Sembilan belas 19

1 0 0
                                    

Haii-!! Jangan lupa pencet tombol bintangnya yaa! ^ ^

_______________________________________________________

" Keadaannya cukup memburuk, tapi InsyaAllah Bella pasti kuat, saya yakin dia bisa mengatasi, " Ujar dokter Devan sambil tersenyum. Imma dan Nafis menghela nafas lega

" Eh, dok saya mau nanya, " - Imma

" Iya ada apa? " Tanya dokter Devan

" Bibi saya ada yang sakit Asma, tapi kok Bibi gak pernah check up ya? " Pertanyaan Imma membuat dokter Devan terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa,

" e- sebenarnya Asma tidak perlu check up, tapi waktu itu saya melihat Bella yang kesakitan di pinggir jalan jadi saya inisiatif untuk menolong, Bella sendiri juga gak bisa nahan sakit fisik, jadi saya mau memantau perkembangan penyakit Asma Bella. Perlu diketahui, Asma bukan penyakit biasa, " Jawab Dokter Devan. Imma dan Nafis sedikit kaget

" Jadi Bella? - "

" Kalian akan tahu nanti, "potong dokter Devan

" Maksudnya? " - Nafis

" Saya tidak bisa menjelaskan secara detail, sebelumnya orang tua Bella harus mengetahui ini bukan? Apa Orang tua Bella sudah tahu? " Imma dan! Nafis menunduk,

" Belum, " Jawab Nafis lirih. Dokter Devan menghela nafas panjang

" Tolong untuk segera diberitahu, "

" Tapi Bella sendiri yang mau ngerahasiain dok, kami gak bisa maksa, " Ujar Imma pelan

" Tapi kita bisa ngebantu Bella dok, tolong kasih tahu kita, " - Nafis. Dokter Devan menunduk lagi, ia ingin memberitahu, tapi Bella mencegahnya tadi. Ia ingin Dion dan Fira - orang tua Bella - tahu terlebih dahulu.

" Tapi dok, ngomong-ngomong kenapa dokter sangat berinisiatif nolong Bella? Bukan- bukan maksud aku agar Bella gak ditolong dokter, tapikan Bella orang asing bagi dokter, " Tiba-tiba Nafis bertanya, setelah dokter Devan bercerita tadi, hanya pertanyaan itu yang muncul dikepala Nafis

Lagi-lagi dokter Devan terdiam, dia menatap Nafis tegang

" E- itu... "

***

Aziz baru saja sampai dirumah, setelah menjenguk Nazwa dan Bella dia memutuskan untuk langsung pulang. Padahal tadi Udin mengajaknya bermain PS dirumah Udin.

Aziz turun dari motornya, ia melepaskan helm kemudian membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. Aziz berjalan santai sambil bersiul. " Assalamu'alaikum, " Salam Aziz

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, " Jawab ibu Aziz juga seorang perempuan. Aziz menyipitkan matanya guna memperjelas penglihatannya.

" Lo?! " Aziz mendekat kearah perempuan itu

" Lama banget, dari mana? Kasian pacar kamu nungguin kamu dari tadi. " Ucap Ibu Aziz. Aziz menatap tajam perempuan itu

" Kamu ganti baju dulu gih! Bau! " Cibir Ibu Aziz

" Keluar! " Desis Aziz tajam. Ibu Aziz mengerutkan dahi bingung

" Kok pacarannya disuruh keluar si nak? -"

" Dia bukan pacar aku  bu. " Jawab Aziz

" Aziz- "

" Keluar gua bilang! " Potong Aziz

" Aziz, gua mau ngomong sama lo- "

7 CERITA ✔ [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang