Extra : Love Is GONE [Bonus]

518 41 5
                                    

- Fake Ending -

[Saturday, 11 July 20xx; 10:45 KST]

Setelah berjuang melawan rasa sakit dan terbaring koma dengan presentasi hidup yang sangat tidak relate. Doa-doa yang diselipkan keluarga beserta orang terdekatnya, suatu hari membuahkan hasil.

Pemuda Kim itu terbangun dari komanya. Manik hitamnya itu bergerak pelan dan tubuh itu segera menyesuaikan banyaknya cahaya yang memasuki indera penglihatannya itu. Telinganya berdengung dan terasa sangat sakit. Begitu banyak suara yang membuatnya sangat sulit untuk beradaptasi.

.

.

.

Setelah dua jam lamanya, dokter yang menangani Kim Jongin keluar dan menatap seluruh anggota keluarga yang tersisa. Dikeluarkannya sapu tangan miliknya dan menyeka keringat tipis miliknya. Dengan senyum lelahnya ia memberikan sedikit harapan dan ketenangan pada orang-orang di depannya.

"Pasien dalam keadaan baik-baik saja sekarang. Namun kita perlu mewaspadai dan menjaganya untuk kedepannya. Tubuhnya masih memerlukan banyak istirahat dan asupan yang bergizi. Setelah  seminggu menjalani pemulihan diri, diharapkan keluarga dapat membuat janji temu untuk membawa pasien melewati sesi konselingnya. Tidak perlu terburu-buru. Anak anda telah berhasil melewati masa kritisnya." Terang sang dokter menatap mereka dengan senyum bahagianya.

"Terima kasih, Dokter. Terima kasih banyak... ah, terima kasih, hikss..." Tangis penuh syukur di ucapkan oleh wanita paruh baya itu. Bahagia ketika satu-satunya permata yang tersisa berhasil diselamatkan.

"Anda dapat menemui putra anda setelah di pindahkan ke ruangannya." Seru sang dokter dan pergi setelah mengucapkan beberapa patah kata lagi.

"Bibi... " Tangisan seorang Byun Baekhyun telah mengisi lorong rumah sakit itu. Doanya terkabul, temannya itu selamat. Sahabatnya itu akhirnya membuka matanya.

Tak luput dari penglihatan mereka, berdiri pemuda tinggi dengan kulit pucatnya. Mendesah pelan dan mengusap wajahnya penuh rasa syukur. Doanya juga dikabulkan. Pemuda yang menjadi mimpi buruknya berhasil di selamatkan. Mimpi buruk itu telah pergi. Meninggalkan secercah ketenangan.

-----------

[Sunday, 28 July 20xx; 08:00 KST]

Manik kelam milik Kim Jongin menatap penuh air mata. Ketika melihat sang ibu memeluknya begitu erat. Pecah akan tangis penuh rasa penyesalan. Sang ayah terlihat memegang erat jemarinya dan mengelus surai miliknya. Sang nenek mengecup keningnya lama dengan penuh air mata.

Semua kejadian itu tak luput dari penglihatannya. Semuanya begitu tiba-tiba, like a dream. Sweet dream. Kim Jongin di buat terkejut serta terharu. Keluarganya kembali. Ayahnya melihatnya. Ibunya menyayanginya. Neneknya selalu berada disampingnya. Semuanya terasa sangat mengejutkan dirinya.

.

.

.

"Kau sudah tenang?" Suara lembut itu mengalun indah di sampingnya. Menatapnya dengan mata bengkak serta eye smile yang tak juga hilang.

"Tidurmu lama sekali, aku sangat lelah menunggunya." Seru pemuda Byun itu.

"Maafkan aku..." Bisiknya berhasil membuka suaranya setelah rentetan insiden yang berselang tak lama tadi.

"Aku sudah mengatakan jangan pernah meminta maaf. Kau membuatku semakin ketakutan." Seru pemuda bermanik hazel itu.

"Jangan lagi... jangan seperti kemarin lagi, yah." Pinta Baekhyun cemas.

[01] Love is GONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang