O4.

1.5K 235 15
                                    

.
.

Hari hari sean lalui di sekolah yang sekarang ia tempati. Tak terasa sekarang ia sudah kelas 11.

Hari ini, jadwal sean kembali ke pesantren. Dia sedang memasuk masukkan barang ke bagasi mobil.

"Udah kelas 11 ya sekarang, anak bunda udah besar ya haha" bunda datang sambil membantu memasuki barang barang Sean.

"Hehe iya Bun, ga kerasa udah sebesar ini. Perasaan kemarin aku masih main mobil mobilan di teras rumah" ujar jaemin sambil mengenang saat dia masih kecil.

"Haha, udah yuk masuk dulu. Ganti bajunya" ajak bunda sambil menggiring jaemin masuk ke rumah.

• PENJ∆R∆ SUCI •

Jaemin memasuki kamar barunya, iya ada perombakan kamar. Dan ia pun masih sekamar dengan haechan.

"Hai jaem! Apa kabar?" Tanya haechan yang sudah selesai membereskan lemari dan kasurnya.

"Hai echan, aku baik kok. Kamu sendiri?" Tanya jaemin balik.

"Sama kok kayak kamu" jawab haechan. Jaemin mengangguk lalu segera merapihkan kasurnya. Orang tua jaemin sudah pulang, dah ia juga bisa merapihkan semuanya sendiri tanpa perlu di bantu. Setelah semuanya sudah rapi, ia pergi ke depan pintu untuk melihat nama nama teman kamar barunya.

'hah? Kak Jeno jadi musyrif kamarku?!' jaemin berjengit kaget melihat ada nama jeno. Iya, dikamarnya ada 2 orang pengawas yang baru lulus tahun kemarin. Atau bisa dibilang mengabdi selama 1 tahun untuk mengurus adik kelasnya sekaligus belajar untuk pemantapan di jenjang berikutnya.

"Jaem, siapa musyrif kita?" Tanya haechan pada jaemin. Jaemin menoleh ke arah haechan.

"Kak Jeno sama kak Mark" jawab jaemin. Haechan pun berjengit kaget.

"Hah? Kak Mark?!" Serunya pelan, jaemin terkekeh geli. Ia tau kalau kak Mark menyukai haechan, dan haechan sangat menjauhi kak Mark karena ia yakin ia tidak belok.

"Duh jaem, mati aku nih huhu" ucap haechan pasrah sambil memegang kepalanya. Jaemin makin terkekeh geli.

"Eh itu kak Jeno sama kak Mark, ayo masuk. Kayaknya mau ada perkenalan di kamar deh" ucap sean sambil menunjuk ke arah 2 orang yang sedang berjalan menuju kamar mereka. Akhirnya jaemin menarik haechan untuk masuk ke kamar.

Dan benar saja, Mark dan Jeno masuk lalu menutup pintu kamarnya. Baru sekitar ada 9 anak dari 16 murid di kamarnya.

"Loh? Masih banyak yang belum datang? Padahal udah jam 4 sore" ujar Jeno heran sambil melihat sekeliling kamar yang ranjangnya masih kosong belum diisi kasur.

"Yaudah, mending coba absen dulu sekalian kenalan sebentar aja. Nanti malam ba'da isya kita kumpul lagi" final Mark lalu mulai mengambil kertas nama anak anak kamarnya.

Mark mulai mengabseni satu satu anak kamarnya.

"sean jaemin aksara?" Tanya Mark pada dirinya sendiri. "Jen, ini geb--" mulut Mark langsung ditutup oleh Jeno. Lalu mencubit kecil punggungnya. Ah, Mark tau. Ini pasti jaemin yang sering Jeno ceritakan dengan dia dan jaehyun.

"Oke, sean hadir kan?" Tanya Mark, sean mengangkat tangannya lalu mengangguk.

"Hadir kak" jawab jaemin.

"Naufal haechan ramadhan, ah gausah ini mah. saya tau yang mana haha" ujar Mark pada dirinya sendiri membuat haechan menunduk dengan perasaan campur aduk.

"Oke, jadi boleh sebut nama dan asal kalian darimana? Biar bisa ngenal lebih Deket. Mau?" Tawar Jeno yang di angguki yang lain. "Dari saya dulu ya, nama saya arga jeno Mahesa. Kalian bisa panggil saya kak Arga atau Jeno, saya dari Bogor" ucap Jeno memperkenalkan dirinya.

"Saya zach marklee, mungkin aneh ya nama saya. Ayah saya berasal dari Korea, sementara ibu saya berasal dari Amerika. Tapi saya lahir di Indonesia dan tinggal di Jakarta" Mark ikut memperkenalkan dirinya.

"Maaf kak, boleh tanya?" Tanya haechan kepada Mark, Mark mengangguk sambil tersenyum tipis. "Maaf nih malah nanya yang aneh, tapi ortu kakak emang dari awal Islam atau dari agama lain?" Lanjutnya.

"Alhamdulillah keluarga kakak semuanya Islam kecuali nenek saya yang masih tetap di agama Kristen" jawabnya. Haechan ber oh ria.

Terus berlanjut sampai giliran jaemin.

"Nama saya sean jaemin aksara, bisa dipanggil sean atau jaemin. Saya dari Bogor" ujar Sean, Arga melirik ke arah Sean.

"Kamu Bogor dimana nya?" Tanya Arga.

"Di BNR kak" jawabnya, Jeno melotot kaget.

"Loh, saya gapernah liat kamu. Saya juga anak BNR loh." Jawabnya, jaemin ikut melotot.

"Wah, haha saya juga gapernah ketemu kak. Bisa deh lain kali main bareng" jawabnya sambil terkekeh pelan. Jeno pun tersenyum tipis mendengar kekehan jaemin.

"Yaudah, sesi perkenalannya sampai sini dulu ya. Nanti kita lanjut lagi kalau teman-teman yang lain udah pada datang. Saya sama Mark pergi dulu ya, assalamualaikum" pamit Jeno dan Mark lalu keluar dari kamar. Mereka pun bubar dari perkumpulan, jaemin lebih memilih rebahan di kasurnya. Samping kasur kanannya ada kasur renjun yang belum datang, diatasnya ada haechan yang masih asik mengobrol dengan teman kamar barunya. Sementara di samping kirinya ada tempat tidur Jeno. Iya, mereka sampingan. Siapa lagi yang nyusun nama tempat tidurnya selain Jeno dan Mark?

Chapter O4 end.

Yah, moodku buat nulis lagi jadi males banget. Padahal ini udah mau ada pergerakan dari jeno hahaha.

Jangan lupa vote kak-!

penjara suci • nomin •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang