03. her

15 16 2
                                    

Hari yang aku nantikan kini tlah tiba. Benar!! Perjamuan teh dengan para Putri dari keluarga bangsawan. Dan kini, aku sudah duduk dengan para gadis-gadis itu. Mereka semua tampak manis dan anggun dengan gaun serta perhiasan yang mereka pakai.

"Putri? Apa anda sedang memikirkan sesuatu?" Gadis bermata kuning menyadarkan ku dari pikiran ku yang berisi pujian-pujian tentang mereka. Sepertinya gadis itu berasal dari keluarga Destieny. Namanya, Fillia Siena Destieny.

"Oh tidak kok, saya hanya terlalu menikmati teh ini saja Nona Fillia, ahaha" aku terkekeh kecil, lalu tanpa sengaja mataku menuju ke arah seorang Nona yang memakai gaun gelap nan mewah seiras dengan warna rambutnya, namun berbeda dengan matanya. Matanya berwarna merah, ciri khas dari keluarga Merikh. Siapa namanya?

"Melia! Melia! Apa kau mendengarku?" Tiba-tiba terdengar suara Leucos. Aku langsung celingak-celinguk mencari keadaannya, namun wujudnya belum terlihat olehku. Tapi aku yakin, sepertinya dia ada di sekitar sini.

"Iya, aku mendengarmu. Ada apa, Brownie?" Oh iya, aku lupa mengatakannya. Aku dan Leucos bisa melakukan Telepati. Jadi, saat ini aku masih membungkam mulutku meskipun sedang berbicara dengan Leucos.

"Berhenti, dan jangan menatap Putri Merikh."

"Ada apa? Kenapa kau melarangku?"

"Sihirnya berbanding terbalik denganmu, jika kau menatap atau mendekat kepadanya, sihirmu akan terserap kemudian kau ak-"

"Apa kau tidak ada pekerjaan? Tadi aku melihat tuan muda dari keluarga Gheffburg sedang di Perpustakaan, dia kemari untuk menemani adiknya. Apa kau tidak mau bermain dengannya? Dia 'kan teman baikmu," ku rasa aku sudah cukup lama bertelepati dengan Leucos dan sepertinya yang lain mulai curiga kepadaku karna daritadi aku diam saja. Jadi lebih baik ku hentikan saja percakapan dengannya.

"Huh, sudahlah kau memang tidak mengerti. Aku pergi saja." Hahaha, berhasil! Sekarang saatnya menikmati hari dengan meminum teh bersama para Putri.

"Permisi Putri, apa anda ingin berbincang ringan dengan saya?" Ini dia, putri keluarga duke Merikh. Kenapa tiba-tiba sekali dia mendatangiku seperti ini? Ahahaha. Sepertinya Leucos bercanda soal tadi, buktinya aku tidak kenapa-kenapa saat dekat dengan Putri Merikh?

"Ah iya, tentu saja Nona..? Maaf, saya belum tahu siapa namamu"

"Anda bisa mengetahuinya nanti, Putri Hotvijzer. Mari, saya tidak sabar untuk berbincang dengan anda." Matanya, mata merahnya ... mulai bercahaya.

I Am Emygdia!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang