Prolog

50 22 19
                                    

"Melia, apa kau sudah selesai?" Terdengar suara Leucos dari balik pintu kamarku, dibarengi dengan ketukan pintu yang tidak berhenti sedari tadi. Yah, aku memang tengah bersiap-siap untuk pergi ke pasar. Hanya untuk sekedar meringankan pikiran saja, akhir-akhir ini aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk belajar.

"Yaa~ Kau sabar sedikit, aku sudah hampir selesai~" Balasku dari kamar. Setelah ku lihat semua rapi, aku bertanya sebentar kepada para pelayan yang membantuku untuk bersiap-siap.

"Apakah aku belum cantik? Atau penampilannya terlalu berlebihan?" Sedetik kemudian, mereka langsung membalas pertanyaan ku dengan gelengan beserta kalimat yang sudah sering aku dengar. "Tidak Putri, Tuan Putri Meliana adalah gadis tercantik di seluruh daratan dan lautan." Meski sudah sering kudengar, tapi aku tetap tersipu malu dan lega setelahnya.

Ah, sepertinya aku terlalu lama membuat Leucos menunggu. Aku harus bergegas, bisa-bisa dia akan menjadi monster yang menyeramkan. Kami akhirnya berangkat ke Pasar. Tidak, kami berjalan kaki kesana tanpa kereta kuda dan para pengawal galak itu. Aah, rasanya bebas sekali. Huft, tapi selalu ada penghalang bagiku untuk merasa bebas. Ya, para rakyat yang selalu bersikap berlebihan kepadaku. Seperti sekarang ...

"Emygdia telah datang!! Beri jalan kepadanya dan Pangeran Leucos! Semoga berkah dan kejayaan Hotvijzer menyertai anda, Tuan Putri dan Pangeran!!" Pasar mulai dipenuhi oleh keriuhan dan keramaian massa yang melihatku dan Leucos. Tahu gini aku harusnya memakai jubah saja agar tidak ketahuan! Tolong ... aku hanya ingin jajan saja, huaaa.

"Ahaha iyaa, terimakasih semuanyaa!! Semoga berkah dan kejayaan Hotvijzer juga menyertai anda sekalian! Saya dan Pangeran Leucos hanya ingin jajan saja kok, jadi tolong jangan khawatirkan kami ya. Lanjutkan saja pekerjaan kalian~" senyum, senyum, senyum!! Entah aku ada salah bicara atau apa, mereka semakin riuh dan bersorak sorai.

"Wah! Dia benar-benar seorang Emygdia. Kita tidak salah memberikan julukan itu kepada beliau."

"Tuan Putri, hamba sangat terharu!! Hiks hiks."

"Hidup Tuan Putri! Hidupp!!"

Ya, namaku Melia Lynette Hotvijzer. Aku seorang Putri Mahkota dari Kerajaan Hotvijzer, yang dijuluki sebagai Emygdia. Aku bahkan tidak tahu apa artinya, tapi sepertinya itu arti yang bagus, jadi ku iyakan saja. Aku satu-satunya keturunan dari Raja Adrastus Neith Hotvijzer dan Ratu Asterin Meira Domhnall, alias aku adalah anak tunggal.

I Am Emygdia!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang