Part 13

272 41 4
                                    

Sometimes, we only regret the chance we didn't take.

***

Mungkin saat ini tepat untuk mengatakannya pada Taehyung tentang rencana yang dipilihnya ini.

***

"Kak, kau tak suka aku menikah lebih cepat darimu?" Taehyung tersenyum adik kecilnya itu mencoba membuat suasana tidak serius.

"Kak Wonwoo itu baik, mapan, dan tampan. Kakak sendiri yang bilang padaku jika Kak Wonwoo mencintaiku kan?" Taehyung membenarkan itu, beberapa kali Wonwoo mengungkapkan hal itu secara tidak langsung dengan berbagai tindakannya.

"Maksudku bukan-" Eunha menempelkan jari telunjuknya di bibirnya sendiri meminta Taehyung diam.

"Aku belum selesai Kak." Sedotan smoothies itu dimainkan oleh Eunha dengan jemari mungilnya.

"Aku tak mau merepotkan kakak lagi. Sudah cukup selama ini." Taehyung diam begitu pula Eunha.

"Kakak tidak bisa bebas melakukan semua yang kakak inginkan karena harus menjagaku. Aku tahu kakak juga sering bersedih karenaku." Eunha menunduk memandang gaunnya. Gaun pemberian Yerin.

"Jika aku menikah dengan Kak Wonwoo, kakak juga bisa bebas memiliki waktu bersama Kak Yerin. Kalian selalu ingin bersama bukan? Tetapi karena aku Kakak harus mengorbankan banyak waktu untukku." Taehyung tersenyum, Eunha memang selalu seperti itu. selalu ingin semua orang didekatnya bahagia.

"Setelah aku menikah, kakak tak perlu menjagaku lagi. Aku akan hidup bersama Kak Wonwoo dia akan merawatku, bukan?" Eunha menatap mata Taehyung meminta persetujuan.

"Benar, kau akan dicintai oleh Wonwoo. Dia tak akan mengecewakanmu, Eunha. Aku yakin dia bisa menjagamu. Tapi ingat aku tak pernah keberatan menjagamu. Kau itu adikku yang paling manis. Aku tak akan membiarkanmu terluka. Aku akan selalu ada untukmu, mengerti?" Taehyung mengulurkan tangannya mengelus kepala Eunha lembut.

"Kakak, berjanjilah padaku. Kau harus menemukan kebahagiaanmu dengan Kak Yerin. Aku yakin kalian akan sangat bahagia." Eunha mengembangkan senyumannya.

"aku akan selalu bahagia jika kau bahagia juga Eunha-ya. Kau juga harus berjanji untuk selalu bahagia ya?" Eunha mengangguk menahan air matanya yang hendak keluar.

"Hei, kau ingin menangis? Kau sedih hem akan berpisah denganku?" Eunha memukul bahu Taehyung dan tertawa hingga air matanya menetes. Taehyung mengusap air mata di pipi Eunha.

"Berjanji padaku jangan menangis lagi." Eunha tersenyum penuh bahagia. Yah, mulai saat ini Eunha akan bahagia, ia berjanji. Ia tak mau semua orang yang ia sayang harus ikut bersedih saat ia bersedih. Ia ingin semua orang yang disayangnya hidup bahagia dengan atau tanpa dirinya. Ia harus memastikan itu.

"Eunha, aku suka saat kau memanggilku Kakak lagi. Sudah sangat lama dari terakhir kali, kau tahu?" Eunha menggembungkan pipinya paham. Sejak dua tahun yang lalu dirinya berubah drastic di depan orang lain. Hingga tak terasa menjadi kebiasaan Eunha menjadi wanita yang dingin.

Di meja yang ditempati Jungkook dan sang kekasih makan bersama itu justru hening hanya beberapa kali Yeri yang memulai percakapan dan harus mendapat jawaban yang sangat singkat. Yeri cukup paham tentang perubahan sikap kekasihnya itu. pasti karena wanita gila bernama Jung Eunha itu. selalu saja wanita itu membuatnya terpaksa berbuat buruk agar Jungkook segera melupakan wanita mungil itu dan membenci selamanya. Meski sudah banyak usaha kotor yang dilakukannya nyatanya kekasihnya itu tetap saja masih menaruh perhatian pada gadis mungil itu.

Selesai makan, Jungkook beranjak menuju meja Eunha karena ia sudah tak dapat menahan egonya. Mengapa mereka berdua terlihat sangat hangat sedangkan jika bersama dirinya Eunha selalu dingin. Tak bisa dipungkiri meski beberapa hari lalu Jungkook mengucapkan kata kasar kepada Eunha dan sebelumnya juga begitu, Jungkook tak bisa benar-benar membenci wanita itu. wanita yang dulu pernah mengisi hatinya atau mungkin masih? Jungkook sendiri tak tahu.

Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang