❀❀❀❀❀❀
MAAF YA KALAU SEMISAL NANTI CERITANYA KURANG MENARIK, KARENA SAYA MASIH BARU BELAJAR.
TAPI SEMOGA KALIAN SUKA YA DAN SELAMAT MENIKMATI CERITANYA.
🙏🙏
.
.
.
❀❀❀❀❀❀
"Pak hati-hati dong kalau bawa mobil, bapak bisa nyetir gak sih sebenernya untung aja kita gak kenapa-napa," omel Deva pada Arka. Untung saja mobil bisa di Rem tepat waktu sebelum menabrak kucing yang ada di depan mobil mereka, dan untungnya juga jalanan saat ini tengah sepi sehingga tidak akan ada kendaraan lain yang akan menabrak mereka dari belakang karena berhenti secara mendadak, tapi tetap saja itu berbahaya bukan.
"Kok malah nyalahin saya? Kalau kamu gak nyubitin lengan saya memangnya saya akan kehilangan fokus saya ke jalan?" bantah Arka, enak saja muridnya ini mau menyalahkannya.
"Bapak kalau salah ya salah aja, gak usah pake ngelak segala, emang ya dasarnya bapak manusia batu, datar dan keras," ujar Deva lalu keluar dari mobil menghampiri sang kucing.
Deva berjongkok lalu mengambil kucing berbulu putih bersih tersebut ke pelukannya, di elusnya bulu halus sang kucing dengan lembut. "Duh meng kok kamu berhenti di tengah jalan sih, bahaya tau meng," ujar Deva seraya berdiri dari jongkoknya.
Di lihatnya ke sekitar siapa tau ada pemiliknya di sekitar sini, namun nihil tak ada seorang pun di sekitar sini kecuali dirinya dan Arka. Dilihatnya kembali sang kucing, pun tak ada tanda-tanda bahwa kucing ini di pelihara seseorang.
"Meng di mana pemilik mu?" ujar Deva pada sang kucing sedangkan yang di tanya hanya menggeram nyaman dalam pelukan Deva.
'Jangan-jangan ini kucing yatim piatu kayak gue,' batin Deva.
"Gimana kalau kamu ikut aku pulang meng, pasti seru kalau di rumah ada kamu, jadi aku gak kesepian lagi deh kalau kal Zidan lagi sibuk kerja," ujar Deva lalu di bawanya kucing itu masuk ke dalam mobil.
"Deva apa yang kamu lakukan?" tanya Arka was-was.
"Kenapa? Orang saya gak ngapa-ngapain juga," jawab Deva.
"Itu kenapa kucingnya kamu bawa, bahaya Deva," ujar Arka.
"Bahaya kenapa sih?" tanya Deva bingung.
"Kita kan gak tau kucing itu sehat apa enggak, apakah kucing itu sudah divaksin apa belum, kalau kucing itu sakit terus gigit kamu emang kamu mau kena rabies?" terang Arka.
"Bukannya rabies itu kalau kena gigit anjing ya pak?" ujar Deva.
"Kamu kira yang bisa menularkan rabies hanya anjing saja apa? Ada beberapa hewan lain yang juga bisa menularkan rabies salah satunya adalah kucing," ujar Arka menjelaskan.
"Emang iya?" tanya Deva seakan tak percaya.
"Kalau kamu tidak percaya ya itu terserah kamu, tapi kalau kucing itu gigit kamu terus kamu kena rabies jangan salahkan saya," ujar Arka.
"Ih tapi kasian tau pak kucingnya, emang ya bapak itu tidak berperikehewanan," ujar Deva. Arka hanya menggeleng pelan, capek dia tuh sama kelakuan muridnya yang satu ini, ia pun lantas menjalankan mobilnya melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti.
Setelah mengambil pesanan Arka mereka pun melanjutkan perjalanan menuju komplek tempat mereka tinggal, baru saja memasuki area komplek, Arka kembali menghentikan mobilnya.
"Loh kenapa berhenti pak? Kan rumah saya masih jauh," tanya Deva. Arka tak menjawab lalu keluar dari dalam mobil, Deva hanya menatap bingung Arka yang berjalan mengitari mobil lalu membuka pintu di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Teacher
RomanceKisah Deva bersama dengan guru barunya di sekolah yang super duper nyebelin menurut nya Penasaran dengan kisahnya? Makanya baca wkwk Jangan lupa vote dan share cerita ini kalau kalian suka🫶🏻