empat belas14

11 2 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak✨

_______________________________________________________

Imma dilanda rasa canggung sekarang, dia berdiri sambil menunduk didepan Vano yang menatapnya bingung. Ntah kenapa tiba-tiba lidah Imma keluh tidak bisa berbicara apa-apa. Sedangkan Vano bingung harus membicarakan topik apa.

" Eum, " Imma mulai bersuara

" Kayaknya mau bel deh, aku eh maksudnya gue ke kelas dulu yah, " Kata Imma sambil tersenyum canggung. Vano merasa ada yang aneh dengan dirinya saat Imma menggunakan bahasa Lo - Gue, entah kenapa ada desiran kecewa saat dia menggunakan bahasa itu.

Saat Imma hendak berlalu Vano menyekal tangannya, Imma langsung menoleh kemudian Vano tersenyum. Jantung Imma tiba-tiba berdetak dua kali lipat saat melihat Vano tersenyum, kenapa senyumannya selalu membuat Imma tenggelam?

" Bareng boleh? Gue juga pengen tau dimana kelas lo, " Kata Vano, Imma terdiam sejenak kemudian mengangguk pelan. Lantas dia berjalan terlebih dahulu diikuti Vano dibelakangnya.

Mereka berjalan berdampingan saat di Koridor, membuat beberapa siswa tertarik perhatiannya. Imma tidak tau kenapa mereka menatapnya seperti itu, padahal sebelum-sebelumnya Imma tidak pernah ditatap seperti itu saat disekolah.

" Imma? " Panggil seseorang, Imma berhenti tepat didepan cowok berbadan tinggi itu, Rega.

" Di-dia siapa? " Tanyanya. Imma menoleh kearah Vano, terlihat mimik muka Vano yang terlihat bingung juga

" Oh, dia...Vano, anak pindahan dari SMA melati, " Jawab Imma

" Ooh.., oh ya.. Nanti sore- "

" SAYANG! " Panggilan dari seorang cewek memutus kalimat Rega, ia langsung menghela nafas malas saat Della menggandeng lengannya. Imma tersenyum miris melihat kedua sejoli itu. Sedangkan Della tersenyum mengejek melihat Imma

" Nanti malam jadikan? Kamu kerumah aku kan? " Tanya Della kepada Rega

" Sorry, tapi sejak kapan gue setuju? " Jawab Rega datar

" Kok gitu sih, nanti kan rencananya mau bahas tunangan kita, " Kata Della sambil mencebikkan bibir kesal. Mendengar itu tiba-tiba dada Imma merasa sesak, ada yang menyayat hatinya saat kata-kata Della masuk ke gendang telinganya.

Vano melihat itu, Vano melihat ada tatapan nanar yang ditujukan Imma untuk cowok didepannya ini, lalu tanpa aba-aba tiba-tiba Vano menggandeng tangan Imma, Imma yang tersentak langsung menatap Vano.

" Nanti malem ada acara nggak? Ntar gue jemput yah.. " Kata Vano sambil tersenyum. Imma hanya terdiam, tidak tau maksud dari Vano ingin menjemputnya nanti, bahkan tadi Imma belum menjawab apakah ia ada acara atau tidak.

" Ntar Imma ada acara dirumah gue, " Tiba-tiba sebias suara memecahkan suasana aneh ini. Itu Nafis.

" Kenapa nanya-nanya? " Tanya Nafis sambil menatap Vano datar

" Oh ada acara ya? Acara apa? Boleh ikut nggak? "

" Nggak! " Jawab Aziz yang entah kapan berada dibelakang Nafis, ah ternyata semua sahabatnya berada dibelakang Nafis

" Kenapa? " Tanya Vano

" Karena lo nggak di undang, gak penting, dan lo cuma memperburuk suasana. " Jawab Aziz santai

" Memperburuk maksudnya? __"

" Dahlah, gak bakalan paham juga! __ eh ini mak Lampir ngapain disini? " Tanya Bella melihat Della yang Bergelayut manja di lengan Rega, sedangkan Rega berusaha melepaskan dengan malas

7 CERITA ✔ [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang