bab 4

3.4K 70 2
                                    

Rasanya badn ku menggigil sekali mlam ini, sepertinya aku mulai demam deh "Icha ada Vino tuh nyarin kamu". Nenek mengagtkan aku "yaaa nenek bilang aja kalo aku udh tidur, aku males banget ketemu dia nek". Celetuk ku tetapi seblm nenek menjawab si kampret sudh datang menghampiri aku dan nenek

"Jangan bohong kali nanti dosa loh, iya gak nek". Vino meminta persetujuan kepada nenek "iya, yaudah deh nenek ke dapur dlu ya". Nenek langsung pergi meninggalkan kami berdua dan Vino langsung menghampiri aku yang sedang berbaring di sofa dan Vino mengangkat kepala kemudian duduk dan menaruh kepala ku di pangkuannya. "Apaan sih loh ?". Protes ku kepada Vino.

Tetapi Vino menggenggam tangan ku agat aku tidak bernjak dari pangkuannya. Tangan Vino mulai memainkan rambut ku dan ia hanya terdiam tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

Lama kelamaan aku mulai ngantuk juga karena si kampret ini memainkan rambut ku dan tidak mengajak ku untuk bicara, dan saat aku ingn tertidur tiba-tiba Vino angkat bicara "lama-lama lo berat juga ya Cha".

aku langsung beranjak dari pangkuannya tetapi dengan sigap Vino menggenggam tangan ku kembali dan ia langsung menatap mata ku dengan mata elangnya, bila dilihat dari dekat wajahnya sangat bersih dan bibirnya tebal dan merah rasanya ingin ku cicipi. Astagaaa apa yang aku fikirkan, aku langsung mengetuk2 kepala ku agar tidak berfikiran ngeres lagi.

Vino langsung mendekatkan mulutnya ke kuping ku dan membisikan "belom juga di cium tapi udh keringet dingin gitu dan salting sendiri". Itu membuat ku merasa merinding karna nafas dan bisikannha.

Wajah ku langsung merah mendengar hal itu, pasti muka ku terlihat bodoh sekali dihadapnnya dan aku putuskan untuk pergi dari hadpnnya tetapi lagi dan lagi tangan ku di tarik oleh Vino sampai akhirnya tubuh ku menimpah tubuh Vino. Jantungku berdegup kencang rasanya ingin copot sekali, Vino tersenyum sinis kepada ku.

Aku mencoba melepaskan diri dari pelukannya tetapi pelukan Vino semakin kencang dan kali ini dia tidak main-main.

Vino langsung menjatuhkan tubuh ku di sofa dan sekarang Vino yang berada di atas tubuh ku, wangi farpumnya semakin tercium di hidung ku dan wanginya sangat enak.

Aku semakin tidak bisa berkutik sekarang. Tangannya mencengkram tangan ku agar aku tidak bisa menghindar darinya dan wajah nya sekarang didekatkan dengan wajah ku dan tanpa aku sangka Vino mencium bibir ku, dia melumat bibir ku dengan liarnya tanpa memberi aku kesempatan untuk membalasnya, setelah Vino selesai mencium bibir ku, dia kembali membisikan sesuatu ditelinga ku "nanti kita lanjutkan ya, soalnya nenek bentar lagi datang".

Vino langsung beranjak dari atas tubuh ku dan meninggalkan diriku yang masih membisu karena tak menyangka dengan yang dilakukan oleh Vino.

Benar saja nenek datang setelah Vino pergi "loh kamu kok sendiri sih, Vino kemana Cha ?" Tanya nenek kepada ku dan aku masih saja tidak menyangka dengan apa yang terjadi tadi.

"Ya ampun ini anak ditanya malah diem aja". Nenek masih bingung dengan tingkah laku ku dan akh masih tidak menjawab pertanyaannya melainkan aku hanya mencium kening nenek dan langsung pergi ke kamar ku".

********

aku hadir kembali hehehe
Makasi ya yang udah nyempetin baca dan sory kalau certanya jelek soalnya aku pemula
Aku tunggu sarannya ya dan jgn lupa vote

Sory kalo ada typo hehe

Salam muah muah buat kalian

Cinta IchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang