8. Kehamilan Nona Sehun

1.5K 123 9
                                    

Hm..

Sehun meraba - raba dadanya yang kecil, ia masih memikirkan sekretaris Jihyo yang memiliki dada istimewa. Bagaimana bisa sebesar itu? Sehun penasaran apakah Kai tidak memiliki nafsu apa - apa setelah melihat Jihyo? Ia yang baru pertama kali bertemu saja langsung salah fokus kebagian dada, mungkin semua orang juga seperti itu. Tidak dipungkiri wajahnya juga cantik dengan mata besarnya.

"Apa aku sumpal sesuatu biar terlihat besar?"

"Kau ingin menyumpal apa?", Kai berdiri dipintu dengan satu alis terangkat. Memperhatikan Sehun yang memegang dadanya sambil melamun.

"Aaaa..?!", Sehun langsung membuat gestur menyilang pada tangannya didepan dada. Aduh, malu sekali Kai melihat dia melakukan hal absurd.

"Butuh bantuan, huh?", Kai menaikturunkan alisnya menggoda Sehun. Menutup pintu kamarnya, Ia berjalan mendekati Sehun.

"Hahaha..ti-tidak, terimakasih. Tapi--kenapa kau terus mendekat?!", Sehun panik. Ia beranjak dari tempat duduknya, mencari celah untuk kabur. Lalu Sehun berlari keatas kasur, memutari kamar dan ketika tangannya sudah mencapai gagang pintu, Kai sudah dengan cepat berada dibelakangnya. Menahan pintu itu supaya tidak terbuka.

"Aku pikir kau butuh bantuan untuk meremas itu.", Kai menyusupkan tangannya kedalam baju Sehun. Badannya terus menghimpit Sehun.

"A-aku tidak--", Sehun menutup mulutnya supaya tidak mengeluarkan suara desahan. Ia menahan tangan Kai yang sudah akan melepas bra miliknya,"Ugh..hentikan..Kai.", Jika ini terus dilanjutkan, mereka berdua akan berakhir diatas ranjang. Dan Kai tidak melepaskannya begitu saja.

"Baiklah, aku hentikan.", Kai mengeluarkan tangannya lalu mengecup leher Sehun, menghisapnya dan menggigit kecil. Ia merapikan pakaiannya,"Lain kali jika ingin meremasnya, panggil saja aku.", Lalu Kai pergi meninggalkan Sehun begitu saja.

"Ih!", Sehun berteriak sebal. Kemudian ia terdiam, memastikan bahwa Kai sudah pergi keluar. Dengan langkah pelan, Sehun mencari celana dalam merah mudanya. Lalu menggulungnya berbentuk bola, memasukkannya kedalam bra yang ia kenakan dan berkaca,"Ini tidak cocok untukku, mungkin aku ditakdirkan memiliki payudara kecil.", Sehun mengeluarkan gumpalannya, melemparkannya kesembarang arah.

'Lebih baik aku mandi saja..', Pikirnya.

.

"Aneh..", Gumam Sehun. Ia melihat kalender yang terpajang di dinding kamar. Biasanya, Sehun selalu mencoret setiap tanggal awal ia mendapat datang bulan. Tapi..ia baru sadar jika tidak mendapat datang bulan kali ini. Tenang, jangan panik. Sejujurnya ini bukan hal aneh mengingat kalian selalu melakukan tanpa pengaman.

Sehun menggigit bibir bawahnya gugup, ia keluar kamar mencari Pelayan Chae.

"Chae-ssi!"

Pelayan Chae langsung datang menghampiri Sehun,"Ada apa, Nona?"

"Um..tolong belikan aku alat test kehamilan..", Bisik Sehun. Suaranya semakin menciut ketika mengatakan kata terakhir.

Pelayan Chae sedikit terkejut dengan permintaan Sehun, namun ia menetralkan ekspresinya ketika melihat Nonanya yang gemetar,"Baik, Nona.", Tanpa diminta dua kali, Pelayan Chae pergi membeli test pack.

Tidak berapa lama, Pelayan Chae kembali dengan membawa test pack yang dibelinya,"Ini, Nona Sehun."

"Terima kasih, Chae-ssi.", Sehun mengambilnya dan pergi kekamar mandi sambil membawa wadah kecil untuk mengeceknya.

Dua garis!

Sehun bahkan sudah mencoba satu persatu setiap test pack, hasilnya sama.

Dia butuh Kai sekarang.

TUAN KIM & NONA SEHUN • KAIHUN [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang