[21]

564 30 3
                                    


Jaemi is You

Bagi yang ngga suka, tolong pergi dan tekan tanda panah dikiri pojok atas:)

Thank you!

Enjoy babe!

•••

"Kau yakin Taehyung sudah mati?"

"Sangat yakin Tuan, kami sudah lihat dengan jelas mobil itu meledak dan terbakar di depan mata kami sendiri. bahkan, kami sempat menyiksa tubuh taehyung sebelum membakarnya di dalam mobilnya sendiri"

Hang doo jin terbahak. "Hahaha, kerja yang bagus, dia memang pantas mati setelah berani-beraninya menyiksa dan membunuh kembaranku. aku puas hahaha"

"Tapi Tuan, apakah gadis itu perlu kami bunuh juga?"

"Hmm" Hang doo jin mengelus dagunya. "Cari dia dan bawa dia kemari, dia cukup cantik, lumayan untuk 'menghiburku' di tengah pekerjaanku yang melelahkan ini" Ucap Hang doo jin sambil menghisap vape-nya.

"Baiklah Tuan, ngomong-ngomong, ada tamu yang ingin bertemu dengan anda"

"Suruh dia masuk."

"Baik Tuan."

"Permisi" Tamu itupun masuk ke dalam ruangan Hang doo-jin.

"Kau? Master jaeng? jaeng han-book?" Lirih Hang doo-jin.

Jaeng tersenyum tipis lalu duduk di sofa tepat di depan hang doo-jin.

"Aku kesini, karena mau menagih hutang-mu." Ucap Jaeng.

"Hutang apa? Bukan-kah aku sudah membayarmu?" Balas Hang doo-jin.

"Tidak, kau membayarku saat aku membantu-mu menculik gadis tunangan si mafia itu di acara-ku, kali ini aku menagih hutangmu karena kau menggunakan propertiku, doo-jin. kau tahu semua properti itu ilegal kan!?" Ujar Jaeng.

"Properti apa?"

"H-electric, kau belum membayarnya, kau tahu? properti ku itu harganya ratusan juta!" Gertak jaeng.

Hang doo-jin terkekeh. "Jangan emosi begitu, maaf kawan, aku sempat lupa. untung kau datang kesini dan memberitahu-ku, sebentar ya. aku ambil uangnya dulu" Balas Hang doo-jin lalu berdiri dan membuka lemari, ia mengambil sebuah koper dan menaruhnya dimeja.

"Itu uangnya, buka dan hitunglah, kurang atau cukup untuk membayar hutangku" Ujar hang doo-jin sambil terus menghisap vape-nya. jaeng-pun membuka koper tersebut.

"Apa maksudmu?! Koper ini hanya berisi sampah kertas—"

JDORR!

"Terimalah nyawamu sendiri Jaeng, anggap itu sebagai aku melunasi hutangmu hahaha" Hang doo-jin tertawa keras sambil memegang pistol di tangan kanan-nya, sedangkan jaeng sudah terkapar dan mati dengan dahi berlubang mengeluarkan darah dan sedikit asap akibat tembakan hang doo-jin.

"Kau bodoh dan salah tempat jaeng, kau pikir bisa seenaknya memerasku hah? kau pikir kau siapa? huh?" Ledek hang doo-jin sambil menampar-nampar pelan pipi jaeng yang sudah menjadi mayat.

"Aishh, cepat rasanya taehyung sudah mati. kukira sangat sulit untuk membunuh mafia sepertinya, kata orang, taehyung itu memiliki sembilan nyawa, pfttt! Omong kosong!" Tawa hang doo-jin sambil mengetuk-ngetukkan sepatunya ke lantai sambil memutar melodi irama diotaknya sambil menyanyikan lagu kebahagiaan karena musuh bebuyutannya sudah mati.

•••

"hhh... Aku tidak membawa uang ataupun pakaian.. aku harus kemana" Lirih jaemi sambil melangkah ditengah-tengah jalan besar dengan pohon pinus di samping kanan-kiri jalan tersebut. letak mansion taehyung memang dekat di daerah puncak sehingga butuh waktu lumayan lama untuk sampai ke kota, apalagi dengan berjalan kaki.

He, Is My Mafia-KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang