21;; Rumah

559 72 43
                                    

"Tada~~~" Joohyun berdiri di depan kelas sambil menunjukkan hasil lukisannya membuat teman-teman satu kelas terkejut karena mengetahui bahwa wajah yang dalam lukisan itu adalah wajah Kim Taehyung. Mereka saling bertanya-tanya kenapa Joohyun malah melukis si anak baru?

"Sepertinya Ibu pernah lihat wajah yang kau lukis, Joohyun-a." ujar Guru Oh.

"Kim Taehyung, Ssaem!" Hoseok yang duduk di belakang berseru heboh membuat Guru Oh pun menyadari, "Ah, benar! Jadi, apa tema lukisanmu dengan melukis wajah Kim Taehyung, Joohyun-a?"

"Tema ku adalah manusia." jawab Joohyun penuh percaya diri untuk menjelaskan arti lukisannya di depan semua teman satu kelas yang fokus padanya. "Aku tau, kalian semua menganggap bahwa Kim Taehyung adalah orang yang berandalan, sering membuat keributan, sok jagoan, dan selalu berkelahi. Bahkan mungkin ada banyak gosip tentang alasan mengapa Kim Taehyung pindah dari sekolah lamanya. Inilah alasan ku melukisnya untuk memberitahu bahwa semua yang kalian dengar dan katakan itu salah. Kalian bisa melihat lukisan Taehyung di sini, walaupun wajah yang ku lukis ini terlihat garang, galak, dan tajam, sebenarnya kelihatannya tidak seperti itu. Sebaliknya, wajah Taehyung terlihat penuh karisma, kelihatan dewasa, dan... hmm..." Joohyun tampak berpikir sedang mencari kosakata yang pas sampai salah satu teman sekelasnya berseru.

"Berani!"

"Percaya diri!"

"Tampan!"

"Seksi!"

"Agresif!"

"Hot!" Guru Oh ikut-ikutan menambahkan membuat Joohyun tersenyum dan melanjutkan, "Keurae, berani, percaya diri, tampan, seksi, agresif, dan hot. Yah, itulah penggambaran ku tentang tema lukisan ini. Walaupun tampak dilihat Taehyung berandalan, sebenarnya kalau kalian melihatnya dari berbagai sisi, kalian bisa menemukan beragam kata sifat positif tentangnya seperti yang kalian lakukan hari ini. Kalau kalian bisa memberikan pandangan itu pada lukisannya saja, kenapa tidak bisa untuk memberikan pandangan lain secara langsung dengan sosoknya yang asli?"

Suasana menjadi hening sampai Seungwan bertepuk tangan heboh sendiri membuat yang lain pun ikut bertepuk tangan untuk Joohyun yang menyelesaikan persentasi lukisannya.

"BAGUS!" Guru Oh memuji Joohyun, "Sekali lagi tepuk tangan!"

Semua siswa di kelas bertepuk tangan lagi setelah Joohyun dipersilakan untuk kembali ke bangkunya di sebelah Seungwan, "Yaaa persentasi dan lukisanmu keren sekali!"

"Kau juga." balas Joohyun yang tersenyum bangga setelah menyelesaikan tugasnya. Ah, Joohyun jadi ingin sekali Taehyung melihat persentasinya tadi. Entah bagaimana reaksi lelaki itu.

"Ibu senang saat siswa menjelaskan tentang temanya penuh makna seperti Joohyun yang memberikan gambaran bahwa kita tidak bisa hanya menilai seseorang dari depan saja atau dari gosip-gosip yang beredar." Guru Oh menjelaskan, "Seperti kata-kata don't judge a book by it's cover. Karena terkadang penilaian itu justru datang dari orang yang sama sekali tidak mengenal seseorang itu dengan baik. Mereka tidak tahu bagaimana sifat asli orang itu, dan bagaimana sosok orang lain yang kita nilai yang sebenarnya."

"Benar, Ssaem." Hoseok bangkit berdiri dan ikut menjelaskan, "Teruntuk kita semua yang mudah mendeskripsikan seseorang, sadarlah bahwa seseorang bisa saja berubah tanpa sepengetahuan orang lain. Tidak perlu menghakimi jika kita sendiri tidak tahu kenyataan yang sebenarnya. Karena takutnya, apa yang kita nilai dari seseorang akan menyerang diri sendiri. Jadi, berhati-hatilah menilai seseorang."

"Woah..." Seisi kelas mendadak bersorak sambil memandangi Hoseok yang menjadi bijak membuat Seungwan bertepuk tangan dengan mulut terbuka. Penuh bangga, Hoseok menepuk dadanya sambil menganggukkan kepala lalu duduk lagi.

The OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang