bab 8

4.5K 108 21
                                    

Sekarang aku berada di dalam mobil mewah milik Raka, nyaman sekali, mana mungkin aku bisa membeli mobil seperti ini, gak makan berapa tahun dulu haha.

"Kenapa Ca ?". Tanya Raka tiba-tiba membuyarkan lamunan ku.

"Gak papa kok Ka, lo abis darimana ?". Tanya ku kepada Raka untuk mencairkan suasana.

"Oh gitu, dari cafe sebelah habis ketemu klayen". Jawabnya jelas, Raka tampan juga astagaa hahaha.

"Oh begitu". Hening kembali, hanya musik yang meramaikan karena kami sama-sama terdiam dan sampai akhirnya Raka angkat bicara lagi.

"Ca, yang semalam itu pacar lo ?". Sepertinya Raka penasaran dengan ku.

"Oh bukan dia buka siapa-siapa". Jawab ku pasti dan pertanyaan itu mengingatkan aku akan pembicaraan ku dengan Vino agar tidak dekat-dekat dengan Raka.

Masa bodo, kenapa aku harus memurutinya kan Vino bukan siapa-siapa aku juga.

"Kenapa Cha, ngelamun terus ?". Tanya Raka kembali dan aku hanya menggrleng dengan senyuman.

Perjalanan menuju rumah nenek berjalan dengan seru karena lama-lama suasana mencair kembali dan sisi humoris Raka muncul kembali.

Sesampainya di rumah nenek....

"Makasih banget ya udah mau direpotin, mau mampir dulu ?". Tanya ku kepada Raka

"Gak usah Ca, gue langsung pulang aja". Setelah itu Raka langsung pergi mengendarai mobil mewahnya itu.

Saat aku hendak masuk ke rumah tiba-tiba Vino menghampiri aku "kan gue udah bilang jangan deket-deket sama tuh cowok lagi"

"Apaan sih No, lo gak bisa gitu dong, gue berhak berteman sama siapa aja, udahlah gue mau masuk dulu, gue gak mau berdebat sama lo yang ada cape hati gue". Aku langsung pergi meninggalkan Vino dan masuk ke rumah nenek.

Rumah ini kok sepi banget sih, pada kemana ya orang-orangnya ?.

Aku memutus kan menuju kamar ku dan ada pesan yang di tempelkan di kulkas ternyata pesan dari nenek

"Icha nenek pergi dulu ke rumah teman nenek ya soalnya cucunya masuk rumah sakit, kalau kamu mau makan udah nenek sediain dan nanti sehabis magrib bi surti ke rumah, kamu jangan kemana-mana"

Hemmm aku di tinggal sendiri, bi surti pasti ikut sama nenek, tadi aja jangan dulu pulang.

Saat sedang duduk sendiri tiba-tiba ponsel ku berdering dan aku langsung mengangkatnya

"Halo, suara dari sebrang sana"

"Hallo Dita, gue kangen banget sama lo, gimana kabarnya ?". Ternyata dia sahabat kuliah ku astaga aku lupa memberi kabar kepadanya. Sahabat macam apa aku ini.

Aku berbincang-bincang banayk dengan Dita dan Dita haya menertawai aku karena mendengar keusilan yang dilakukan oleh Vino kepada ku.

Dan tak lupa dia memberi tau kalau Dodi mencari keberadaan ku. Kenpa pria itu maaih ada sih menyebalkan sekali.

"Yaudah ya Dita, nanti dismbung lagi". Ponsel langsung dimatikan dan aku langsung masuk ke kamar ku untuk istrahat.

*****

Astaga ini udh malam kok nenek dan bi Surti blum pada pulang juga ya.

Aku langsung melangkahkan kaki ku nenuju ruang tv dan nerebahkan tubuh ku di sofa.

"Onyonggg lagi apa"  Vino mengagetkan aku.

"Apa sih No, lo nau ngapain disini, masuk kerumah orang gak permisi dulu". Crocos ku panjang lebar.

"Galak banget sih nyong, gue kesini diminta nenek buat nemenin lo". Jelasnya.

"Hemmm mendingan lo pulang aja deh No soalnya kalau lo klamaan disini nanti cari masalah". Gak tau kenapa aku jadi emosi sama Vino haru ini.

Vino tidak menjawab omelan ku melainkan dia langsung mendekati aku dan mengangkat tubuh ku dari sofa "Vino turunin gue, lo mau bawa gue kemana ?".

Aku mengomel dan sekarang tangan ku melingkarkan ke leher Vino karena aku tajut jatuh.

Vino membawa ku ke lantai dua menuju kamar ku dan sampai akhirnya dia menjatuhkan tubuh ku di atas kasur empuk ku.

Vino langsung menutupi tubuh ku dengan selimut dan mengelus kepala ku "lo tidur ya udah malam nanti kalau kenapa-napa ada gue kok di ruang tv". Dan pergi meninggalkan aku.

Aku langsung menarik tangannya "kenapa lagi sayang, kalau mau bobo bareng nanti aja ya kalau udah nikah"  becandanya mulai keluar deh.

"Pede banget sih, gue cuma mau bilang lampunya janagn dimatin soalnya gue takut"  sambil menyipitkan matanya.

"Oh kirain hahaha" aku meleoaskan genggaman tangannya dan dia pergi meninggalkan aku di kamar sndrian dan aku mulai memejamjan mata ku.

Tak lama kemudian aku kaget banget karena ada yang menyentuh bibir ku, astaga Vino, ngapain dia balik lagi ke kamar ku.

Vino melumat bibir ku dan memberikan sedikit gigitan di bibir ku dan aku menerima ciuman itu dan menbalasnya.

Mungkin karena aku trbisa dengan hal ini dan aku sangat menyukainya.

Ciuman Vino sekarang pindah ke arah telinga ku dan memberikan hembusan nafas yang membuat aku merinding dan turun ke leher ku.

Dia mencium leher ku perlahan dan memberikan tanda kepemilikannya disana.

"Yaudah nanti kita lanjutkan kalau sudah menikah ya". Sambil tersenym dan mengecup dahi ku dan kemudian pergi dari kamar ku.

*******

Sory ya aku updat nya lama soalnya nunggu ilham dulu buat nerusin certa ini hehehe

Jagan lupa baca certa ku juga ya yang judulnya look at me

Sory kalau ada typo

Di tunggu Votment nya juga ya.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta IchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang