Lalu Setelahnya
—— —— ——
8 juni 2016
Sudah 3 bulan, aku membuka toko bunga di depan rumahku. Ya benar, aku memutuskan untuk berhenti bekerja dari kantor sialan ku itu. Aku sudah benar-benar lelah dengan bosku. Beberapa kali aku ajukan kritik padanya, tapi dirinya tetap dengan tak tau dirinya tetap saja menyuruh-nyuruh ku seenaknya. Masih kesal sampai saat ini, walau sudah berlalu lumayan lama.
Toko bunga ku ini sekarang jadi prioritas, hampir setiap hari aku membukanya —kadang menutupnya jika memang sedang lelah atau malas.
Dan ide membuka toko bunga ini ... akibat Jungkook, ku rasa. Dia sering memberiku bunga setiap malamnya, membuatku jadi semakin suka dengan bunga.
Pelangganku cukup banyak, dari pelanggan tetap sampai yang tidak tetap.
Jimin, satu-satunya pelanggan yang datang setiap hari, mau aku buka atau tidak.
Dia menyenangkan, walau suka sekali menggodaku. Aku suka dengan dia. Orangnya sangat ramah, dia juga pintar bercanda. Bisa dibilang, dia itu sahabat ku.
Pertemuan kami cukup sederhana sebenarnya. Di mulai dari Jimin yang ingin membeli bunga, lalu dia mulai datang beberapa kali, dan akhirnya kami jadi dekat. Se sederhana itu. Kadang cukup menyenangkan mengingat-ingat hal itu.
"Toko bunga ini, baru ya? Aku baru pertama kali lihat ada toko bunga di sekitar sini."
"Ah, iyaa, aku baru membukanya satu minggu yang lalu."
"Ahh, aku ingin membeli bunga untuk Eomma, hari ini dia berulang tahun, boleh kau beri tahu, bunga apa yang cocok?"
"Emh, sebentar, kurasa ini akan cocok."
"Ini apa?"
"Itu bunga anyelir merah putih, bunga ini melambangkan cinta kasih abadi yang mendalam, warna merah di sana melambangkan cinta yang mendalam, sedangkan yang putih melambangkan cinta yang abadi. Sebagaimana pula dengan kasih kepada Ibu, begitu mendalam dan abadi. Jadi bagaimana tuan? Ambil yang ini, atau kau ingin yang lain?"
"Ah, tidak, yang ini saja, bunganya indah, aku suka."
"Emh begini, aku ingin bertanya hal lain, boleh?"
"Iya, tuan silahkan ..."
"Jika bunga yang melambangkan jatuh cinta pada pandangan pertama, apakah ada?"
"Ah, mungkin ranuculus akan cocok, bunga ini melambangkan pesona dan ketertarikan."
"Ah, begitu ya. Kalau gitu aku ingin beli itu juga."
"Baiklah tuan, sebentar saya kemas keduanya."
"Emh, ini silahkan tuan."
"Terimakasih, emh, boleh beritahu mana bunga ranuculus yang tadi kau bilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [KOOKV/KOOKTAE][END]
Fanfiction[Selesai] Hari itu semenjak aku datang ke sana, setiap malam aku selalu bermimpi tentang seorang pria. Tampan dan gagah. Aku suka senyumnya. Dia selalu datang ke mimpi ku dan mengucapkan kata-kata romantis ke pada diriku. Kupikir aku sudah gila, kar...