Penjelasan

490 73 5
                                    

Sore hari, sana menghampiri momo di lapangan. 

"Lo yang kasih tahu dahyun soal itu?!!" tanya sana.

"Bukan gue"

"Jangan bercanda, mo" kata sana.

"Engga, gue serius"

"Terus waktu itu lo tahu dari mana kalau akun gue kirim foto diary dia?" tanya sana.

Momo menghela nafas.

"Oke, gue bakal jujur. Sebetulnya, gue udah suka sama dahyun sejak smp. Dan kim taehyung, dia temen sekelas kita dulu, dia suka sama lo. Karena waktu itu dia tahu kalau gue suka sama dahyun dan dia suka sama lo, maka dari itu dia pernah ajak gue buat ngejauhin lo dari dahyun. Tapi gue tolak, gue ga mau dahyun sakit hati, gue tahu dahyun suka sama lo. Hari itu taehyung bilang dia yang sebar rumor itu pake akun lo, tapi dia sensor nama lo di foto itu, dia ga pernah kirim foto itu maupun screenshot itu ke gue karena gue nolak ajakannya" jelas momo panjang lebar.

"O-ohh" Sana menghela nafas.

"Tenang, gue ada ide" kata momo.

"Gue bakal bujuk dahyun supaya dia mau dengerin penjelasan lo dan lo omongin baik-baik ke taehyung, sekolahnya di sebelah, STM Bighit" kata momo.

"Oke, lakuin sekarang" kata sana berjalan keluar sekolah dan menghampiri taehyung.

Momo tidak akan melakukan ini jika dia egois. Dia tahu jika perasaan tidak dapat dipaksa. Ia tahu betul jika dahyun sangat menyukai sana. Dengan berat hati, ia merelakan dahyun kepada sana. Ditambah lagi, lusa dia akan pindah ke luar kota. 

Kebetulan, dahyun berjalan melewati lapangan. Momo pun menghampiri dahyun.

"Ikut gue, ada yang mau gue jelasin" kata momo.

"Tentang?" 

"Ikut gue dulu" ajak momo.

Momo pun membawa dahyun ke dalam mobil. Sebelumnya, ia meminta supirnya untuk keluar sebentar. Ia akan menjelaskan semuanya kepada dahyun

"Lusa gue mau pindah ke luar kota" kata momo.

"K-kenapa tiba-tiba?" tanya dahyun.

"Orang tua gue pindah tugas ke surabaya, jadi mau ga mau gue harus ikut" kata momo.

"Sebelum itu gue mau ngakuin dan jelasin sesuatu ke lo" kata momo.

"Oke, silahkan" kata dahyun.

Momo mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan menghembuskannya agar dia tenang.

"Jadi, sebenarnya gue suka sama lo" kata momo.

"Sejak dulu, sejak smp" lanjutnya.

Walaupun dahyun hanya diam, namun dia sedikit terkejut.

"Waktu rumor itu tersebar, gue berusaha hibur lo dengan cara beliin susu coklat kesukaan lo"

"Gue tahu kalau gue ga mungkin bareng lo karena lo suka sama sana dan mungkin sana juga suka sama lo" momo tersenyum tipis.

"Lo kaget kan?" 

"Iya kak, gue ga nyangka, maaf kak, gue ga bisa balas perasaan lo" kata dahyun.

"Iya, gapapa kok" momo tersenyum pahit.

"Lagipula, mungkin gue bakal move on dari kak sana, gue kecewa sama dia" kata dahyun.

"Soal rumor?" dahyun mengangguk.

"Lo salah hyun, coba lo dengerin penjelasan sana dulu" pinta momo.

"Engga, ini udah jelas banget kak" tolak dahyun.

"Ini semua ga sesuai dengan yang lo pikir, lo harus tahu sebenarnya" kata momo.

Di lain tempat, sana pergi ke sekolah taehyung. Ia bertanya kepada orang-orang yang berlalu lalang dan bertanya dimana taehyung. Lalu, ia menemukan taehyung di tengah lapangan. Tiba-tiba dia menampar pipi taehyung. 

"San, maksud lo apa?!" taehyung memegang pipinya.

Di situ, mereka menjadi pusat perhatian satu sekolah. 

"Jelasin! Kenapa lo kirim ini?" tanya sana dengan kesal sembari menunjukkan screenshot itu.

"Karena gue suka sama lo" jawab taehyung.

"Harus gini caranya?" 

Taehyung membawa sana keluar dari sekolahnya ke sebuah gudang karena saat ini mereka menjadi pusat perhatian. 

"Jawab! Apa harus kaya gini caranya?" tanya sana.

"Emang kenapa?" taehyung tersenyum miring.

Karena kesal, sana pun memberi bogeman mentah ke pipi taehyung.

"Lo berani sama gue?!!" taehyung mencengkram tangan sana dengan keras.

"Akhh!" sana mengaduh kesakitan.

"Dari dulu gue ga suka kalau lo deket sama dahyun, karena itu gue kirim foto itu" Jelas taehyung.

"Lo emang licik" kata sana.

"Terus?" taehyung tersenyum miring.

"Gue ga akan berhenti bikin lo jadi milik gue" taehyung menampar pipi sana.

"Lo cuma milik gue, paham?" 

Tiba-tiba, dari samping mark menendang perut taehyung. Sebelumnya, momo meminta mark untuk mengikuti sana untuk berjaga-jaga. Mark tidak berhenti memberi pukulan kepada taehyung.

"Jangan berani buat ngelakuin itu lagi!" tegur mark.

Mark pun menarik sana dari tempat itu.

"Lo gapapa kan san?" tanya mark.

"Gapapa, thanks mark"

Mark tersenyum tipis. Tadi, momo sempat memberi tahu mark tentang sana dan dahyun. Mark tidak heran mengapa sikap sana terlihat berbeda.



TETANGGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang