Female Rivalry

4K 328 110
                                    

"Aduh aduh pelan pelan By" Gracio meringis kesakitan kala pinggangnya menyentuh tempat tidur di kamar mereka. Shani, masih dengan pakaian kantornya terlihat berusaha dengan hati-hati menuntun sang suami dari mobil hingga tempat tidur.

"Iya, ini juga udah pelan-pelan. Makanya siapa suruh aneh-aneh, jadi gini kan. Tunggu sebentar aku samperin anak-anak dulu" Ia masih mengenakan outfit kantor, segera berjalan ke arah ruang tamu untuk menghampiri si kembar yang tadi ia dudukkan di sofa sebelum memapah Gracio.

"Kaka sama Dede lepas sepatunya dulu yuk sayang. Abis ini, Kakak sama Dede ke kamar duluan ya, siapin pakaian tidur yang mau kakak sama dede pake. Nanti Mom nyusul, Mom mau bantuin Papi dulu, oke kids?"

"Okay Momm" kedua buah hati Greshan langsung melompat turun dari sofa dan setengah berlari menaiki tangga, setelah memberikan kecupan di pipi sang Mama.

"Kaa, jangan lari-lari"

Entah didengar atau tidak, karena sepertinya Zee dan Angel sudah masuk ke kamar. Tidak membutuhkan waktu lama, Shani segera memasuki kamar, dan mendapati Gracio yang tengah memejamkan mata. Memilih membiarkan Gracio beristirahat terlebih dahulu, dengan cepat ia mengambil baju ganti dan berjalan ke lantai dua, tempat kamar Kak Zee dan Angel berada. Shani memutuskan untuk mandi di kamar si kembar, agar bisa memantau anak-anaknya dan untuk menghemat waktu.

"Mom, how's Papi?" gerakan Shani menggosok tubuh putrinya berhenti seketika, memandang balik mata si bungsu yang tengah memandangnya, walau tangannya sibuk memainkan bebek mainan. Shani tidak ingin menutupi keadaan si Papi pada anak-anaknya, tetapi juga tidak ingin membuat kedua buah hatinya cemas.

"Papi is okay, Papi perlu istirahat. Nanti abis makan, kita ke kamar buat liat Papi yaa?"

"Papi buggh jatuh gitu Mom di kaki Dede. Does it hurt?" Angel memperlihatkan wajah cemasnya, begitupun Zee. Sulung tampan kesayangan Shani yang sedang fokus poop juga tidak dapat menutupi wajah khawatirnya.

"Ofcourse. It hurts, but he is okay... Nanti kita obatin Papi ya? Sekarang Mom mau mandi dulu, Dede ganti baju sendiri bisa sayang?"

Angel mengangguk dalam bungkusan handuk tebal yang Shani lilitkan di tubuhnya.

"Pinternya Angelnya Mom... Kakak, nanti kalau udah selesai poop nya nanti langsung pakai bajunya ya, Mom mandi dulu bentarr ajaa" Shani mengelus puncak kepala Zee yang terlihat sedang fokus. Mereka memang sudah mengajarkan potty training ke si kembar, walaupun sulit setidaknya sekarang si kembar sudah mulai terbiasa.

Semua aktivitas yang Shani lakukan hari ini serba cepat. Setelah mandi kilat, si mama muda segera menuntun si kembar untuk turun. Ia membiarkan saja anak-anaknya bermain sementara ia menyiapkan makan malam untuk si kembar dan juga bayi besar kesayangannya yang sedang sakit.

Sejak dulu memang Shani terbiasa membuatkan makanan khusus untuk si kembar. Makanan dengan bumbu masakan yang sederhana, dan biasanya didominasi oleh salmon dan sayur-sayuran. Shani tahu dirinya tidak menyukai sayur sejak kecil, tetapi tetap membiasakan anak-anaknya untuk mengkonsumsi sayur.

"Mommyy"

"Ya sayang? Udah laper ya? Tunggu sebentar ya, Mom dinginin dulu nugget salmonnya"

"No Momm, can we go to Pappi?"

"Mau ketemu Papi? Boleh sayang, tapi jangan ribut ya? Papi lagi bobo tadi."

"Iya Mom, lets go Dede"

Shani sebenarnya khawatir meninggalkan si kembar bersama Gracio, apalagi mendengar tidak ada suara dari arah kamar, itu lebih aneh lagi. Dengan sedikit terburu-buru Shani membawa nampan berisi semangkuk bubur untuk Cio dan dua piring makan malam si kembar. Begitu membuka pintu, ia dibuat begitu terharu melihat kedua anaknya duduk mendampingi Gracio.

Best of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang