"WOY!"
Hyejin yang sedang menenggak air putih dari botol pun tersedak karena Niki datang sambil menggebrak meja. Bukannya merasa bersalah adik kelas itu malah menertakawannya.
"Lo apa-apaan sih? Kalo gue mati karena keselek kan gak lucu, bego!"
Niki mereda tawa, "Biasa aja kali, lagian ada ya kematian yang lucu?"
Sebelah tangan Hyejin mengepal kuat. Ingin sekali ia memberi pelajaran berharga pada maknae yang satu ini. Mengesalkan sekali jika ia selalu di hadapkan dengannya. Selalu ribut dan tidak akur layaknya Nara dan Jungwon atau Sunoo.
Niki membalikkan kursi yang berada di depan meja Hyejin, lalu mendudukinya. "Nara ke mana sih? Kok enggak ada di perpus?"
Bukan rahasia lagi jam istirahat pertama merupakan jadwalnya Nara berada di perpustakaan. Namun, karena tidak ada jadi Niki mencari ke kelasnya.
"Alpa, enggak tau kenapa," jawab Hyejin sambil menutup botol minum, lalu kembali menaruhnya di dalam tas.
Niki mendengus kesal. "Telefonin dia dong. Gue lagi enggak ada pulsa sama kuota nih," ujarnya. Ia tak segan meminta hal demikian karena memang benar dia tidak memilikinya.
Hyejin bergeming. Mencoba acuh terhadap permintaan Niki yang seakan memaksanya.
"Cepetan telefon. Atau mau gue beberin kalo lo punya hubungan sama Jung—"
Baru menyebut setengah nama dari Jungwon, siswi yang tersisa di kelas memberikan pusat perhatian pada dua orang yang sedang berbincang ini.
Persahabatan antara Niki, Jungwon dan Sunoo memang bukan suatu rahasia lagi. Hampir semua orang di sekolah tahu jika ketiganya bersahabat baik. Meski begitu, hanya Jungwon yang tidak bebas berinteraksi dengan Nara dan Hyejin. Jika Jungwon melakukan keterbalikannya, ia takut akan terjadi sesuatu yang buruk bagi dirinya ataupun sahabat-sahabatnya. Pula, ia tidak tahu akan mendapat sanksi apa dari sekolah karena ketahuan berpacaran.
Niki tersenyum miring. Ia merasa menang telah menundukkan Hyejin.
"Awas lo, Nik! Gue aduin sama Uwon," batin Hyejin.
Jari mungil Hyejin menari di atas layar ponsel. Ia mencari kontak sahabatnya untuk dihubungi.
"Ra, lo kenapa gak berangkat?" sergah Hyejin setelah panggilan tersambung.
Mendengarnya, Niki merebut paksa ponsel dari tangan Hyejin. "Lo ke mana aja sih? Gue khawatir sama lo."
"Aku nganter Kak Yeonjun ke bandara," balas Nara dari seberang.
"Itu artinya lo sekarang lagi sama Bang Jake?" tebak Niki. Kemarin malam kan Yeonjun memberi tahu keberangkatannya lewat chatting di grup. Oleh sebab itu, semua yang berada dalam grup tersebut tahu jika Jake yang akan mengantar Yeonjun ke bandara.
"Iya. Udah ya, kita mau lanjut belanja dulu," kata Nara.
"Belanja apaan?"
"Ada deh. Udah ah, aku matiin dulu ya."
"Oke. Tapi nanti malem gue main ke rumah lo ya," ucap Niki.
"Iya, dah."
Sedetik kemudian sambungan telepon pun terputus. Niki memberikan ponsel kepada pemiliknya lagi. "Thanks Jin." Setelah mengucapkan terima kasih tanpa sopannya, Niki bergegas keluar kelas.
"Nama gue Hyejin bukan Jin!" pekiknya hingga membuat seluruh penghuni kelas bersorak riuh.
┊🌸┊🌸┊🌸┊
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝐎𝐔𝐑 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄𝐒𝐒
Fanfiction𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 𝟐 ↪ 𝐟𝐭. 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍, 𝐓𝐗𝐓 Mereka yang katanya mengistimewakan Nara lebih dari seorang princess, nyatanya hanya membuat kesedihan Nara bertumpuk. Dengan dalih tidak ingin melihat kesedihan dan kekhawatiran Nara, mereka sepakat me...