Stealing Spree [ 1 ]

71

Yang menyambut kami di ruang bertembok itu adalah sekotak kertas. Ini benar-benar ruang penyimpanan tetapi mereka mungkin menyembunyikan sesuatu di sini. Bahkan pintu kamar kedap suara itu tertutup sesuatu; gulungan besar dengan banyak puisi tertulis di atasnya.

Mina mengangkat gulungan itu dan menunjukkan sebuah pintu. Di sinilah mereka masuk Jumat lalu.

Dia meletakkan tangannya di pintu dan memutarnya.

"Hanya kamu yang bisa masuk. Hime harus menungguku di sini."

"Baik."

Aku meremas tangan Himeko sebelum melepaskannya. Aku sudah menahannya. Cepat atau lambat aku akan memilikinya sebagai milikku.

Mina membuka pintu dan tiga gadis muncul darinya.

Ah. Tiga ini. Mereka adalah kekasih Haruko lainnya. Dengan seragam mereka, dua adalah tahun ke-3 dan satu tahun ke-2 seperti Mina dan Himeko. Mereka tidak terlihat seperti introvert sekarang, Haruko sudah membukanya lebih dari Mina dan Himeko. Mungkin itu sebabnya dia tidak mengenalkannya padaku.

Ketiganya hanya menatap sekilas dengan sedikit permusuhan sebelum terus lewat dan pindah ke ruang klub mereka.

Ah. Saya sangat dibenci oleh mereka.

"Karena mereka tidak ingin diperkenalkan kepadamu, kamu harus berhenti melihat mereka sekarang."

Kata Mina ketika dia melihatku melihat punggung mereka.

"Baik. Kalau begitu, sampai jumpa nanti."

"Iya."

"Jangan repot-repot."

Berbuat salah. Sekarang mereka memiliki tanggapan berbeda terhadap saya. Aku menarik Himeko untuk ciuman lagi sebelum melangkah masuk. Mereka mungkin akan menanyakan apa yang mengubah pikirannya.

"Anda disini."

Haruko tersenyum saat melihatku masuk. Rindou berada di tempat tidur, tidak sadarkan diri.

"Apa yang terjadi disini?"

"Ini gagal, Ruki. Gadis ini. Aku tidak bisa membuatnya jatuh."

Ah. Sangat buruk. Jadi tidak mungkin mendapatkan Rindou untukku? Saat ini, pikiran tentang dia jatuh cinta pada Haruko membuat keinginan saya membara padanya tapi jika dia tidak jatuh, apa yang akan terjadi? Apakah saya masih ingin Rindou menjadi milik saya?

"Begitu. Apa alasannya?"

"Seolah-olah kamu tidak tahu, kamu konyol. Dia jelas-jelas jatuh cinta padamu. Maukah kamu setidaknya memberinya kesempatan?"

Baik. Seperti itu. Bagaimana dia bisa jatuh cinta pada saya ketika saya hanya membantunya dalam percakapan?

"Kamu tahu keinginan saya, Haruko."

"Tapi itu berubah, kan? Bagaimana menurutmu tentang Ayase?"

Ayo lihat. Dia gadis cantik yang tertutup di sebelah kiriku. Cara dia mencoba berbicara dengan saya meskipun itu membutuhkan semua keberaniannya sangat mengagumkan. Saya ingin melihatnya cerah dan mulai keluar dari cangkangnya yang dia buat untuk dirinya sendiri. Sebenarnya aku tidak tahu apa yang sebenarnya membuatnya seperti itu tapi mungkin aku sebenarnya ingin tahu.

"Aku ingin melihatnya melepaskan kesuraman di sekelilingnya."

"Begitu. Kamu konyol, kamu meminta bantuanku tapi nyatanya, hanya kamu yang bisa melakukan itu."

"Tapi keinginan saya."

"Aku akan memuaskan keinginanmu itu, beri gadis ini kesempatan."

Haruko ...