𝐅Ü𝐍𝐅

4.7K 668 36
                                    

×××


Actria gadis itu menatap sosok yang berada disampingnya. Regulus Black siapa lagi yang selalu berada didekat gadis itu, satu Hogwarts juga tahu kalau kedua sejoli itu dekat hanya dekat.

Regulus menghentikan langkahnya dan menarik tangan Actria agar gadis itu juga ikut berhenti.

"Ada apa?" Tanya Actria.

"Tali sepatu" Regulus menurunkan tubuhnya dan mengikat tali sepatu Actria.

Actria yang melihat itu wajahnya bersemu, Regulus memperhatikannya.

"Terimakasih" kata Actria saat Regulus sudah mengikat tali sepatunya.

"Ayo" Regulus kembali menggengam tangan Actria dan berjalan menuju kelas sejarah sihir.

Saat sampai dikelas Actria melihat Emma dan Evan yang sudah duduk sambil bercanda.

Regulus menarik Actria ke bangku yang yang paling belakang, Actria mengeryit bingung tak biasanya pemuda itu memilih tempat duduk yang berada dibelakang biasanya selalu duduk di depan.

"Kenapa duduk disini?" Tanya Actria.

"Bosan" Regulus mulai membuka buku sejarah sihirnya.

Actria langsung menangkup wajah Regulus agar pemuda itu menatapnya.

"Kau siapa?" Actria menatap tajam Regulus.

"Regulus Black" Regulus menyentil kening Actria.

"Auww... sakit tahu" Actria mengusap keningnya.

Regulus memberikan buku sejarah sihirnya kepada Actria, dan mengambil buku sejarah sihir milik Actria.

"Sudah siap" Regulus kembali membuka halaman pada buku milik Actria.

Actria bisa melihat kalau buku yang ada didepannya adalah materi yang akan di pelajari hari ini dan yang lebih membuat pipinya bersemu adalah cokelat yang berada di atas buku itu.

🔑

Pertandingan Quidditch begitu sengit antara Ravenclaw dan Slytherin, Actria bisa melihat kalau teman-temannya yang sangat fokus.

"Memperhatikan Black, Alanta" Ujar seseorang yang tiba-tiba berada di sebelah Actria.

"Nixon kau hobi sekali datang tiba-tiba" Actria terkekeh.

Felix terseyum tipis, gadis disampingnya benar-benar ramah pada semua orang. Tak heran kalau banyak yang mengejar Actria.

"Biasanya temanku selalu marah kalau aku datang tiba-tiba" jelas Felix.

"Benarkah? Tapi aku jarang sekali melihatmu bahkan saat bersama teman-teman mu" Actria memang tak terlalu dekat dengan anak Slytherin lainnya, ia hanya dekat dengan teman-temannya saja.

"Kau yang selalu bersama Black, jadi jarang melihatku" tukas Felix.

Seketika wajah Actria bersemu merah mendengarnya.

"Bebenarkah? Tapi aku juga sering bersama Emma dan yang lainnya" jelas Actria.

Felix terkekeh melihat wajah Actria yang sudah semerah tomat, baru ia sadari kalau Actria ternyata lucu.

"Lihat pacarmu sudah mendapat snitch" Felix menunjuk Regulus.

"Dia bukan pacarku" Actria bisa melihat Regulus yang masih berada di broomstick-nya dan tatapan matanya juga menatap Regulus yang tengah menatapnya juga. Regulus terseyum.

🔑

Ruang rekreasi penuh dengan anak-anak Slytherin yang tengah merayakan kemenangan Quidditch mereka.

"Mau Firewhisky Alanta?" Tawar Dion Nott.

Actria menggeleng, ia sangat tak suka Alkohol.

"Cobalah, hanya sedikit" Dion kembali menawarkan.

"Go away" Regulus mendorong gelas yang berisi Firewhisky itu pelan.

Dion segera pergi meninggalkan Actria dan Regulus.

"Ayo" Regulus menarik tangan Actria membawa gadis itu pergi menjauh keluar dari asrama.

"Tidak ikut pesta?" Tanya Actria.

"Tidak"

Regulus terus membawa Actria hingga sampai pada menara Astronomi, keduanya duduk dengan tangan Regulus yang masih menggengam jari-jari mungil Actria.

"Kau bermain bagus" Actria menatap langit yang kini berwarna jingga dan burung-burung berterbangan.

"Tadi" ujar Regulus tiba-tiba.

"Tadi?" Actria bingung dengan maksud Regulus.

"Quidditch"

Actria menatap kesal Regulus, ia sama sekali tak mengerti maksud Regulus dengan mulut iritnya. Actria berusaha melepas genggaman Regulus tapi Regulus semakin mengeratkan tangannya.

"Nixon" kata Regulus lagi.

"Bisakah Black muda disampingku ini untuk berbicara dengan kata-kata yang sedikit panjang" Actria mendengus.

"Jawab" Regulus mengabaikan permintaan Actria dan Actria hanya bisa menahan niatnya untuk memukul kepala Regulus.

"Memangnya kenapa? Aku hanya mengobrol dengan Nixon" Jelas Actria.

Regulus menatap gadis disampingnya lekat.

"Regulus" panggil Actria sambil melambaikan tangannya didepan wajah Regulus.

Regulus langsung menangkap pergelangan tangan Actria.

"Jangan dekat-dekat" Regulus menarik tubuh Actria sehingga tubuh gadis itu menempel dengannya.

Actria menahan nafasnya, karena wajahnya dengan Regulus sangat dekat kali ini.

"Dengan Nixon"

Bola mata Actria bergetar, tangan Regulus masih menggengam pergelangan tangannya lalu tangan Regulus yang satunya lagi mengusap rahangnya dan selanjutnya yang ia rasakan adalah rasa manis dari bibir Regulus.


×××

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.

Haiiiiiiiiii

Semoga kalian suka sama chap kali ini

Dan makasiiii banget udah baca dan vote nya.

NEXTTT..

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang