enam

261 51 13
                                    

"SEMANGAT ZEASHA!!!"

"SASHA AKU PADAMU!!"

"ZEZE AYO ZEEEE! TINGGAL DIKIT LAGI!"








"hah hah CAPEK MAU TIDUR!"

zeze menjatuhkan dirinya diatas rumput lapangan sekolahnya. ia baru saja mewakili lomba lari kelasnya.

pahas cuy panashh, tau sendiri kan bagaimana panasnya kota jogja saat siang hari.

zeze duduk melihat kearah lapangan basket yang tak kalah ramai, ia diam diam menatap tajam seseorang yang mencuri posisinya. lewat org dalam mah bisa

"ga papa asha! kita masih dapet juara 2 kok!"

zeze berdiri merangkul temannya sambil berjalan kearah lapangan basket.

sampai di lapangan basket zeze melihat permainan timnya terutama si anak itu yang sangat kacau. zeze tersenyum miring

"KAYA GITU DOANG MAINNYA?? GAK SERU!!", teriak zeze sampai menjadi pusat perhatian para penonton basket.

senyum zeze makin mengembang ketika penonton setuju dengan apa yang dikatakan zeze.

"km kesel ya dikeliarin dr tim basket karena dia?" salah satu teman zeze bertanya dengan wajah sedih

"engga, udh yuk kita pulang"



.

.

.

.

.



sambil mengendong tasnya dan belum mengganti bajunya zeze berjalan di trotoar menuju ke rumahnya yaitu kosan.

dug

"aduh! sapa sih sakit tau", zeze berbalik sambil mencari seseorang yang melempar bola kecil kearahnya.

zeze menyipitkan matanya, ia seperti mengenali orang yang sedang tersenyum sambil melambaikan tangan kearahnya.

"loh mas tara bukan sih?"

orang itu mendekat lalu mengusak rambut zeze.

"udah lama ya? masih inget kakak kan?"

zeze tersenyum, ia mengangguk

"kak kapan sampe?"

"kemarin kok, kata tata kemarin udh ketemu kan?"

"udah kak, emang kenapa?"

" titip nata ya"

zeze menunjukkan ekspresi tidak suka yang mengundang gelak tawa dari sebelah. wajah yg tadinya ceria berubah menjadi datar

"kenapa tuh muka?"

"masa aku sama nata!"

"sabar ya, gue juga kesel sama tu anak, suka bikin malu"

zeze mengangguk, "pacar kakak gimana?"

"baik kok, dia titip salam buat kamu"

zeze tersenyum, "titip salam juga ya!"

tara mengangguk, "kamu sndiri gimana ze"

"ga——"

zeze berhenti berbicara dan segera membuka ponselnya yang berbunyi.

ia mengerutkan dahinya melihat nomor tak dikenal menelponnya.

"siapa ze?"

"sebentar deh"

kosan [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang