6. ME VS JOJO

23 9 0
                                    

Gue sama Devin yang tadi hujan hujanan akhirnya balik ke tenda dengan selamat sentosa. Kita kedinginan, dan liat yang lain udah pada ngumpul di dalam tenda.

Gue bingung, ini gue basah basahan ganti bajunya dimana? Di dalam tenda ini udah campur semua ada temen cowok dan cewek. Tapi, guru guru ada ditenda sebelah.

"Ini gue ganti bajunya dimana ya?" Tanya gue buat yang lain langsung menoleh. "Udah sini aja, kita nggak bakal liat kok,"

"Ntar gue tutupin deh." kata Junek buat Jojo yang berada disebelahnya mau cekokin dia pake sendal jepit Agung tapi langsung di tepis sama pemilik sendal. "Eh sendal nenek gue, bege!"

"Udah udah sini aja, gue tutupin pake sarung," ucap Bella. "Jangan liat belakang ya!" Lanjutnya. "Jangan bilang gitu deh Abel, gue kan jadinya kepancing gitu."

"Ck, ah sama..."

Gue buru buru ganti baju. Ah syukur deh udah selesai. "Makasih Bella." ucap gue dengan senyum kearahnya lalu ia membalasnya.

"Lo tadi udah sampe mana kesasarnya, Ca?" Tiba tiba pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang Joshua Ali. Gue diem berusaha tenang. Jojo ada dipojok depan tenda. Sedangkan gue ada diujung tenda. Gue nggak membalas kata katanya. Masih emosi sama kejadian tadi.

"Woi itu Caca kesambet apa gimana ya? Kok diem?" tanya pemuda itu lagi pada yang lain. "Ini arwahnya Caca bukan sih?"

"Atau kerasukan beruang?"

Masih dalam posisi yang sama tapi kali ini emosi gue memuncak.

"DIEM LO!"

Jojo jadi mengatupkan dan menutup bibirnya rapat. "Weeeh sans aja, Ca? Jangan emosi dong." kata Agung untuk menenangkan gue. Tiba tiba nih tenda yang tadinya rame jadi hening. Semuanya pada diem natapin gue.

"YA APA? LO BELA DIA?!"

"Udah udah, Ca. Tenangin pikiran lo dulu, jangan marah marah." ucap Bella dengan tangannya memegang bahu gue dan gue langsung menepisnya. "Lo jangan ikut ikutan bela pengecut itu deh!"

Semuanya masih pada bingung kenapa tiba tiba gue gini. Apa mungkin tadi Jojo nggak cerita ya kalo kita berdua hampir diserang sama beruang?

"Apa apaan lo bilang gue pengecut?" Wah ternyata Jojo berani melawan juga ya.

"Lah emang kenapa? Nggak suka? Kan emang bener sih! Ya kan?" Kali ini gue sedikit merendahkan ucapan gue dengan tersenyum miris. "Kenapa sih? Gila tuh cewek." Dia bergumam dengan umpatan kasar. Emang pelan, tapi gue denger.

Gue melirik kebawah lihat kanan kiri, lalu ambil tas punya orang yang nggak tahu punya siapa. Tanpa aba aba gue langsung melepar tas itu dengan kekuatan penuh tepat sasaran mengenai Jojo, hanya saja ditepis kasar oleh pemuda itu.

"LO YANG GILA SAT!"

"NGGAK TAU MALU BANGET LO PAKE KATA KATAIN DIRI LO SENDIRI YA?"

"LO PIKIR GUE BUDEG? ATAU BODOH?"

Gue berdiri, dan pemuda itu juga ikut berdiri. Temen temen yang lain masih duduk.

"Lo kenapa marah marah?" tanyanya.

"Masih nanya kenapa gue marah?"

"COBA LO PIKIR, TINDAKAN YANG TADI LO LAKUIN ITU BENAR APA NGGAK?" Jari gue mulai main, nunjuk nunjuk dia.

"Emang kalian nggak tau kenapa kita telat balik?" Semuanya pada geleng kepala, mengernyit dan mulai bisik bisik. Sampe gue denger ada yang bilang gue digrepe grepe.

"KITA HAMPIR MATI DI TERKAM BERUANG!!" Semuanya pada kaget. "DAN BODOHNYA LO PURA PURA PINGSAN!"

"Ini salah paham, Ca." kata pemuda itu.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang