twin baby

6.8K 359 104
                                    

Rutinitas Gracio Harlan tidak sama lagi seperti hari-hari sebelumnya. Jika biasanya suami Shani itu memilih berlama-lama di tempat tidur dan enggan melepaskan pelukan mereka, maka semenjak resmi menjadi seorang Ayah, kebiasaan Gracio itu seketika menghilang. Sering kali ketika Shani terbangun, ia sudah tidak menemukan Gracio di sebelahnya. Papinya anak-anak sudah asik nongkrong di NICU sambil menemani perawat memberikan susu pada Kakak Zee dan Adik Christy.

"Kakak Zee udah mulai normal ini kondisinya. Nanti check terakhir dari dokter, kalau oke udah bisa keluar dari NICU"

Perawat yang sejak tadi sibuk memberikan asupan asi pada Zee menginformasikan pada Gracio yang berdiri di sebelahnya. Selama seminggu ini Gracio memang hobi menguntit Naya, petugas penjaga NICU yang sudah menjadi teman Gracio.

"Serius? Puji Tuhan akhirnyaa.." Senyum mengembang di wajah lelah Gracio. Namun tidak berapa lama senyum itu perlahan memudar.

"Tapi kasian Adek bakal sendirian disini" Gre beralih memandang inkubator tempat Christy masih asik tertidur. Masa pemulihan Christy memang lebih lambat dari Zee, dan sepertinya memerlukan waktu lebih lama untuk Christy bisa berkumpul bersama mereka.

"Kalau Kakak Zee udah bisa pulang nanti, biasanya Ibunya juga udah dibolehin pulang"

"Trus Adek?"

"Ya Adek ditemenin Ka Cio atau keluarga nanti, tapi udah ga bisa tinggal di kamar, nanti bareng Papa-papa yang lain biasanya di ruang tunggu NICU"

"Yah, apa ga boleh diperpanjang kamarnya?"

"Ya ga boleh dongg, kan istri anda udah sembuh. Ga sakit lagi, faskesnya dipake untuk yang lain"

Mendengar ucapan Naya, Gracio memandang wajah si bungsu sekali lagi. Tidak tega jika harus meninggalkannya seorang diri.

"Tenang aja. Adek aman kok disini aku jagain. Nanti sering-sering dikirimin videonya lagi ngulet"

"Bener ya?"

"Iyaaa, dah keluar udah 15 menit" Naya mendorong tubuh Gracio untuk segera keluar. Ini bukan jam besuk resmi, tapi karena si Papi muda itu nongkrongin NICU dari tadi pagi, akhirnya Naya tidak tega untuk melarang Gracio mengikutinya masuk untuk bertemu si kembar.

Selewat tujuh hari pasca operasi, Shani sudah mulai bisa beraktivitas normal. Ia juga mulai terbiasa dengan keharusan menyediakan ASI untuk anak-anaknya setiap dua jam sekali. Pagi ini ia pun tengah melakukan kewajiban sambil bergosip ria dengan Shania via video call.

"Kenapa pas banget sih, pas gue lagi honeymoon lo lahiran. Gue kan pengen ketemu ponakan guee"

"Ya namanya juga lagi darurat. Mana tau bakal langsung lahiran abis lu jenguk kemarinnya"

"Terus gimana? Lo baby blues ga?"

"Ya belum kerasa sih Nju, kan mereka masih di NICU."

"Yah, berarti sekarang sibuknya masih ngurusin bayi besar lo dong?"

"Iya masih sibuk ngurusin Gre doang nih, gatau deh gimana nanti kalo ngumpul bertiga"

Bersamaan dengan itu, pintu ruang rawat inap Shani terbuka. Memperlihatkan wajah suaminya yang terlihat kelelahan."

"Sini Ge, ini ada Shania lagi vc"

Di layar handphone Shania tiba-tiba memperlihatkan wajah Gracio yang langsung menempel pada Shani. Pamer kemesraan aja emang pasangan bucin ini.

"Halo Ci Shanju"

"Halo Papinya Zee sama Angel."

"How's your Honeymoon?"

Best of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang