𝐅Ü𝐍𝐅𝐙𝐄𝐇𝐍

3.6K 523 74
                                    

×××

Regulus duduk di tepi ranjang kamar Actria dengan tatapan mata kosongnya yang mengarah pada lantai.

"Kenapa selalu malam-malam begini Regie?" Actria berdiri tepat dihadapan Regulus sambil mengusap surai hitam Regulus.

Regulus menarik Actria kedalam pelukkannya, kepalanya menyender di perut gadis itu.

"Katakan semuanya padaku, jangan terus-terusan kau menyembunyikan nya dari ku Regulus Arcturus Black" Kesal Actria.

"Bisa kita tidur?" Regulus hanya butuh tidur.

"Apa yang terjadi?" Tanya Actria sambil mengusap rahang Regulus lembut.

"Aku.." Regulus menarik lengan kiri jas nya.

Actria terseyum tipis dan kembali memeluk Regulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Actria terseyum tipis dan kembali memeluk Regulus.

"Kenapa kau bergabung dengan mereka?"

"Kau tahu isi buku yang selalu kubaca" Regulus mengeratkan pelukkannya pada Actria.

Libur natal di tahun keenam, usia Regulus Black 16 tahun, Black muda itu menjadi seorang Death Eaters hanya karena mengagumi Voldemort dan isi buku yang selalu Regulus baca adalah kumpulan artikel voldemort itu yang Actria tahu.

"Keluarga mu tahu?" Tanya Actria lagi.

"Mereka mendukung ku"

"Aku membencimu" Actria mengeratkan pelukkannya pada Regulus.

"Aku tahu"

"Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu? Kau akan meninggalkan ku?" Actria mengusap air matanya yang sempat keluar.

"Aku tak tahu..."

Actria menghela nafas pelan.

"Lalu bagaimana dengan Evan?" Tanya Actria.

"Evan belum bergabung"

Selama ini yang Actria inginkan hanya sosok Regulus, bodoh memang tapi ia sudah menaruh hatinya pada Balck muda itu sejak usianya 7 tahun.

"Regulus, berjanji padaku dalam kondisi apapun dan sesulit apapun katakan padaku"

🔑


Regulus semakin terfokus pada tugasnya sebagai seorang Death Eaters, Actria bahkan merasa kalau pemuda itu semakin mengagumi sosok Voldemort yang menurut Actria Voldemort adalah orang yang tidak patut untuk di contoh.

"Regie" Panggil Actria didepan kamar Regulus.

Regulus membuka pintu kamarnya dan mempersiapkan Actria masuk.

"Ada apa?" Tanya Regulus sambil memeluk Actria dari belakang.

"Aku tahu aku tak berhak, tapi bisakah kau keluar dari Death Eaters?" Tanya Actria.

"Jika Aku keluar mungkin aku dibunuh"

Actria berbalik dan memeluk Regulus erat, kenapa Regulus harus mengikuti hal-hal yang sangat berbahaya seperti ini.

"Apa Sirius tahu?" Tanya Actria.

"Kau tahu apa sebab dia memukul wajah ku waktu itu" Lirih Regulus.

"Kau yakin organisasi itu hanya mengarah pada Supermasi darah murni saja?" Actria hanya takut Regulus dimanfaatkan atau semacamnya.

"Kau mengkhawatirkan ku?" Bisik Regulus.

Actria melepas pelukkan mereka dan menarik Daun telinga Regulus.

Regulus meringis dan mengusap pelan daun telinga nya yang sedikit memerah.

Regulus memeluk Actria lagi.

"Aku menyukaimu kau tahu itu" kata Actria.

Regulus tahu ia sudah keterlaluan dengan Actria, tapi ia tak ingin membuat gadis itu terlibat dalam masalahnya karena itu ia tak kunjung memberikan kepastian.

Regulus juga sangat ingin menghabiskan waktunya bersama Actria dan mengatakan yang sejujurnya pada gadis itu bahwa ia juga sangat mencintai nya.

Sudah sejak lama Regulus menginginkan Actria Alanta menjadi kekasihnya, tapi semua nya hancur ketika Sirus tak lagi mengemban tugas keluarga hingga semua tugas keluarga diberikan kepada Regulus termasuk menjadi bagian dari Death Eaters.

"Regulus" panggil Actria.

"Kau penting bagiku Actria"

🔑

Actria menyusuri wajah Regulus dengan ibu jarinya, pemuda itu nampak pulas dengan tidur siangnya.

Regulus nampak seperti anak kecil namun tetap mempesona ketika tidur.

"Regie" bisik Actria.

Actria terkekeh ketika Regulus menahan tangannya dan memeluk tangan Actria erat.

"Regie kau sudah tidur cukup lama" bisik Actria.

Regulus sudah bangun sejak tadi, tapi ia sangat nyaman dengan sentuhan Actria di sekitar wajahnya.

"Regie" Panggil Actria lagi.

"Aku pamit, Nixon sudah menunggu ku" bisik Actria lagi.

Regulus dengan cepat menahan tangan Actria dan memeluk gadis itu erat.

"Jangan berani-beraninya pergi dengan Nixon" Regulus mengeratkan pelukkannya.

"Ada hak kau melarang ku?"

Regulus membalikkan tubuh Actria menghadap kearahnya.

"Actria.." Panggil Regulus.

Actria mengusap wajah Regulus pelan.

"Mau menyandang nama belakang ku?" Tanya Regulus.

Actria menegakkan tubuhnya dan duduk dengan menghadap kearah Regulus.

"Kau sakit?" Tanya Actria.

"Aku menyukai mu"

×××

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

See you on next chapter 👋

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang