9. LEMBUR

80 11 0
                                    

Jungkook memasuki ruang produksi, disana masih ada Jimin dan Hoseok yang mengerjakan beberapa edit foto.

"Udah selesai Kook?" Jimin bertanya tanpa melirik ke arah Jungkook, matanya sibuk menatap layar, kedua tangannya bertengger apik menekan tombol keyboard dan mouse.

"Iya kak, ini disuruh kak Taehyung pindah foto. Oiya, komputernya kak Taehyung dimana ya? Tadi bilangnya cuma yang pojok" Tanya Jungkook kepada Jimin, ia bingung pasalnya ada dua komputer kosong di pojok kiri juga kanan.

"Oh Taehyung ya? Itu yang pojok kanan deket pintu, sebelahan sama lo. Kalo pojok kiri itu punya kak Yoongi, orangnya lagi sakit"

Jungkook lantas menyalakan komputer, segera memindahkan foto hasil pemotretan tadi.

"Kook" Taehyung datang langsung duduk di kursi sebelah Jungkook. Kursi milik Jungkook.

"Nih minum dulu" Taehyung menyodorkan sebotol air mineral dingin yang barusan ia beli di supermarket sebelah kantor.

"Ah, makasih kak" Jungkook menerima dengan senang hati, ia memang haus sekali dan bodohnya ia tidak membawa bekal air minum.

"Kook, tadi gue dikasih tau Lisa, kalo foto prewednya harus bisa dicetak besok. Karna tadi gue sama lo yang nge-handle sesi foto, nanti kita bagi dua ya buat editnya, juga kita bakal lembur malem ini. Gimana?" Taehyung bertanya dengan lembut dan hati-hati. Jauh berbeda dari hari kemarin dimana ia hanya berkata singkat juga seadanya.

"Oh oke kak. Gue kabarin bunda dulu" Jungkook menyetujui perkataan Taehyung, dan langsung mengeluarkan handphone untuk menghubungi bunda.

Taehyung dibuat gemas oleh Jungkook, remaja 19 tahun dengan wajah super imut untuk ukuran lelaki, mata yang besar, pipi gembilnya juga bibirnya merah sepert stroberi membuat Taehyung tersenyum lagi untuk Jungkook, ia mengusap kepala Jungkook pelan, membuat sang empu tersenyum malu karenanya.

.

.

.

Pukul 09.30 malam, Jungkook dan Taehyung masih berkutat dengan komputer mereka. Jungkook yang masih awal bekerja disini perlu banyak latihan ketika mengedit, menyesuaikan style perusahaan juga belajar kembali dengan tone yang harus digunakan dalam foto. Mereka baru bisa mulai mengedit setelah istirahat sore tadi, dikarenakan Taehyung yang meng-handle semua sesi pemotretan dari siang hingga sore, Hoseok yang masih menyelesaikan editing juga Jimin yang mengajari Jungkook perihal teknik mengedit dan hal lainnya.

Jimin, Hoseok juga Lisa pamit untuk pulang terlebih dahulu karena sudah jadwalnya pulang kantor, menyisakan Jungkook dan Taehyung berdua di dalam ruang produksi.

Semua lampu sudah mati, hanya menyisakan lampu ruang produksi dan lampu area kamar mandi.

"Jungkook" Taehyung menyandarkan tubuhnya di kursi, melepas kacamata yang bertengger apik di wajahnya tadi. Meregangkan otot jarinya, sudah merasa lelah karena jam menunjukkan pukul 11 malam, hampir tengah malam, batin Taehyung.

"iya kak? Kenapa?" Jungkook menoleh ke arah Taehyung, wajahnya masih terlihat bersemangat, tidak nampak lelah sedikitpun, bahkan matanya menatap Taehyung lebar, mulutnya terbuka sedikit membuat Taehyung terpesona sekali lagi kepada Jungkook.

"Nggak capek? Mau istirahat dulu?"

"Nggak kok kak, nanggung masih ada lima foto lagi" Jungkook kembali menyibukkan diri dengan layar di depannya.

"Udah jam 11 lebih. Pulangnya gue anter aja ya?"

