Awal mula

1.5K 114 4
                                    

2008

Sebuah keluarga yang berasal dari Jepang sampai di sebuah rumah yang akan mereka tinggali di kota ini.

"Dimana dia? katanya dia sudah sampai" kata tuan minatozaki sang kepala keluarga.

"Siapa pah?" tanya sana, si anak semata wayang.

"Teman papa, dia akan membantu kita memindahkan barang"

"Tuan minatozaki!!" panggil seseorang dari kejauhan.

"Tuan kim!"

"Bagaimana perjalanannya?"

"Baik-baik saja"

"Oh iya, sana perkenalkan, ini teman papa, tuan kim"

"Sana" sana menjabat tangan tuan kim.

"Oh iya, ini anak bungsuku, dahyun" kata tuan kim.

Dahyun bersembunyi di belakang kaki ayahnya.

"Dahyun perkenalkan ini tuan minatozaki, teman ayah, dan dia sana, anak perempuannya"

"H-hai, aku dahyun" kata gadis kecil itu dengan suara yang pelan, lalu kembali bersembunyi di belakang kaki ayahnya.

Sana tersenyum, lalu ia mendekati dahyun.

"Dahyun, ayo bermain di situ"

Dahyun mengangguk. Sana pun menarik tangan dahyun ke arah taman bermain. Dahyun tidak bisa berhenti tersenyum karena Sana adalah teman pertamanya.

Sudah 10 menit mereka bermain di taman. Setelah itu mereka duduk di bangku taman.

"Tunggu sebentar dahyun"

Sana berdiri berjalan ke semak-semak, ia mencabut sebuah bunga kecil. Sana kembali ke bangku dan menaruh bunga yang ia tambil tadi ke telinga dahyun.

"Cantik"

"T-terima kasih" dahyun tersenyum malu.

"Dahyun, kita akan berteman selamanya kan? janji?" kata sana.

Sana menunjukkan kelingkingnya.

"Janji" dahyun menautkan jari kelingkingnya ke kelingking sana.

Sejak hari itu dahyun dan sana berteman. Setiap pagi, sana dan dahyun berangkat ke sekolah bersama.

Kring...Kring

"Dahyun, ayo berangkat"

Dahyun keluar dari rumahnya, dengan langkah kecil dia berjalan ke arah sana, lalu ia duduk di kursi belakang sepeda sana.

"Pegangan"

Sana menarik tangan dahyun untuk memeluk pinggangnya agar tidak jatuh.

Seusai sekolah, dahyun menunggu sana di taman bermain TK itu. Kelas sana selesai 30 menit setelah kelas dahyun.

Setelah 30 menit berlalu, sana berjalan menghampiri dahyun yang sedang bermain sendiri.

"Kak sana" sapa dahyun sembari tersenyum.

Namun, senyuman itu redup saat dahyun melihat sana menggandeng tangan seorang gadis.

"Oh iya dahyun, ini mina, teman sekelasku"

"Mina, ini dahyun, teman aku" kata sana.

"Hai dahyun, aku mina"

Dahyun hanya tersenyum.

"Oh! aku sudah dijemput, dah" mina berjalan menuju gerbang.

"Ayo pulang"

Dahyun menarik sana dengan wajah yang sedikit cemberut. Sana yang tersenyum melihat dahyun yang cemberut.

Sana mengambil sepedanya dan menaikinya.

"Naik dahyun"

Dahyun pun naik dengan wajah murung.

"Kamu kenapa dahyun?" tanya sana.

"Gapapa"

"Ok" sana pun mulai mengayuh sepedanya.

"Dahyun, aku sudah bilang untuk memeluk pinggangku agar tidak jatuh"

"Ga mau!"

Sana memberhentikan sepedanya, lalu ia menarik tangan dahyun agar memeluk pinggangnya.

"Jangan dilepas!"

"Kak , kamu janji untuk menjadi temanku selamanya kan?"

"Tentu, kalau aku mengingkari janji itu hukum aku sesukamu "









TETANGGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang