PERHATIAN!
Cerita ini mungkin akan membuat kalian tidak nyaman karena karakter dalam cerita yang menimbulkan rasa kesal tersendiri ataupun alur yang memuakkan.
Jadi harap dipikirkan dan dipertimbangkan ulang sebelum benar-benar membaca cerita ini.
Atas perhatian saya ucapkan terima kasih ^^.
Ini buat yang belum sempat baca deskripsi:
Tolong dibaca, resapi, camkan, dan pahami ya. Maklumi saja kalau masih ada typo atau nama karakter yang terlewat belum diubah.
Terima kasih sudah memilih cerita ini sebagai bahan bacaan kamu.
🫶➹➷➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷
JARI PENULISNYANYA SUKA KEPLESET KALAU NGETIK, JADI MAAF AJA YA KALAU MASIH ADA SALAH TULIS DI CERITA INI!!
➹✚➹➹✚➹✚➹✚➹✚➹✚➹✚➹✚
Aron ....
Namanya adalah Aron, nama lengkapnya Baron Hasta Evando.
Ibunya biasa memanggilnya Edo, tapi dia akan marah jika ada orang selain ibunya memanggilnya dengan nama Edo.
Edo itu tidak keren.
Dia lebih suka dipanggil Baron atau kalau tidak Aron daripada Edo.
Nama Baron atau Aron lebih terdengar keren dan berkesan sangar daripada Edo.
Karena itu, teman-teman dan orang lain kecuali ibunya biasa memanggilnya dengan nama Aron.
Oh, iya! Kemarin adalah hari ulang tahunnya yang ke-15.
"Kau jahat! Aku membencimu! "
"Kurasa itu akan jadi lebih baik jika kau benar-benar membenciku. "
"Kenapa kita harus berakhir seperti ini? Hiks! Padahal aku tulus mencintaimu! "
"Aku tidak bisa, kita tidak bisa lagi bersama. Lebih baik kau pupuk saja rasa bencimu padaku dan lupakan rasa cintamu itu. Itu akan lebih baik dan kau tidak akan terluka lebih parah. "
"Hiks! Jahat! Mestinya dia mati aja, hiks! " Aron terus memaki pada serial drama yang sedang dia tonton sendiri dalam kamarnya.
Jangan lupakan air mata juga isak tangisnya yang tidak berhenti ikut menemani acara nontonnya.
"Edooo! Berhenti nonton dramanya, ada temen kamu ini loh! Sini turun! " Teriakan keras dan melengking itu terdengar dari lantai bawah rumah.
Sudah jelas kalau itu ibunya, siapa lagi yang berani memanggilnya dengan nama Edo selain beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.L [End, Yaoi/BL Lokal] ✔
Teen Fiction[Tamat] Setelah kisah cintanya yang berakhir dengan tragis tepat di hari ulang tahunnya Baron mulai membenci hari kelahirannya itu. Setelah dua tahun berlalu seperti permainan takdir yang menyakitkan, saat akhirnya Baron bisa sedikit merelakan kisah...