"Loh? Udah jam 11? kok cepet" Jungkook sedikit terkejut, ia langsung mengecek jam di handphonenya, benar saja, jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih 10 menit. Tanpa menjawab pertanyaan Taehyung, Jungkook segera kembali menyelesaikan editan foto yang tersisa. Masih lima foto lagi, semoga selesai sebelum jam 12, batin Jungkook.

.

.

.

Taehyung yang sedari tadi memilih menyelesaikan laporan rutin hariannya terkejut kala melihat Jungkook yang tertidur dengan tangan sebagai tumpuan kepalanya. Taehyung mengecek pekerjaan Jungkook, ternyata masih ada dua foto tersisa, tapi Jungkook sudah kelewat ngantuk. Taehyung tertawa singkat, gemas akan Jungkook, wajah tidurnya sangat tentram, helaan napasnya teratur, tak tega untuk membangunkan remaja dihadapannya itu.

"Jungkook..." Taehyung menggoyangkan tubuh Jungkook pelan, takut jika akan mengejutkan Jungkook.

"Kook, bangun, pulang yuk gue anter. Jungkook?"

"Eungg.." Jungkook menggeliat pelan, merasa terganggu dengan sentuhan Taehyung.

"Eung?? Jungkook ketiduran. Oh Jungkook ketiduran! Masih ada dua foto lagi..." Jungkook bangun, dengan cepat ia menegakkan tubuhnya, berniat kembali menyelesaikan tugasnya, tapi urung karena komputer di depannya sudah mati.

"Ssst udah malem, pulang aja. Ayo gue anter" Suara lembut Taehyung menyadarkan Jungkook. Mata yang masih setengah tertutup itu mengerjap dua kali kala Taehyung menarik Jungkook untuk berdiri.

"T ttapi tadi belum selesai..." Suara serak Jungkook juga nada yang terdengar setengah merengek membuat Taehyung tertawa.

"Gapapa, pagi kan bisa, udah ya ayo pulang. Sini tasnya gue bawain" Taehyung hampir mengambil tas Jungkook, sebelum Jungkook menolak ajakan Taehyung.

"Gausah kak, gue bawa motor kok. Pulang sendiri aja, hoaammm"

"Ngantuk gitu kok mau bawa motor sendiri. Gue anter aja ya, nanti motornya biar dimasukin sama pak Sihyuk"

Jungkook hanya mengangguk, sudah terlalu mengantuk untuk berkendara motor, maka Jungkook memilih menuruti Taehyung. Taehyung menggenggam tangan Jungkook keluar kantor, di luar masih ada pak Sihyuk, penjaga kantor di malam hari.

"Pak, tolong motor yang di depan masukin kantor aja ya, punya temen saya"

"Siap mas" Pak Sihyuk segera berjalan menuju motor Jungkook untuk dimasukkan ke garasi kantor.

Taehyung berjalan ke arah motornya, mengambil helm dan memakaikan untuk Jungkook, kebetulan hari ini ia membawa dua helm, Jimin yang meminta, katanya ingin pulang bersama dengan Taehyung, namun karena Taehyung harus lembur, Jimin memilih pulang dengan taksi saja.

"Jungkook, pake jaket gue mau? Dingin, nanti sakit"

"Gausah kak, kakak kan yang di depan, nanti kakak sakit. Gue udah pake sweater, udah anget"

Taehyung mengangguk, setelah Jungkook memberi tahu alamatnya, segera ia menaiki motor diikuti Jungkook duduk di belakang. Taehyung memacu motornya santai, menikmati lengangnya jalanan kota. Jungkook yang terlampau mengantuk, tidak sadar menyandarkan kepalanya di pundak Taehyung, tangannya melingkar apik di pinggang Taehyung mencari posisi nyaman. Taehyung melirik dari kaca spion melihat Jungkook yang tertidur damai di atas pundaknya. Dada Taehyung berdenyut nyeri, tubuhnya terasa hangat dan damai hanya karena melihat Jungkook seperti ini, ia lantas memacu motornya lebih cepat tak ingin membuat Jungkook terlalu lama tidur di udara malam yang dingin.



tbc


[ TAEKOOK ] . Last Capture - DISCONTINUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang