Berikan vote ✨
Terimakasih:)Bel pulang sekolah berdering sejak tiga menit tadi. Semua juga sudah bubar dari kelas. Sebenarnya tadi mereka bertujuh berencana berkumpul bersama di apartemen nafis, tapi tidak jadi karena sebagian dari mereka sibuk.
Mulai dari imma yang katanya ada urusan, sulthan yang harus latihan drumband, fikry yang mengajak nazwa jalan-jalan, udin yang katanya kakaknya baru pulang dari Mesir, dan jangan tanyakan aziz yang memilih pulang dan bergelut dengan gamenya.
Dan sekarang disini Bella dan nafis berdiri. Bella berkali-kali menghembuskan nafas malas. Selalu saja, Bella benci sakit, Bella benci obat, dan yang pasti Bella benci rumah sakit, sebenarnya Bella juga benci kepada dokternya yang selalu memberi obat tambahan padahal obat yang lain belum habis untung saja dokternya tampan, putih, pinter.
" Sudah lebih baik.., kamu ingin cepat sehat kan? " Tanya dokter key. Bella mengangguk
" Jadi kamu harus tepat waktu untuk cek up. Ini sudah lebih baik, dokter yakin kamu akan cepat sehat," Ujarnya lagi. Nafis tersenyum bahagia. Memang agak susah menyuruh Bella untuk cek up, selalu ada alasan untuk menolak. Tapi bukan nafis namanya kalau tidak bisa menjawab tolakan Bella.
Nafis sangat khawatir terhadap sahabatnya yang satu ini. Penyakit asma yang sudah dideritanya sangat menyakiti Bella. Bella bukan tipe anak yang dapat menahan rasa sakit fisiknya, dia akan meronta jika itu benar-benar sakit.
Nafis juga sering ikut menangis saat asma Bella kambuh apalagi Bella yang selalu merintih " Sakittt tolong " .
Terkadang nafis ingin egois terhadap sahabatnya ini. Bagaimana tidak, dia punya penyakit tapi tidak ingin memberitahu keluarganya. Dengan alasan takut membuat keluarganya khawatir, bisa bisa dia akan dikengkang tidak boleh ini tidak boleh itu. Memang keluarga nya terlihat sedikit posesif. Apalagi setelah kejadian masa lalu nya.
Apa kalian ingin tahu masa lalu Bella??
Nafis juga ingin tau hahahah. Nafis tidak mengenal Bella sejauh itu. Dia hanya mengenal Bella sejak kelas 10 dengan kepribadian yang Riang dan juga sangat cerewet. Bisa dibilang Bella juga egois. Asal kalian tau saja nafis ikut cerewet juga karena Bella. Ia tertular virus menjengkelkan itu.Setelah dari rumah sakit. Seperti janji nafis tadi dia akan mengajak Bella membeli ice cream di kedai ice terdekat.
Hanya butuh waktu 5 menit untuk sampai disana.
Setelah sampai disana, dengan semangat Bella menghampiri etalase yang menyediakan beberapa rasa ice cream" Fis gue mau yang rasa vanilla sama strawberry yayayayaya? " Ucapnya semangat. Nafis terkekeh lalu mengangguk. Selalu saja Bella akan bersifat kekanakan kalau sudah berhadapan dengan favoritnya
" Mbak icecream vanilla strawberry satu toppingnya kasih saus coklat sama oreo," Katanya mulai memesan. Sedetik kemudian Bella menoleh ke nafis
" Lo gak pesen? "Tanya Bella
" Mau lah, "
" Ice cream durian satu toppingnya saus strawberry sama kasih wafernya mbak, "
Setelah memesan mereka langsung duduk memakan icecream nya
" Eeh bell gue mau cerita, " Nafis memulai. Dengan cepat Bella langsung menatap nafis antusias
" Apa?? Apa?? "
" Kemarin malam Lana ke apartemen gue, "
" Waah?? Jinjja? " Oke bahasa Korea nya mulai keluar
" Hek em. Dia nganterin makanan, "
" Terus? Terus? Lo makan? "
" Ya iyalah... Lagian dia juga kok yang maksa, "
" Woaaaahhhh... Terus sampe kapan lo bakalan nyimpen rasa lo ke dia fis?? Dia suka sama lo, lo suka sama dia.... Ya udah tinggal jadian aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 CERITA ✔ [ On Going ]
Mystery / ThrillerKisah tujuh sahabat yang selalu bersama sejak dua tahun yang lalu. Sampai pada suatu ketika, masalah besar datang untuk bergabung di kehidupan mereka. Salah faham, masalah pribadi, keraguan, perbedaan pendapat yang membuat munculnya perang Dingin y...