Empatbelas

838 120 23
                                    

"BUKAN!" Teriak Aeri sambil melepaskan tangan Taehyung dari tubuhnya.
"Jangan asal bicara!"

Taehyung kembali berdesis sambil menunjukan senyum miringnya.
"Terserah... apa kau bisa menyembunyikan kehamilanmu itu?"

Lalu Taehyung maju selangkah mendekati Aeri dan berbisik...
"Jangan coba-coba untuk berani menggugurkannya."

Aeri hanya diam, tubuhnya terasa kaku walau hanya untuk menggerakan bibir mengucapkan sesuatu.

"Lagi pula, aborsi merupakan tindakan yang ilegal bukan?" ucap Taehyung lagi.

Taehyung menoleh sejenak ke arah pintu kamar Aeri. Hanya memastikan jika tidak ada orang yang masuk saat ini.

"Jaga baik-baik bayi kita, uhm?"

#CUP!

Sebelum pergi, Taehyung memberikan kecupan singkat di kening Aeri.

Aeri tersenyum miris sambil meneteskan air matanya. Ia mengambil alat tes kehamilan miliknya lalu membantingnya dengan cukup kuat.

"Hiks..." Ia jatuh duduk di atas lantai kamarnya sambil menangis sejadinya.

Sementara itu, Taehyung keluar dari kamar Aeri dan berjalan menuju ruang makan lagi. Sudah ada Ara duduk di tempatnya dengan wajah datarnya.

"Bagaimana keadaan Aeri?" tanya Nyonya Park.

"Dia sudah tidur..." ujar Taehyung sambil duduk di kursinya kembali.

******

Saat malam harinya.

Ara memutuskan untuk lebih dulu untuk tidur. Tidak biasanya. Sedangkan Taehyung masih duduk di atas ranjang sambil melanjutkan pekerjaannya menggunakan laptop.

Sesekali Taehuung membuka halaman web mencari cara merawat wanita yang sedang hamil muda. Tiba-tiba Taehyung terkejut saat merasakan Ara bergerak. Ia langsung mengganti halaman laptopnya kembali ke halaman kerjanya.

Ara membuka matanya lalu menggenggam tangan Taehyung.
"Tidak tidur?"

"Tidak... masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan..." ujar Taehyung dengan dingin.

"Kalau begitu... biar kubuatkan kopi untukmu." ucap Ara sambil bangkit dari ranjangnya.

Taehyung berpikir sejak, ia merasa jika sifat Ara benar-benar berubah.

Sementara itu, Ara berjalan pelan menuruni anak tangga menuju dapur untuk membuat secangkir kopi hangat untuk Taehyung.

Belum sampai dapur, ia berhenti sambil menoleh ke arah pintu kamar Aeri. Langkah berganti sekarang pergi menuju kamar adiknya tersebut.

Pikirannya tertuju pada sesuatu yang Aeri simpan di dalam laci meja riasnya waktu itu. Perlahan ia membuka knop pintu kamar Aeri yang tak terkunci. Berjalan mengendap agar Aeri tidak terbangun.

Terlihat Aeri sudah tertidur pulas di atas kasurnya dengan berbalut selimut tebal. Ara pun berjalan menuju meja rias, tapi matanya tertuju pada sesuatu yang berada di tempat sampah.

Ara mengambil benda yang sudah terbelah jadi dua tersebut. Dan itu adalah sebuah alat tes kehamilan. Masih terlihat dua garis merah disana.

Ara menggenggam serpihan alat tes kehamilan tersebut sambil menatap Aeri dengan mata yang berkaca.

"Aku pasti salah dengar! Tidak mungkin... anak itu pasti bukan anak Taehyung!" batin Ara.

FAKE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang