十八 • Dirawat

14.3K 2.7K 924
                                    

Delapan belas



[Dirawat]
°
°












Author POV




Siang hari ini (y/n) kembali menjenguk Muichirou seperti tadi malam, dengan semangkuk sup buatannya dia menawarkan diri untuk menyuapi Muichirou yang katanya tidak mau makan tadi pagi.

(Y/n) membuka pintu nya, Muichirou yang sudah hapal pakaian (y/n) pada siang hari itu tersenyum senang, padahal awalnya dia sedang diajak berbicara dengan Aoi tapi tidak dianggap.

"Aoi, biar aku saja yang bicara pada Pillar nakal itu dan menyuruhnya meminum obat" Kata (y/n).

"Ha'i, Haruki-sama" Aoi menaruh obat Muichirou di meja kecil lalu keluar kamar meninggalkan (y/n) bersama Muichirou didalam kamar.

(Y/n) duduk dibangku yang disediakan, "Jangan jadi anak nakal Muichirou, kau harus minum obat" Kata nya

"Aku baru akan minum obat kalau kau yang menyuruhku, (y/n)-san" Kata Muichirou.

(Y/n) menghela nafas, tangan kanannya bergerak untuk mengelus kepala Muichirou, mata merah iblis milik (y/n) menatap sendu ke arah Muichirou membuat Pilar kabut itu bungkam.

"Jangan menyakiti dirimu lebih dari ini Muichirou, kau sudah sangat terluka karenaku, biarkan luka mu sembuh atau aku akan merasa bersalah" (y/n) mencubit pipi Muichirou pelan.

Muichirou membuang wajahnya kesamping, "Aku hanya akan sembuh karenamu juga. Kau harus merawatku sampai sembuh"

(Y/n) menghela nafas, ini memang salahnya jadi dia akan bertanggung jawab, dia akan merawat Muichirou sampai sembuh.

"Iya, aku akan merawatmu sampai sembuh." Balas (y/n) sambil menyondorkan sesendok sup buatannya pada Muichirou, "Sekarang bilang 'A', Mui"

Muichirou tersenyum kecil, dia membuka mulutnya dan merasakan sup hangat buatan (y/n). Rasanya enak, seperti masakan mahal disebuah restoran.

"Maaf kalau keasinan atau rasanya aneh" Kata (y/n) sambil terus menyuapi Muichirou.

"Jangan bercanda, ini enak. Masakanmu enak." kata Muichirou.

(Y/n) tersenyum senang mendengarnya, dia terus menyuapi Muichirou yang tampak ketagihan. Bahkan saat dirinya belum menyendokkan supnya, Muichirou sudah membuka mulutnya.

"(Y/n)! Biarkan aku yang menyuapi Muichirou-san!" Seru seseorang dengan suara semangat.

Muichirou menatap tajam Rengoku yang masuk dan merebut mangkuk sup (y/n), "Ayo Muichirou-san! Buka mulut mu lebar-lebar!" Katanya.

(Y/n) hanya bisa melihat Rengoku yang sedang menyuapi Muichirou tapi Muichirou malah membuang wajahnya menolak disuapi Rengoku. Dengan itu (y/n) sadar kalau Muichirou hanya ingin disuapi dirinya.

"Kyoujuro-san, biarkan aku saja yang menyuapi Muichirou" Kata (y/n)

"Tidak apa-apa (y/n)-san! Biar aku saja! Kau harus pergi ke ruangan Shinobu! Giyu akan memberikan darahnya padamu!" Kata Rengoku, (y/n) mengangguk.

"Baiklah. Muichirou, aku pergi dulu ya" Pamitnya.

Muichirou membelalak melihat (y/n) yang menjauh, dia refleks ingin menahan tangan (y/n) dengan tangan kanannya, karena bahunya patah dia tidak bisa menggapainya yang ada malah rasa sakit.

"Tunggu (y/n)-san, gigit aku saja lagi!"

"Sudah lah Muichirou! Sini aku suapi!" Seru Rengoku

"TIDAKKK MAUUUU!!"

Kimetsu No Yaiba x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang