hidden twin

4.1K 299 104
                                    

Terkadang serapi apapun mempersiapkan semuanya, ada saat dimana realita tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi.

Planning A Shani tentu sudah gagal sejak 7 bulan lalu, saat kehadiran buah hati di umur pernikahan mereka yang bahkan kurang dari umur jagung.

Tapi ini Shani Indira Natio yang kita bicarakan. Perempuan cerdas yang langsung memikirkan plan B dari setiap pilihan hidupnya. Having a plan B is setting yourself up from failure. Sebagai konsultan Manajemen merangkap financial planner di keluarga kecilnya, Shani berusaha sebisa mungkin mencari 'the second best' sebab pilihan pertama tak mungkin diwujudkan.

Tapi bagaimana jika plan B yang sudah ia rencanakan juga tidak berjalan dengan semestinya.

"Ge, what's our plan now?"

Malam itu, setelah menjalani pemeriksaan USG kedua mereka, Shani dan Gracio dikejutkan oleh berita yang disampaikan oleh dokter kandungan Shani, bahwa ternyata mereka tidak hanya akan mendapatkan Gracio junior, tetapi juga Shani junior.

Hidden twin, keadaan ketika USG hanya menunjukkan satu embrio karena mesin USG gagal mendeteksi janin yang masih sangat kecil. Detakan jantung yang sinkron dan belum begitu terdengar juga membuat dokter baru menyadari saat kehamilan Shani sudah memasuki bulan 6.

"Geee"

Shani memanggil kembali sang suami yang tengah berbaring di sebelahnya. Terlihat sibuk berpikir.

"Ya gapapa Sayang, kita harusnya bahagia kalo dipercayai Tuhan buat ngerawat dua malaikat kecil sekaligus." Gracio membalikkan tubuh dan langsung memeluk Shani dengan sangat erat. Ia tahu jika Shani pasti kepikiran dengan masalah ini.

"Jangan terlalu dipikirin ya Sayang, aku yakin Cishan pasti bisa. Aku juga bakal berusaha lebih keras lagi. Buat kamu. Buat anak-anak kita"

Ciuman Gracio di kening Shani setelah itu yang akhirnya bisa meredakan kecemasan yang menghantui dirinya. Walau ia tahu, apa yang akan mereka hadapi tidak akan semudah itu, tapi Shani percaya, semasih ada Gracio disebelahnya, masalah sebesar apapun akan bisa mereka hadapi.

Akhirnya keputusan Gracio dan Shani membawa mereka kembali menginjakkan kaki di Jakarta. Setelah mendiskusikannya matang-matang, ditambah dorongan dari orang tua Shani begitu mengetahui jika cucunya kembar, Shani segera mengurus administrasi kuliahnya, juga izin untuk work from home.

"Gapapa kan nanti tinggal sama Mama Papa dulu Ge?"

Dalam perjalanan menuju titik penjemputan, Shani sekali lagi bertanya pada Gracio.

"Apa apa, aku takut sama Mama"

"Gapapa, Mama ga galak kok By" Shani memijat tengkuk Gracio dengan lembut. Ia ikut tersenyum saat melihat senyuman Gracio yang begitu manis. 21 tahun seorang Gracio Harlan akan segera menjadi seorang Ayah.

Dan samar-samar sosok orangtua Shani terlihat sedang menunggu mereka di luar pintu kedatangan internasional. Mama Heny langsung memeluk putri tersayangnya dengan penuh haru. Sementara Gracio mencium tangan Papa Shani. Bukti bahwa Shani masih menjadi anak kesayangan di keluarga Natio, bahkan Sang Mama memilih tinggal di Jakarta selama Shani di Indonesia.

"Apa kabar Nak Gre?"

"Alhamdulillah baik Ma, makasi udah mau jemput Shani dan Cio ke bandara"

"Iya ih Ma, harusnya Mama dirumah aja biar Pak Anton yang jemput Adek"

Shani langsung memeluk tangan Sang Mama dan mendahului berjalan menuju ke valet parking.

"Ya anak Mama pulang dari jauh, jarang-jarang, masa ga dijemput sih. Malahan itu Koko Koko kamu mau ikutan jemput, sayangnya masih ada urusan jadi mungkin baru bisa kumpul minggu depan"

Best of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang