story ; early

524 108 29
                                    

“Kak!” panggil seorang anak perempuan, dengan rambut pirang panjang.

Anak yang dipanggil tadi menoleh “kenapa?”

“Lihat!aku cantik kan” senyumnya,sambil menari nari didepan laki laki itu.

“Tapi kamu janji, ga boleh pacaran sama siapa pun kecuali kakak!” pinta anak laki laki itu.

“Suatu saat aku bakal bawa laki laki yang bakal jadi suami aku, dan itu bukan kakak hehe!”

Anak perempuan itu tersenyum pada kakaknya, sambil menggenggam erat tangan sang adik “Tapi izin kakak dulu oke!”
























“Ah shit!” jaehyuk terbangun dari tidurnya, keringatnya bercucuran, tangan gemetaran.

Tanpa sadar air matanya turun, dadanya sesak seperti ditusuk tusuk, jaehyuk memukul keras dadanya.

“Hiks...” tangan kanannya berusaha meraih laci disamping kasur, guna mengambil pil obat penenang.

Dia memakannya dua sekaligus tanpa minum air putih.

“Gg-gue ga tahan...” matanya memerah, air matanya turun deras hingga air hidung pun ikut keluar, jaehyuk benar benar merasakan sensasi yang sudah hilang dari tubuhnya itu kembali.

Setelah beberapa saat menahan sakit, tubuhnya kembali normal, tubuhnya tidak lagi bergetar, hanya saja dia masih tidak bisa menahan air matanya.

“Gue tersiksa!” seakan memberitahu orang yang ingin dia temui.

“Setiap kali ingatan masa lalu itu muncul, sekalipun kenangan bahagia, batin gua tetep kesiksa!”






































“Bodoh lo park jeongwoo!” ujar yedam, saat dia ngeliat jeongwoo sok sokan mau gambar pembunuhnya.

Jaehyuk keluar dari kamarnya, dengan perasaan lesu, dia duduk disamping yedam.

“Lesu amat bang, kek ga niat hidup” mulut jeongwoo langsung ditepis yedam.

Padahal yedam udah tahu waktu jaehyuk keluar dengan wajah masam, pasti dia teringat adiknya.

Iya, semua orang dirumah tahu waktu jaehyuk teriak teriak kaya orang kesurupan, terlebih lagi dia teriak sambil mimpi.

Untung saja mereka cepat membawa jaehyuk ke rumah sakit, kalau tidak—entahlah, karena waktu itu jaehyuk benar benar tidak bisa bernafas.

Jeongwoo langsung diam.

“Haruto mana ya” tanya jeongwoo tiba tiba, agar suasana tidak canggung.

“Semalem gua liat dia keluar rumah” ujar doyoung yang baru saja datang.

“Lah ngapain haruto keluar malam?dia kan takut sendirian, apalagi gelap gelapan” kata jeongwoo heran.

Doyoung cuma ngangkat kedua bahunya, pertanda tidak tahu.

Asahi sudah berpakaian rapi banget, dia menghampiri para member yang ada diruang tengah “Gua pergi dulu ya” dia langsung pergi dengan buru buru.

“Ini kan minggu, rapi banget kak asahi ya” ujar jeongwoo.

Jaehyuk langsung berdiri “Gua kekamar duluan ya” yang lain mengiyakan.

Asahi yang udah pamit tadi pergi dengan motornya, dia menelusuri jalan panjang, hingga sampai ditempat tujuan.

𝐚𝐬𝐬𝐚𝐬𝐬𝐢𝐧 ; 𝐭𝐫𝐞𝐚𝐬𝐮𝐫𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang