[01] Love is GONE [END]

2 : Love is GONE

Backsound : Justin Bieber & benny blanco - Lonely
.

.

.

.

[Thursday, 18 June 20xx; 14:05 KST]

Kim Jongin menatap batu nisan di depannya. Tatapannya kosong dengan raut wajah datarnya. Pakaiannya terlihat lusuh dan sedikit berantakan. Terlihat sebelah tangannya memegang bunga mawar putih kesukaan kakaknya. Ah, bunga itu hanya menjadi satu-satunya yang terlihat mirip bagi mereka berdua.

Ya, Kim Kai dan Kim Jongin menyukai bunga mawar berwarna putih.

"Hai, aku datang..." Sapanya datar.

Meletakkan mawar putih itu di atas makam sang kakak dan sekali lagi melihat nisan bertuliskan nama kembarannya itu.

Tubuh lusuh itu menunduk dan mencoba duduk di samping makam itu. Kelihatan sekali ia sangat ingin bercerita banyak, meski raut wajahnya belum juga berubah. Lingkaran matanya terlihat menghitam tanda kurang tidur.

"Kau kesepian?"

"Sepertinya kesepian."

"Apa kau ingin ditemani?"

"Sepertinya iya."

"Tidak?"

"Ah, maksudmu kau sangat ingin ditemani tapi kau malu bukan? Tidak.. tidak jadi masalah."

Hening. Semilir angin menerpa wajah pucat itu. Sekali lagi ia menatap datar pada langit cerah diatasnya.

"Kau tahu, aku juga menderita."

"Aku lelah. Dan aku membutuhkan seseorang untuk berbagi. Apa aku egois?"

"Hei, mari kita saling jujur disini. Sudah lama aku tidak datang kesini bukan."

"Mari saling membuka rahasia kita masing-masing, lagi."

Tubuh itu bergeser sedikit mendekat pada makam itu. Duduk dengan tatapan kembali tertuju pada nisan itu. Kepalanya sedikit pusing namun dihiraukannya, ia hanya ingin bercerita pada sang saudara kembarnya.

"Kau tahu, aku cemburu padamu. Kau mendapatkan semuanya yang aku inginkan."

"Aku tahu kau mengetahuinya, bukan?"

"Kau tahu bahwa aku membencimu. Cemburu padamu dan menyukai kekasihmu."

"Ah, sampai sekarang pria itu tak pernah melirikku dan selalu memilihmu. Bahkan sampai detik inipun dia masih menunggumu disana."

"Aku membenci semua ini. Kenapa kita dilahirkan menjadi saudara?"

"Aku juga lelah."

"Bisakah kau memelukku sekali saja. Aku...aku butuh seseorang dan kupikir kau mungkin bisa..."

"Hei, aku benar-benar minta maaf... aku menyesal... jadi bisakah kau memaafkan aku?"

"Biarkan ayah dan ibu melihatku juga, biarkan aku yang penuh dosa ini mendapatkan kasih sayang itu."

"Bolehkah?"

---------------

[27.01.22; 10:28 WITA]

With love,
Khey NocQend