Dua puluh 20

2 0 0
                                    

Tombol bintangnya nganggur bund, di pencet dulu yukk ^^
_______________________________________________________

Nazwa sudah diperbolehkan pulang hari ini. Seperti permintaan Nazwa semalam, Fikry mengajak Nazwa untuk menginap dirumahnya sebentar. Sebenarnya, kalau lama juga gak papa sih. " Kak, kakak gak sekolah? " Tanya Nazwa

" Enggak, udah izin. " Jawab Fikry, matanya masih Fokus ke televisi

" Kenapa? Kakak udah izin berapa hari?! "

" Masih dua hari wa, "

" Besok kakak harus sekolah! "

" Gak mau! Nanti gak ada yang jagain kamu! "

" Nazwa bisa jaga diri sendiri! Kalau kakak gak mau sekolah Nazwa yang berangkat sekolah! "

" Gak boleh! Kamu masih belum sembuh total! Masih harus istirahat! "

" Ya udah! Kalau begitu kakak sekolah! Nazwa gak mau semakin ngerepotin kakak! Bentar lagi ujian, "

" Aku udah pinter WA.. Tenang aja, "

" Meskipun begitu tetep harus sekolah!! Kakak gak tau apa?! Nazwa mati-matian belajar giat biar bisa sekolah dengan beasiswa, kakak alhamdulillah udah dikasih rezeki berlimpah, dikasih otak pinter, harusnya bersyukur dan gunain itu sebaik mungkin!! " Omel Nazwa, Nafasnya terlihat tidak teratur, ia terlampau kesal dengan sikap Fikry yang selalu menganggap sepele sekolah.

Fikry menatap Nazwa bingung, kenapa Nazwa sangat marah? Dia kan hanya ingin menjaga Nazwa, Fikry sangat khwatir, apa dia tidak tau?!

" Aku tau kakak khawatir sama aku.., tapi jangan gini kak, jangan ngebuat aku malah ngerasa salah dan ngerepotin kakak terus, aku udah numpang disini, aku gak mau gara-gara aku sekolah kakak berantakan, " Ucap Nazwa seolah mendengar isi hati Fikry tadi.

Fikry menunduk. Nazwa mendekat kearah Fikry, tangannya terulur membingkai wajah Fikry

" Kak, sekali ini aja.. Dengerin Nazwa.., Nazwa bukan satu-satunya prioritas kakak, masih ada orang tua kakak yang berharap banyak ke kakak, jangan hancurin kepercayaan mereka kak.. " Ujar Nazwa menatap dalam mata Fikry, Fikry menunduk lagi, akhirnya dia mengangguk setuju.

Nazwa tersenyum, kemudian mengacak rambut Fikry. Fikry menegang, baru pertama kali ini Nazwa memperlakukannya seperti itu, seolah Fikry adalah anak kucing

" Kakak laper gak? Nazwa masakin yah.. " Nazwa hendak beranjak tapi tangan Fikry langsung menarik Nazwa untuk duduk kembali

" Gak boleh! Kamu masih sakit! Biar aku aja yang masak! " Titah Fikry. Ia langsung saja beranjak menuju dapur. Nazwa menatap punggung Fikry yang menuju Dapur, " Emangnya bisa masak? " Batin Nazwa

***

" Ma.. Udah selesai? " Tanya Rega, Imma menoleh

" Belum, Dikit lagi, " Jawab Imma, tangannya masih sibuk mencuci piring yang tinggal sedikit

" Udah, taroh situ aja! Ntar di cuci sama bibi, " Ujar Rega, kakinya melangkah menghampiri kekasihnya itu

" Gak ah! Bibi masih repot! Jangan tambah dibikin repot! "

" Ya kan emang pekerjaan Bibi itu, "

" Kan tanganku masih berguna ga. " Jawab Imma kesal

" Iya-iya, " Rega kembali ke ruang tengah, membanting bokongnya ke sofa rumahnya yang super empuk. Tangannya langsung meraih benda pipih yang tergeletak di meja, menekan Room Chat untuk memeriksa beberapa pesan

Jojo

| bro
| gua ada berita

Anda

7 CERITA ✔ [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang