10. Hukuman

1.2K 112 16
                                    

Dinginnya salju membuat Sehun bergelung dalam selimut. Perut itu semakin besar, ia tak lagi bisa bergerak leluasa. Tujuh bulan bukan waktu yang sebentar, ia melalui hari - harinya dengan merepotkan Kai. Tapi tenang, permintaan aneh tidak datang dari Sehun saja, Kai pun mengalami. Beberapa kali, tidak sesering istri kecilnya.

Minggu lalu, ketika sarapan pagi, Chef memasak menu istimewa, perpaduan makanan korea dengan barat. Kai bukanlah tipe pemilih dalam makanan, ia akan memakan apa yang disiapkan. Tapi hari itu, Kai menolak semuanya, bahkan Chef dan pelayan dirumah kewalahan. Mereka mengganti makanan hingga lima kali, namun ia tetap tidak memakannya.

"Jauhkan makanan itu, perutku mual." tegasnya.

Sehun merasa tidak enak, tidak mungkin makanan ini terbuang sia - sia. Lalu ia minta kepala pelayan untuk membungkus makanan ini, akan dibagikan pada karyawan perusahaan Kai.

Sudah biasa bagi Kai membawa Sehun kekantor, padahal tidak ada yang dilakukan Sehun disana. Sampai Kai membangun ruangan khusus untuk dirinya baru - baru ini. Sehun sendiri sudah akrab dengan Jihyo dan karyawan lainnya.

"Aku pergi meeting.", Kai mengecup kening Sehun dan pergi.

Sehun minta tolong kepada Jihyo untuk membagikan makanan yang ia bawa. Tidak semua, Sehun menyisakan beberapa untuk makan siangnya, ia berencana mengajak Jihyo makan bersama.

Tok! Tok! Tok!

Sehun menghampirinya dan membuka pintu,"Jihyo--eh?", Sehun seketika tergagap saat tau bahwa orang yang di samping Jihyo adalah Jungkook.

"Sehun? Aku tidak menduga akan bertemu denganmu di sini, Apa Tuan Kim di dalam?" Ucap Jungkook sambil tersenyum. Kemudian matanya memperhatikan perut Sehun yang sudah membesar.

"D-dia sedang rapat. Err..mau menunggu?", Sehun mempersilahkan Jungkook masuk setelah mendapat anggukan setuju dari sang idola,"Jihyo, terima kasih telah membantuku.", Hampir saja Sehun mengabaikan Jihyo karena terlalu fokus melihat ketampanan Jungkook.

"Dengan senang hati, Nona. Saya akan kembali ke meja, jika membutuhkan sesuatu anda bisa menelpon saya.", Jihyo membungkukkan badannya sopan.

"Tunggu!", Sehun menahan tangan Jihyo. Ia membawa Jihyo masuk ke ruangan Kai.

.

"Tuan Kim, terima kasih telah menyetujui kerjasama kami."

"Saya percayakan projek ini kepada anda, Tuan Yoon."

Mereka berdua berjabat tangan sebelum akhirnya Kai pamit untuk pergi meninggalkan Tuan Yoon. Ia sengaja menyelesaikan meetingnya dengan cepat agar bisa berduaan dengan istri kecilnya. Ia melangkahkan kakinya lebar-lebar, tidak memperdulikan karyawan lain yang menyapanya.

Ia menyentuh knop pintu, gerakannya terhenti karena mendengar suara tawa Sehun. Kai berpikir hal itu sudah biasa, Sehun selalu tertawa dan menangis tanpa sebab saat melihat idolanya melalui ponsel.

"Aku terkejut ketika menonton berita, semua stasiun tv membahas pernikahanmu dengan Tuan Kim."

Hm? Kenapa ada suara pria lain?

"Kalau bisa memilih, Aku ingin menikahi idola--"

Ceklek!

"Sehun!"

Kai mengerutkan alisnya. Apa yang akan terjadi saat Kai meninggalkan Sehun sendiri? Ia tidak pernah ingat membuat ruangan pribadinya menjadi kantin. Istrinya, Jihyo dan Jungkook sedang makan siang bersama di dalam ruangannya! Catat itu.

"Kai, ayo sini.. Kita makan siang bersama!" Dan Sehun tanpa berdosa malah menawari Kai untuk bergabung. Jihyo dan Jungkook bingung harus berkata apa, kedatangan Kai bisa mengubah suasana mereka yang awalnya senang ceria menjadi suram.

TUAN KIM & NONA SEHUN • KAIHUN [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang