𝐄𝐈𝐍𝐒

6.3K 725 56
                                    

×××

Actria terus menulis sesuatu di perkamen-nya hingga ia tak menyadari keberadaan sosok gadis yang menjadi sahabat sekaligus teman sekamarnya.

"Sudah membuat tugas Actria?" Tanya Emma Vanity yang membuyarkan fokus Actria.

"Sedang...latihan yang melelahkan bukan?" Actria membantu Emma menaruh broomstick nya.

"Yah menjadi seorang captain memang sangat melelahkan apalagi seeker kita yang sekarang sungguh payah"

Emma gadis itu captain Quidditch Slytherin yang benar-benar tegas walaupun seorang perempuan.

"Tidak cari Seeker baru saja?" Kata Actria.

"Kau benar, ku tendang saja Seeker payah itu. Tapi siapa orang yang tepat ?" Tanya Emma.

"Bagaimana kalau--"

"Black bagimana" kata Emma tiba-tiba.

"Maksudmu Regulus?" Tanya Actria memastikan.

"Yah siapa lagi Black muda yang berada di Slytherin tidak mungkin Sirius Black bukan" Emma menatap kesal Actria.

"Yah itu juga termasuk ide yang bagus" Actria kembali duduk dibangku belajarnya.

Emma menatap sahabatnya itu dan seringai licik muncul di wajahnya.

"Actria" panggil Emma.

"Hmm"

"Kau saja yang membujuk Regulus agar dia mau masuk tim" jelas Emma yang seketika membuat Actria berhenti menulis.

"Aku? Kenapa harus aku. Kau bisa menyuruh Evan atau Edmud yang melakukannya" protes Actria. Menurutnya 2 bersaudara Rosier itu pasti bisa membujuk Regulus.

"Tidak... itu tidak akan berhasil. Apa kau lupa Evan tidak bisa diandalkan dalam membujuk, apalagi Edmud dia sama Es-nya seperti Regulus yah walaupun lebih dingin Regulus"

"Tapi--"

"Regulus akan menuruti mu, ingat diantara kita ber-4 yang dekat dengan Regulus adalah dirimu" kata Emma tak mau kalah.

"Yasudah aku akan mencoba membujuk Regulus masuk Quidditch"

🔑

Actria berjalan bersama Regulus di depan dan Evan beriringan dengan Emma, Edmud? Pemuda itu jalan paling belakang dan tak peduli dengan teman-temannya. Mereka berjalan menuju kelas Ramuan yang diajarkan Prof.Slughorn.

"Jangan sampai kalah dengan Ravenclaw di pertandingan Quidditch 2 minggu lagi Vanity" Kata James Potter sambil berjalan melewati mereka dengan seringai yang bisa dibilang meremehkan.

Emma yang mendengar itu ingin mengejar James dan teman-temannya tapi tubuhnya ditahan Evan.

"Jangan dengarkan" Kata Evan.

Emma mendengus dan melepas tangan Evan dari bahunya, Emma berjalan menarik tangan Actria dan berjalan mendahului ke-3 teman mereka.

"Sebaiknya kau cepat bujuk Regulus, aku tak mau Slytherin kalah" Bisik Emma.

Regulus menatap kedua gadis yang ada didepan mereka yang saling berbisik.

"Apa rencana Emma?" Tanya Evan.

"Kau kan pacarnya kenapa tanya pada kita" jelas Edmud lalu berjalan mendahului.

Evan mendengus saudaranya benar-benar menjengkelkan.

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang