[15]

857 43 9
                                    

Jaemi is You

Bagi yang ngga suka, tolong pergi dan tekan tanda panah dikiri pojok atas:)

Thank you!

Enjoy babe!

(Warning Content! Harap yang masih dibawah umur/tidak suka silahkan skip bagian lain)

•••

"Kenapa kamu begitu menggemaskan ketika tidur padahal begitu menyeramkan-nya kamu ketika marah tadi" Bisik jaemi sambil menatap wajah taehyung yang tertidur pulas di hadapan-nya. entah kenapa, ia malah merasa kasihan terhadap taehyung.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam namun jaemi tetap tidak bisa memejamkan matanya. ia terus menatap wajah taehyung yang damai ketika tertidur pulas. di satu sisi jaemi kasihan pada taehyung, di sisi lain ia sangat benci dengan-nya. di momen-momen seperti ini lah yang harusnya menjadi kesempatan-nya untuk kabur dari taehyung.

"hhh... ayo dong mengantuk.." Gumam jaemi pada dirinya sendiri. ia benar-benar tidak bisa tidur.

"e-eh?"

Tiba-tiba taehyung memeluk perut jaemi dengan satu tangan-nya. jaemi sedikit tersentak, ia pikir taehyung bangun dari tidurnya. ternyata tidak. padahal jarak diantara mereka berdua sudah dihalangi bantal guling, namun tangan taehyung yang panjang masih bisa memeluk perut jaemi yang ramping.

"anak kita... hhh.." Desis taehyung yang tiba-tiba tangan-nya mengelus perut jaemi. lagi-lagi jaemi kembali tersentak.

"Ihh, apa sih maksudmu.." Gumam jaemi sambil menyingkirkan lengan taehyung dari perut-nya. pipi jaemi merona merah, bagaimana bisa taehyung mengigau tentang anak? Sial.

"Apakah taehyung sering mengigau begini jika kita berdua sama-sama tertidur lelap?" Gumam jaemi sambil melihat wajah taehyung yang bibirnya sedikit terbuka.

Ketika sedang menatap wajah taehyung, pandangan jaemi mengarah ke pintu. biasanya pintu kamar di kunci dari dalam oleh taehyung ketika mereka berdua akan tidur, tetapi jaemi tidak tahu taehyung menaruh kunci itu dimana.

"Aku bisa ke ruangan itu" Ucap jaemi kemudian beranjak pelan dari ranjang agar tidak membangunkan taehyung.

Jaemi segera mencari kunci pintu kamar. ia mencarinya di setiap laci dekat ranjang, dibawah meja rias-nya, dan diatas lemari. jaemi berusaha sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara.

"Aha, ini dia" Bisik jaemi ketika sudah mendapatkan kunci tersebut. tanpa berpikir panjang, jaemi membuka pintu itu dan mengunci pintu itu dari luar.

"Maaf tae, ini demi jisae. aku harap kau tidak bangun sebelum aku kembali" Desis jaemi kemudian mengendap-endap melewati setiap ruangan. ia takut salah satu pelayan masih lewat disana.

Setelah menemukan pintu ruangan yang jaemi tuju, ia segera membuka pintu itu dan beruntung tidak dikunci. kemungkinan, ada orang yang masih di dalam ruangan itu. jaemi kembali mengendap-endap dan berusaha tidak membuat suara.

Ruangan jeruji besi yang disebut Blackmarket ini sangat hening. sepertinya semua sudah tertidur, jaemi segera melangkah ke arah ujung lorong yang gelap kemudian mencari tombol untuk menyalakan lampu.

"Jisae.."

Jaemi terpaku. setelah ia menyalakan lampu, ternyata ruangan itu kosong. hanya ada ranjang dan meja yang kosong tanpa ada siapapun disana ataupun jisae yang di harapkan-nya.

"Jisae... kau disana..?" Ucap jaemi sambil terus melongok ke ruangan itu, berharap jisae terlihat disana.

"Jisae.. ini aku jaemi.. aku yakin kau disana, tenanglah tidak ada siapapun, hanya aku disini. sendirian"

He, Is My Mafia-KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang