bab 6

3.3K 57 4
                                    

"ONYONGGGG LO KAN TAU KALAO GUE ALERGI SUSU !!!"

Sekarang wajah lelaki di depan ku semakin memerah karena ditambah amarah yang memuncak, dia seperti ingin menelan ku hidup-hidup.

"Gue lupa seriusan deh beneran lupa kalo lo alergi susu". Aku panik melihat keadaan Vino sekarang, aku harus berbuat apa, di rumah gak ada siapa-siapa pula.

Aku langsung mengambil air kompresn untuk mengompres bentol-bentol Vino dan saat aku berusaha mengompresnya "awwww panas banget itu air nya, lo niat bantuin gw gak sih ?".

Astagaaaaa Icha apa sih yang kamu lakuin sekrang Vino makin marah sama aku, aku langsung minta maaf dan Vino langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggal kan aku dengan keadaan yang marah.

Kalo udah begini apakah aku harus senang karena secara tidak langsung aku bisa membalas kejailan Vino. Hemmm entahlah masa bodo aku gak perduli.

Aku langsung melanjutkan untuk menonton Tv dan berusaha tidak menghawatirkan Vino dan sampai akhrnya nenek datang membawa belanjaannya.

"Icha kamu udah liat Vino belum ?. Kasian banget dia alerginya kambuh". Sambil menata belnjaan yang telah dibelinya ke kulkas.

"Iya ne aku tau kok". Jawb ku singkat dan merasa bersalah karena ulah ku Vino jadi begini. "Kamu gak jengukin Vino ?"

Aku bingung sekarang harus berbuat apa, aku merasa tidak enak hati kepada tante Mira, gimna klo dia tau kalau Vino kambuh lagi alerginya gara-gara kecerobohan aku.

Flashback

Hemmm aku lupa katakan kalau papah ku dan papah Vino bersahabat dan satu rekan bisnis, mangkannya papah ku dan om Indra suka pergi keluar kota untuk mengurus bisnis batu-bara yang kebetulan satu proyek tetapi saat itu nasibnya tidak baik karena saat aku duduk di klas 2 smp dan Vino kelas 2 sma, kecelakaan maut itu menimpa pesawat yang ditumpangi oleh papah ku dan om Indra dan nyawanya tidak bisa diselamatkan karena pesawat itu oleng dan jatuh ke dalam laut, jasad papah dan om Indra ditemukan setelah 2 hari pencarian korban kecelakaan.

Aku merasa hancur pada saat itu begitu pula dengan mamah dan keluarga Vino karena hari itu papah mengabari kami akan pulang hari itu juga tetapi ternyata kepulangannya tidak ke rumah kami melainkan ke rumah Tuhan. Mungkin Tuhan lebih menyayangi papah ku dan papah Vino.

Sekarang perusahaan papah di hendel oleh mamah dan dengar-dengar perusahaan krluarga Vino di hendel oleh om nya.

Flashback end

"Loh kok Cha kamu kok ngelamun sih, kamu gak jengukin Vino ?". Nenek mengagetkan aku dari lamunan ku, dan perlahan-lahan aku mencetitakan kepada nenek apa yang terjadi dan mengapa Vino bisa seperti itu.

"Astaga Icha, walaupun kamu tidak sengaja tapi kamu harus minta maaf dan jengukin Vino". Pinta nenek kepada ku setelah mengetahui kebenarannya. "Tapi nek, aku gak enak sama tante Mira, aku kan gak sengaja". Aku memasang wajah melas.

"Mau sengaja atau tidak, kamu harus minta maaf". Nenek masih menasehati aku lagi agar tidak ceroboh, sambil mengaduk-aduk adonan kue yang akan dibuatnya bersama bi Surti.

"Iya nek nanti aku jengukin Vino deh". Jawab ku terpaksa tapi merasa berasalah juga. "Yaudah nanti tunggu kue ini jadi sekalian kasih sama mamahnya Vino". Pinta nenek lagi kepada ku dan aku hanya menganggukan kepala ku.

******

"Icha nih kue nya udah nenek siapin, sekarang kamu ke rumah Vino sana". Sambil menyodorkan kue yang sudah dikemas cantik oleh nenek.

Tanpa berdebat kembali aku langsung mengambil kue itu dan membawa ke rumah Vino. Aku mulai mengetuk pintu rumahnya dan beberapa saat kemudian tante Mira membukakan pintunya dan mengajak ku masuk kedalam.

"Tante ini kue buatan dari nenek, sekarang gimana keadaan Vino tante ?. Tanya ku dengan rasa gugup karena takut tante Mira marah sama aku.

"Makasi ya pasti enak, masih gatal-gatal, diminta berobat ke dokter tapi gak mau". Sambil mencium kue yang aku berikan tadi "tante, aku minta maaf ya, Vino begitu gara-gata aku".

Tante Mira memandangi aku dan sekarang duduk disebelh ku "maksudnya apa Cha ?. Tanya tante Mira yang masih bingung dan aku langsung menjelaskannya

Setelah tante Mira mengetahui yang sebenarnya, tante Mira hanya tersenyum geli dan tak marah kepada ku "tante gak marah sama Icha ?"

"Ya enggak lah Cha, kamu kan gak sengaja, yawdah tunggu dulu disini ya nanti tante panggil Vino". Tante Mira langsung beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kaki nya ke salah satu kamar dan mengtuk pintu sampai akhirnya pintu itu terbuka dan munculah pria yang tak asing lagi bagi ku.

"Ada apa mah ?". Vino menggunakan celana pendek dan menggunakan kaos yang menunjukan dada bidangnya, dalam keadaan seperti ini dia masih terlihat tampan. Astagaaaaaa sadar Icha.

Vino menghampiri ku sedangkan tante Mira meninggalkan kami berdua di ruangan tamu "lo mau ngapain kesini ?". Tanyanya ketus kepada ku sambil mengangkat satu alisnya.

"Lo masih marah sama gue, gue kan udah bilang kalau gue gak sengaja" aku memasang wajah melas agar Vino mau memaafkan ku.

Vino terdiam sebentar seperti berfikir "hemm cium dulu baru di maafin". Mendengar pernyataan itu membuat aku sebal, dia fikir dengan cara aku menciumnya, alerginya akan sembuh, dasar kampretttt.

Aku langsung berdiri dan akan pulang karena lama-lama disini hanya membuat aku kesal saja "lo mau kemana ?".

Langkah ku terhenti dan mulai membalikan badan ku "mau pulang kan gue udah minta maaf sama lo". Jawab ku dengan nada jengkel.

"Kata siapa lo boleh pulang, pokoknya gue gak ijinin, lo harus disini temenin gue dan rawat gue sampe sembuh". Perintah Vino dengan gaya bos nya dia, menyebalkan sekali oarang ini, kalau gak sakit aku pites juga nih orang kayak kutu.

"Gak mau gue mau pulang pokoknya, kalau gue gak pulang nanti gue tidur dimana ?". Cerocos ku yang masih gak terima dengan perintahnya.

"Lo tidur di kamar tamu lah tapi lebih bagus lagi kalau lo tidur di kamar gue hehehe". Dengan gaya tengilnya dan senyuman jailnya ia berkata seperti itu. "Ogah banget gue tidur sama lo, mendingan gue tidur di kamar tamu".

Aku langsung pergi mencari kanar tamu di rumah ini, tapi sekali lagi Vino merengek kepada ku "anterin ke kamar gue dulu dong beib kan lagi sakit". Ikhhhhhh nyebelin banget sih nih orang.

Aku langsung menghampiri Vino dan Vino langsung melingkarkan tangannya di pinggang ku, hemmmmmm gimana nih mamah, jantung Icha kayak mau copot"

"Udah sampe kamar kan, yawdah gue ke kamar gue dulu, lo istirahat dan cepet sembuh biar gak ngerepotin gue lagi !". Saat aku hendak meninggalkan kamar Vino tiba-tiba "aaaaaaaaaaaaa mamahhhhhhhhhh"

**********

Hayy aku update lagi nih
Sory ya kalau gak nyambung hehehe
Hayooo tebak kenapa Icha teriak ?
Hehe

Jgn lupa vote ya

Sory kalo ada typo

Cinta IchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang