Pagi ini Jungkook memilih bangun siang, terlalu malas untuk beranjak dari tempat tidurnya. Ia mengecek jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Jungkook menghela napas pelan, masih ingat dengan jelas kemarin saat ia melamar pekerjaan di Nam's Studio, bertemu manager Seokjin, Jimin, tes di studio foto, juga Kim Taehyung.
Lelaki dengan paras yang rupawan, Jungkook akui, mata yang selalu menatap tajam, juga sikapnya yang terlampau dingin membuat Jungkook menggelengkan kepala dengan keras, kenapa ia malah mengingat lelaki itu? Batin Jungkook.
Dering handphone mengejutkan Jungkook, segera ia meraih handphonenya yang tergeletak di atas nakas. Jungkook terkejut ada panggilan dengan nomor asing, ia sempat ragu haruskah mengangkatnya atau tidak, namun akhirnya Jungkook memilih mengangkat panggilan itu.
"Halo?" Jungkook menyapa hati-hati.
"Oh halo Jeon Jungkook?" terdengar suara yang tak asing di seberang sana.
"Iya dengan saya sendiri. Ini siapa ya?"
"Yaa Jeon Jungkook, gue Jimin hahaha, inget gak lo?"
"Oh Kak Jimin? Astaga gue kira siapa? Kenapa kak? Kok lo bisa dapet nomer gue?" Jungkook merasa lega ternyata itu adalah Jimin, ia memposisikan tubuhnya menyender di kepala ranjang mencari posisi nyaman.
"Oh gue cuma mau bilang, kata Kak Seokjin, lo boleh kerja mulai hari ini kalo bisa, studio barusan udah buka. Lo telat gapapa kok. Atau kalau mau besok juga gapapa, santuy"
Jungkook masih memproses perkataan Jimin barusan. Ia boleh bekerja? Apakah Jimin lupa bahwa Jungkook bukan karyawan disana? Apa Jungkook sudah diterima? Tapi kenapa secepat itu?
"Halo Kook? Lo masih denger?"
"Eh? Iya kak gue denger, bentar bentar, gue kerja? Sekarang? Gue diterima?"
"Hahaha iya Kook, masa iya nggak diterima tapi gue nyuruh lo kerja"
"Serius lo? Gak bohong kan lo? Apa gue masih mimpi?"
"Yaampun Kook, lo gemes banget elah. Iya beneran, mau gue suruh Kak Seokjin ngomong langsung? Nih orangnya disebelah gue -
Halo Jungkook, kapan kamu mau mulai kerja? kita tunggu nih hahaha" Suara manager Seokjin terdengar di ujung sana, semakin membuat Jungkook ingin teriak sekarang juga.
"Gimana? Bener kan? Udah ya gue tunggu loh ini haha, see you di kantor Kook"
Panggilan langsung ditutup oleh Jimin, menyisakan Jungkook yang tidak bisa berhenti menampakkan senyum lebarnya.
"Gila gila gila, gue udah gila AAAAAA BUNDAAA JUNGKOOK DAPET KERJAAN!!!!!"
.
.
.
Jungkook tidak ingin membuang buang waktu lagi, setelah panggilan dari Jimin berakhir, Jungkook berteriak kegiarangan berlarian mencari bunda. Ia segera memberi tahu bahwa dirinya sudah diterima kerja hari ini. Jungkook juga tak lupa menelpon BamBam dan Mingyu, keduanya sangat senang mendengar Jungkook sudah mendapat pekerjaan. Jungkook segera mandi dan mempersiapkan diri di hari pertamanya kerja.
Jungkook tiba di studio pukul 10 pagi, terlambat satu jam dari jadwal resmi, tapi tak apa, toh Jimin sudah bilang kalau telat pun tidak masalah.
Jungkook berjalan melewati lobby, menyapa Lisa yang sudah duduk di meja customer sembari menghitung lembaran uang di tangannya.
"Pagi Kook, masuk hari ini ya? Semangat banget? Haha" Lisa tersenyum manis kepada Jungkook.
"Iya Lis, hari pertama jadinya harus semangat, gue duluan ya" Jungkook berlalu, berjalan menuju ruang produksi yang jaraknya hanya tiga meter dari meja customer service.
"Jeon Jungkook !! bayi gue akhirnya dateng !!" Jimin berteriak heboh melihat Jungkook memasuki ruang produksi, ia bangkit dan menarik Jungkook kedalam pelukan.
"Pagi kak Jim, hehe"
"Seneng banget gue lo berangkat hari ini, oiya Kook, kenalin ini kak Hoseok" Jimin memperkenalkan salah satu fotografer yang ada di belakang Jimin.
"Eh halo. Fotografer baru ya? Kenalin gue Hoseok" lelaki dengan senyum secerah mentari pagi itu menyapa Jungkook, mengulurkan tangannya di hadapan Jungkook"
"Halo kak, gue Jungkook. Mohon bimbingannya" Jungkook membalas uluran tangan Hoseok sambil tersenyum manis.
"Hahaha iya Kook, santai, kalo sama kita kita gausah kaku oke? Anggep temen sebaya aja, ya gak Jim?"
"Yoi kak, nah Kook. Komputer lo disini ya, sebelah gue, lo boleh kasih nama di monitornya biar gak dipake sembarang orang"
Jungkook mengangguk paham, segera ia menuliskan namanya dan menempelkan pada pojok layar monitor.
Tiba tiba seseorang datang dengan napas tersengal, sepertinya habis berlarian menuruni tangga dengan kamera berada di tangan kanannya. Kim Taehyung, rambut hitamnya disibak ke belakang, kaos putih juga celana jeans pendek menjadikannya terlihat lebih tampan. Jungkook menahan napas karenanya.
"Ada yang mau bantuin gue gak? Pemotretan di atas, prewed doang. Gue butuh satu buat bantu angkat properti sama ngarahin modelnya" Taehyung bertanya dengan napas putus putus, terlihat terburu buru.
"Gue sama kak Hosesok masih ada tanggungan edit nih, gimana kalo Jungkook aja? Sekalian first time lo kerja?" Jimin menawarkan.
"Gue? Gapapa emang?" Jungkook bertanya dengan mata bambinya sambil menunjuk diri sendiri.
Lucu. Batin Taehyung
"Gapapa buruan, gue tunggu di atas" jawab Taehyung singkat dan langsung keluar ruangan kembali ke studio atas.
"Gapapa Kook, udah sana susul. Kalo dia keliatan galak atau cuek biarin aja, gausah masukin hati, emang orangnya kek gitu" Jimin memberi nasehat sebelum Jungkook meninggalkan ruangan.
Jungkook menaiki tangga sedikit berlari, tak mau membuat Taehyung menunggu disana terlalu lama. Entah kenapa, Jungkook berdebar kali ini. Mungkin karena hari ini adalah hari pertamanya, atau mungkin karena Kim Taehyung itu? Entahlah, Jungkook tak tau.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[ TAEKOOK ] . Last Capture - DISCONTINUE
FanfictionStudio foto, menjadi saksi bisu kisah perjalanan cinta Jeon Jungkook, remaja 19 tahun yang jatuh akan pesona Kim Taehyung, rekan kerja sekaligus cinta pertamanya. Notes : fiksi bxb ; boys love ; taekook top!tae bott!kook non baku harsh words