✧༺2༻✧

59 8 0
                                    

❀❀❀❀❀❀

MAAF YA KALAU SEMISAL NANTI CERITANYA KURANG MENARIK, KARENA SAYA MASIH BARU BELAJAR.
TAPI SEMOGA KALIAN SUKA YA DAN SELAMAT MENIKMATI CERITANYA.
🙏🙏
.
.
.
❁❁❁❁❁❁

Brakk!!

"Eh ayam copot copot, ih Deva bikin kaget aja, jadi jatoh kan pentol gue," ujar Friska latah lantaran terkejut karena Deva yang tiba-tiba menggebrak meja kantin sehingga membuat pentol yang hendak ia makan terjatuh. Ya mereka sekarang tengah berada di kantin untuk mengisi perut mereka.

"Kesel gue sama tuh guru baru, pengen gue bejek-bejek mukanya sampek ledes" ujar Deva kesal.

"Sabar Dev, dari tadi pagi marah-marah mulu lo, cepet tua tau rasa lo," kata Friska.

"Nah iya, tadi pagi lo kesel kenapa?" tanya Kesya.

"Sama aja masalah sama tuh guru baru juga," jawab Deva.

"Emang Pak Arka ngapain lo?" tanya Friska.

"Tadi pagi gue gak sengaja tabrakan sama tuh orang di lorong, terus gue jatuh deh, eh bukannya bantuin gue berdiri tuh orang malah main pergi gitu aja coba, mana pake segala bilang 'udah gede kan, jadi bisa bangun sendiri' kan tai," jelas Deva.

"Yang sabar ya Dev, itu namanya cobaan hidup," ujar Kesya.

"Eh tapi kan yang di bilang Pak Arka bener Dev, lo kan emang udah gede jadi udah bisa bangun sendiri," kata Friska sembari memasukkan pentol ke mulutnya.

"Ya tapi kan itu namanya tidak bertanggung jawab," jawab Deva.

"Emang saya ada hamilin kamu sampai kamu nuntut pertanggung jawaban saya," saut seseorang yang tak lain adalah Arka.

"Kok bapak main nyaut aja sih, bapak tuh gak di ajak," kata Deva kesal.

"Loh kan kalian lagi bahas saya, jadi ya fine-fine aja dong kalo saya nyautin obrolan kalian," jawab Arka.

"Dih pede gila, siapa juga yang ngomongin bapak, GR banget deh jadi orang," ujar Deva sewot.

"Terus kalo bukan ngomongin saya ngomongin siapa?" tanya Arka.

"Ngomongin orang yang gak bertanggung jawab yang udah nabrak saya tadi pagi, lagian bapak kepo amat sih jadi orang," ujar Deva.

"Kan orang itu saya, lagian apa salahnya kalau kepo," jawab Arka.

"Bapak sendiri loh ya yang ngaku tidak bertanggung jawab bukan saya," kata Deva.

"Segitunya ya kamu pengen saya tanggung jawab sama kamu? Kamu mau saya nikahin kamu?" ujar Arka.

"Dih siapa juga yang pengen dinikahin bapak, yang ada stress saya tiap hari kalo nikah sama bapak, bisa mati muda," jawab Deva.

"Yakin gak mau jadi istri saya? Banyak loh yang ngantri pengen jadi istri saya," ujar Arka.

"Tapi sayangnya saya bukan salah satu dari orang-orang itu," jawab Deva tersenyum paksa.

"Yasudah kalau begitu," ujar Arka, lalu dia sedikit menunduk lalu membisikkan sesuatu di telinga Deva sebelum akhirnya pergi dari sana meninggalkan Deva yang mematung, "awas nanti jilat ludah sendiri ya mao mao."

Kesya yang melihat Deva diam membatu pun memanggil nama temannya itu, "Dev."

"Deva," panggil Kesya lagi namun Deva masih tetap diam.

"Oy Deva." kali ini Kesya memanggilnya sembari menepuk bahu temannya itu yang membuat Deva tersadar dari rasa terpakunya.

"Hah? Apa? Ke-kenapa Sya?" ujarnya.

My Annoying TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang