9: Ayo akhiri

3.4K 518 181
                                    

Happy reading( ˘ ³˘)♥︎

***

TRANG!

TRANG!

BUGH!

2 tangkisan dan 1 tendangan berhasil (Y/n) berikan pada setiap boneka-boneka yang menyerang dirinya. Gadis Sarutobi itu melirik tajam, kembali menebaskan pedangnya yang sudah teraliri oleh Raiton sehingga membuat boneka-boneka itu terbelah masing-masingnya.

(Y/n) mendaratkan dirinya di atas pasir yang terasa panas ketika disentuh tanpa alas. Ia mengatur nafasnya dan menatap Arata yang tengah bertarung dengan Gaara. Seharusnya ini bisa selesai dengan mudah karena Gaara pun ikut membantu. (Y/n) menoleh, melihat Udo dan Ichiro yang sepertinya sudah berhasil mengalahkan boneka-boneka milik Arata.

Namun, ketika manik kelabu milik (Y/n) menangkap Ichiro yang akan diserang dari titik tidak terduga oleh salah satu boneka, dirinya berlari cepat dan menggantikan posisi Ichiro sehingga tebasan pisau tajam mengenai tangan kanannya.

"(Y/N)!"

Bruk!

(Y/n) terguling hingga tubuhnya menabrak dinding bangunan restoran. Rasa nyeri menjalar bersamaan dengan darah yang mengalir dari tangannya. Ia meringis sembari berusaha untuk duduk.

Tangannya benar-benar terasa perih dan tidak bisa digerakkan. Apa pisau tadi memiliki racun? Ia berdecak, menekan bekas tebasan di tangan kanannya agar pendarahannya berhenti.

"(Y/n)?! Kau tidak apa?"

(Y/n) mendongak dan mengangguk kecil untuk pertanyaan Udo. Pria itu mengulurkan tangannya untuk membantu (Y/n) berdiri. "Tapi, tangan kananku tidak bisa digerakkan. Aku pun tidak terbiasa bertarung memakai pedang dengan tangan kiri."

Udo menghela nafas, mengutuk boneka-boneka pengganggu tersebut. Lantas tak lama Ichiro dan Hakuto tiba di dekat mereka. Ichiro tampak langsung memegang tangan (Y/n) yang terluka, tetapi, hal itu langsung dihadiahi pukulan oleh Udo. "Tangannya terluka, Bodoh!"

(Y/n) berdecak. "Pergi dan bantu Gaara dari pada bertengkar!"

"Biar aku obati, aku ninja medis."

(Y/n) menatap Hakuto dengan intens. Gadis itu menawari dirinya sebuah bantuan dan saat ini ia tidak perlu menjujung tinggi rasa gengsinya. "Kalian berdua pergi lah, aku akan di sini sebentar untuk mengobati luka ku agar bisa kembali bertarung."

"Maafkan aku," ucap Ichiro. "Tapi, setelah ini ayo minum sake! Aku benar-benar haus!"

Udo berdecih, Ichiro hanya pria maniak sake yang selalu menawari dirinya dan (Y/n) untuk mabuk bersama.

Setelah Ichiro dan Udo pergi untuk mengalahkan Arata, kini tinggallah (Y/n) dan Hakuto. (Y/n) menatap Hakuto dengan tatapan mengintimidasi, seakan-akan siap melayangkan sebuah pukulan pada wajah cantiknya.

"Kemari kan tangan mu." Hakuto berujar sopan meski nada bicaranya terdengar bergetar karena situasi saat ini.

(Y/n) memberikan tangannya kemudian beralih menyandarkan tubuhnya pada dinding restoran. Saat ini Suna terasa panas, kulit (Y/n) pun tampak memerah karena panas. Padang pasir di mana-mana dan tempat yang menjadi pertarungan sudah berantakan. Beberapa rumah penduduk terlihat hancur dan banyak orang-orang yang sudah berlari menjauh.

"Tangan mu terkena racun, tapi, tak apa. Akan ku obati," ucap Hakuto. Nada bicara gadis itu terdengar sangat lembut dan anggun.

Lantas (Y/n) menghela nafasnya dan menundukkan kepalanya. "Apa yang kau lakukan bersama Gaara, tadi?" Pertanyaan itu keluar dengan nada yang mengintimidasi.

𝐊𝐎𝐒𝐇𝐀 || Gaara  ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang