Pagi ini, Jungkook meminta BamBam untuk datang ke rumah. Sebenarnya Jungkook ingin mengajak Mingyu juga, namun urung karena Mingyu ada urusan keluarga hari ini.
BamBam tiba pukul sembilan tepat, memarkirkan motornya di halaman rumah Jungkook. Ayah menyambut BamBam dengan tepukan hangat, sudah hafal akan sosok sahabat Jungkook satu ini.
“Halo om! Apa kabar? Hehe lama nggak mampir” sapa BamBam ramah.
“Lho ya jelas baik ini hahaha, kamu sendiri gimana? Ibu sudah baikan?”
“Saya baik om, ibu juga semakin membaik. Kata dokter bentar lagi bisa pulang”
“Syukurlah kalo begitu, sana masuk aja. Jungkook ada di kamar”
“Iya om, saya permisi”
BamBam mengetuk pintu kamar Jungkook. Terdengar teriakan seseorang di dalam, menyuruh BamBam masuk.
“Lo ngapain sih nyuruh gue kesini? Mau nyari bokep ya?” celetuk BamBam, ikut tengkurap di samping Jungkook memandang layar laptop.
“Anjir lo, ngarang banget. Gue mau nyari lowongan kerja, tapi gatau mau nyari dimana. Cariin dong Bam”
“Astaga Kook, gue kira penting penting amat, ternyata cuma nyari lowongan? Lo bisa tanya lewat chat anjir. Repot banget gue jauh jauh kesini”
“Ihh gapapa kali, sekalian temenin gue. Ntar bunda sama ayah mau ke rumah nenek soalnya. Gue sendirian, sepi” ucap Jungkook dengan nada memelasnya.
“Jijik lo, kek perawan aja takut sendiri. Lagian kenapa gak ikut sih, sekalian liburan habis lulus”
“Gamau gue, jauh, masih males pergi”
“Huh dasar manja”
“Gue gak manja!” Jungkook tidak terima, mengambil bantal lalu menumpuknya ke wajah BamBam, menekannya agar BamBam sulit bernafas.
“Astaga Kook, susah napas gue. Uhuk … uhuk… iya iya becanda doang elah, lepas Kook… mmpp mpp..”
Jungkook tertawa terbahak bahak melihat BamBam yang kesulitan bernafas. BamBam mendengus kesal, namun sedetik kemudian ikut tertawa bersama Jungkook.
“Udah buruan cari lowongannya” perintah BamBam kepada Jungkook.
BamBam mengambil alih laptop Jungkook, mengetikkan alamat web untuk mencari lowongan pekerjaan. Jungkook memandang dengan mata berbinar, tidak sabar melihat perusahaan mana saja yang akan ia datangi nantinya.
“Lo maunya yang gimana Kook? Biar gampang nyari perusahaannya”
“Kalo bisa yang foto Bam, video juga gapapa, studio foto atau event organizer gitu. Ada gak?”
“Bentar..”
Jungkook menunggu dengan sabar, sambil ikut melihat lihat web browser yang terus memunculkan banyak perusahaan.
.
.
.Hari semakin sore, sudah berjam jam mereka mencari lowongan tersebut, namun nihil. Semua yang Jungkook inginkan tidak dapat ia penuhi. Banyak perusahaan yang menetapkan standar tinggi, seperti minimal lulusan S1 atau paling tidak sudah berpengalaman kerja selama satu tahun. Sekalipun ada yang menerima lulusan SMA, itupun berlokasi di luar kota, Jungkook tidak mau, jauh, repot, biaya banyak katanya.
Jungkook menghembuskan nafas kasar, lelah.
“Udah, besok lagi nyarinya. Lagian lo baru aja lulus kemarin udah ngebet nyari kerja aja” hibur BamBam.
Jungkook hanya terdiam memandang langit langit kamarnya, jadi begini rasanya mencari kerja, susah sekali, apa kuliah saja ya? Batin Jungkook, hampir menyerah padahal baru sekali mencoba.
Tiba-tiba, BamBam berteriak girang.
“Kook!! lihat deh, ada yang nyari fotografer!! nerima lulusan SMA Kook!!”
Jungkook terperanjat dari tidurnya, ikut melihat ke layar laptop yang menunjukkan tawaran pekerjaan itu.
“Nam’s …. Studio…. “ eja Jungkook, membaca nama perusahaan tersebut.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[ TAEKOOK ] . Last Capture - DISCONTINUE
FanfictionStudio foto, menjadi saksi bisu kisah perjalanan cinta Jeon Jungkook, remaja 19 tahun yang jatuh akan pesona Kim Taehyung, rekan kerja sekaligus cinta pertamanya. Notes : fiksi bxb ; boys love ; taekook top!tae bott!kook non baku harsh words