Jangan lupa komen and vote ya! ✨
Thanks!
. . .Sudah lama si hitam tak terlihat, ia bahkan tak menyapa ataupun menampakkan dirinya sedetikpun, biasanya ia akan mengikuti Tama kemanapun gadis pergi.
Tama bahkan keheranan, ia bingung kemana harus mencari si hitam.
Walau menjengkelkan, tetap saja si hitam teman yang baik, tak pernah sekalipun terlintas dipikirannya untuk berhenti berteman dengan sang mahluk hitam itu.
"Tidak mungkin aku harus pergi ke dunia lain untuk mencarinya, bisa-bisa aku yang mati" Tama masih khawatir pada temannya itu.
"Tama! Ayo ku antar pulang" Adit datang dengan tas tergantung di punggungnya, mendatangi Tama dengan senyuman manis seorang Adit.
"Oh y-ya" Tama harus akui bahwa ia menyukai pemuda di sampingnya, tapi bagaimana jika pemuda itu akan menolaknya atau bahkan menjauh?
Tidak terima kasih, lebih baik mencintai dalam diam, prinsip yang bagus.
"Kau ada acara setelah ini?" Adit menarik pelan tangan Tama agar berjalan di sampingnya, bukan di belakangnya.
"O-oh? Tidak ada" Tama berkata jujur tanpa berani menatap Taehyun.
"Ayo ku ajak ke taman, sedikit jauh tapi ayolah!" Adit mengajak Tama walau tak yakin setidaknya ia berani mencoba.
"Baiklah, aku ikut " Tama tak lupa mengabari teman-teman jika ia akan pergi, siapa tau tiba-tiba mereka mencari-cari Tama tanpa tau dirinya sedang dimana.
"Ayo kita naik bis, nanti aku yang bayar ya" Adit duduk di halte menepuk tempat di sebelahnya memberi kode pada Tama untuk duduk di sampingnya.
"Eh? Gak usah, aku bayar sendiri aja ya" Tama merasa tidak enak, Adit selalu saja membayar segala sesuatu saat mereka bersama, malam di kantin misalnya, itu sering sekali terjadi.
"Yaudah nanti tiket masuknya aku aja ya" Adit masih saja membujuk Tama agar mau menerima tawarannya.
"Enggak mau, kalau kamu yang bayar, aku ga jadi ikut" Adit tentu saja menggelengkan kepalanya keras, ia sudah susah payah meyakinkan dirinya untuk mengajak Tama dan dengan mudah melepaskannya hanya karena masalah traktir? Tidak ia tak sebodoh itu.
"Iya udah terserah deh" ternyata benar, pikiran wanita memang tidak bisa dimengerti.
"Ok!" Tama bertepuk tangan kecil, dan duduk menunggu bus.
"Nanti sampai di sana jangan pergi sendiri ya" Adit mengingatkan Tama agar tak terpisah dari dirinya.
"Siap!!" Mereka siap meluncur ke tempat kejadian.
.
.
.
.
."Tama bentar, pake ini dulu" Adit membuka jaketnya, memberikan pada Tama yang menatapnya bingung.
"Gini loh" Taehyun berusaha dengan sopan mengikat lengan jaket itu pada pinggang ramping gadis itu.
"Rok kamu pendek, takutnya kena angin" ucap Adit menyelesaikan ikatan jaket itu.
"Nah udah" Adit memandang wajah Tama yang tersenyum manis.
"Makasih ya~" Adit hanya membalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis.
"Tama, itu lihat ada kupu-kupu" Adit berbisik pelan menunjukkan ke arah sekumpulan bunga berwarna warni dengan seekor kupu-kupu cantik yang hinggap di atasnya.
"Eh bentar, aku bawa kamera" Tama mengeluarkan kameranya dengan cepat mengambil gambar dengan sudut yang bagus.
"Wah~ cantik banget" Tama memandangi hasil tangkapannya, jernih dan bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mind || Taeryeong ✓
Teen FictionDia datang dalam sosok yang berbeda. Menakutkan. Tapi dia adalah sosok yang ku rindukan, dia membuatku nyaman. Tapi dia hanya muncul di dalam pikiranku, imajinasi indah hanya milikku. Dan mengganggu pikiranku Ranking 🎖️ • #1 in mymind ~ 14/07/2020 ...