+Pe hai, ak up lagi😅
+Btw, cuma mau ngasih tau, karena banyak yg nanya wktu aku bacain komentar, klo Yeonjun itu udh muncul di book "The Doll" kok haha, mybe pada gk nyadar😅🤙🏻 Karena mmg Yeonjun ini karakternya aku rahasiain gitoh, eaaakk
+Ya intinya, dia udh muncul hshshs. Tenang sj😁08.15
Hari ini adalah hari Minggu. Dimana Beomgyu dan Hueningkai libur sekolah. Sudah sekitar 15 menit, Hueningkai duduk sendirian di depan rumahnya. Melamun. Itulah yang ia lakukan. Apalagi jika bukan karena memikirkan kejadian yang terjadi padanya semalam.
Sedangkan bocah tengil bernama Choi Beomgyu tengah sibuk memukuli lalat di ruang tamu dengan sapu lidi.
"Lalat-lalat kurang ajar! Pergi kalian sialan!" Teriak Beomgyu yang emosi karena kopi di gelasnya sudah digenangi tiga lalat.
"Arrrggghh!! Masa bodoh! Habiskan saja kopiku sana!!" Beomgyu melempar asal sapu lidinya lalu berjalan kesal ke luar rumah. Kemana lagi kalau bukan menghampiri Hueningkai.
"Hei! Kenapa kau? Dari tadi ku perhatikan, melamun terus," Beomgyu menyenggol lengan Hueningkai.
Sedangkan yang disenggol lengannya, hanya dapat mendecak kesal.
"Cih, dasar aneh. Apa aku minta Yemi untuk main ke sini saja ya? Pasti seru jika aku dorong dia ke selokan itu," Beomgyu tertawa sendirian.
"Hyung!"
Beomgyu langsung menoleh saat Hueningkai memanggilnya.
"Apa menurutmu, permainan semalam yang kita lakukan, hanya sia-sia?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Hueningkai. Membuat Beomgyu sedikit merasakan hawa aneh saat berada di dekat remaja itu.
"Memangnya kenapa?"
"Aku pikir seharusnya kita tidak memainkannya."
"Hei, Kai! Kau ini kenapa sih? Padahal itu hanya bercandaan. Kenapa kau terlihat seperti takut begitu?" Beomgyu berusaha memancing Hueningkai tertawa. Namun tak terukir sedikitpun senyum di bibir Kai.
"Semalam, dia benar-benar datang. Kau tidak tau kan?" Hueningkai tiba-tiba menolehkan kepalanya dan menatap Beomgyu sayu.
Dapat Beomgyu lihat jelas kantung mata Hueningkai. Sepertinya anak itu tidak tidur semalam. Ia nampak kelelahan dan pucat.
"Kai, kau—"
"Aku takut, hyung. Aku tidak berbohong. Semalam ada yang datang. Kau tidak tau? Sungguh?" Tatapan sayu itu kini berubah menjadi tatapan penuh ketakutan.
"Ya! Itu hanya halusinasimu saja. Mana ada hantu di rumah ini,"
"Mereka ada, hyung. Aku tidak berbohong, percayalah padaku!" Hueningkai mencengkram kedua pundak Beomgyu kencang, mencoba meyakinkannya bahwa apa yang telah terjadi padanya semalam benar-benar bukan sebatas halusinasi.
"Kai, sepertinya kau bermimpi," ucap Beomgyu pelan.
Hueningkai terlanjur kesal karena Beomgyu tidak mempercayai ucapannya. Ia segera beranjak dari duduknya, dan menatap tajam ke arah Beomgyu, "terserah hyung saja. Aku lelah. Aku ingin istirahat." Setelah itu, Hueningkai berjalan masuk ke dalam rumah. Lebih tepatnya menuju ke kamarnya.
"Apa aku keterlaluan bercanda seperti itu padanya semalam?" Gumam Beomgyu yang merasa bersalah karena sudah mengerjai Hueningkai tadi malam.
-The Game-
[Cafe]
14.34
"Hei, kucrut! Aku di sini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(𝟐) 𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐀𝐌𝐄 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓
Fanfiction(Completed) [Ft. Hueningkai] 📍 Prequel of The Doll ❝Seharusnya, kita tidak memainkan permainan itu.❞