4 : Love is GONE

497 57 24
                                    

Backsound : Justin Bieber & benny blanco - Lonely
.

.

.

.

[Thursday, 18 June 20xx; 18:20 KST]

Kim Jongin dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat telepon dari pengendara mobil yang melewati jalur kecelakaan itu. Tubuhnya sudah tak sadarkan diri dengan darah memenuhi seluruh tubuhnya.

Pihak kepolisian segera menghubungi keluarganya dan membuat semuanya kacau. Sang ibu pingsan secara mendadak dan sang ayah begitu terpukul tak bisa berkata apa-apa.

Kedua suami-istri itu hanya duduk dengan wajah kosong di depan ruang UGD, menunggu pihak rumah sakit yang sedang menangani Jongin.

Tak hanya pasangan suami-istri itu saja yang disana, terlihat sang nenek dan juga teman Jongin ada disana. Berwajah kusut dan sedih menunggu kepastian dari keadaan Jongin. Pada akhirnya yang terakhir datang adalah Dia yang sangat disukai Jongin.

Sosok itu datang dengan wajah tak kalah terkejutnya. Wajahnya terlihat berantakan dengan pakaian kusutnya, sepertinya Dia lupa membenahi dirinya dan segera menuju rumah sakit ketika dihubungi.

"Sehun..." Panggil Baekhyun menatap pria itu terkejut.

"Bagaimana keadaanya?" Tanya Sehun tanpa basa-basi.

Byun Baekhyun hanya menggeleng dan kembali menatap ruang UGD di depannya. Sehun yang mengerti mencoba menganggukkan kepalanya meski perasaanya sungguh tidak tenang.

--------

[Thursday, 18 June 20xx; 22:58 KST]

Akhirnya setelah menunggu sekitar 4 jam, lampu ruangan itu berwarna hijau dan seorang dokter terlihat keluar dari ruangan tersebut. Dokter itu menatap seluruh orang yang menunggu di loby UGD tersebut dan telihat lelah juga.

"Dia koma, dan kemungkinan bertahannya 50:50. Saya tidak bisa memastikannya bisa saja 40:60 karena kondisinya benar-benar parah. Saya turut prihatin."

Sang ibu terlihat semakin lemas, tubuh itu jatuh terduduk di kursi dan menangis. Sedang sang nenek berusaha menenangkan menantunya itu.

"Saya akan menerangkannya lebih lanjut, jadi tuan bisa ikut saya. Dan pasien juga akan segera dipindahkan ke ruang inapnya."

Kata-kata itu hanya semakin memperburuk keadaan. Semua yang ada disana begitu terpukul dengan kejadian tak terduga itu.

Setelah kepergian ayah Jongin, yang tersisa disana hanya bisa terdiam. Tak tahu harus berbuat apa. Selang beberapa menit, para perawat dan seorang dokter pendamping memindahkan Jongin ke ruang inapnya.

Dan sinilah mereka. Duduk di tempat masing-masing sambil nenatap tubuh penuh luka gores dengan balutan perban itu.

Mata itu terlihat tertutup dan seperti tak ada jiwa disana. Benar-benar tak bisa di deskripsikan. Melihat tubuh tan itu terbaring koma di atas kasur rumah sakit.

Satu-satunya penyesalan bagi mereka adalah tak pernah ada untuk Jongin. Mereka benar-benar terpukul dan merasa bersalah. Tak terbayangkan bahwa kejadian berikutnya akan menimpa si bungsu Kim. Dan lebih parahnya lagi, semua adalah karena kesalahan mereka.

------

[Friday, 19 June 20xx; 09:00 KST]

Kim Jongin di duga melakukan percobaan bunuh diri dengan sengaja menabrakan dirinya saat berkendara. Kondisinya saat polisi tiba di tempat kejadian adalah dirinya yang tak mengenakan sabuk pengaman pada mobil yang dikendarainya. Luka pada tubuhnya lumayan banyak dan saat ambulans datang tubuh itu benar-benar hampir kehilangan nyawa. Mereka membutuhkan alat CPR padanya dan juga banyak darah yang terbuang karena pendarahan.

Yang lebih parah adalah keterangan dokter bahwa Kim Jongin divonis mengalami mati otak.

"Ini salahku, seharusnya aku tak pernah memarahinya. Membedakannya... seharusnya aku menyayanginya juga."

"Sekarang putra satu-satuku terbaring kesakitan. Sungguh... sangat menyakitkan, hikss....."

Semua yang ada di dalam ruangan itu tak bisa berkata-kata lagi. Bukan hanya sang ibu yang merasa bersalah tapi semua yang ada di dalam ruangan itu memiliki perasaan bersalah dan penyesalan mereka masing-masing.

---------


[02.02.22; 12:43 WITA]

With love,
Khey NocQend

[01] Love is GONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang