Ibu dan Jimin
——————
30 Desember 2016
Hari ini begitu spesial untukku.
Yap benar!
Hari ini aku berulang tahun. Dan tahun ini akan menjadi ulang tahun terspesialku. Karena kali ini tidak hanya aku dan Eomma, Jimin juga akan ikut merayakan, dan beberapa orang lain.
Tidak hanya itu, selama 6 hari kemarin, mereka terus memberikanku kejutan, serasa seperti ulang tahun 7 hari.
Dan kemarin adalah yang paling spesial, Eomma dan aku, kami berdua menghabiskan seluruh waktu hanya berdua saja, melakukan hal-hal aneh yang hanya kami yang mengerti.
Jimin menginap di rumah untuk beberapa hari —dia tidur di sofa ruang tengah. Tentu saja, karena rumahku tidak sebesar itu.
Dan hari ini, aku, Eomma, dan Jimin akan menonton film bersama. Lalu sorenya kami akan membuat kue bersama dan kemudian memulai acaranya. Entah kenapa terkesan, Jimin sudah seperti keluarga kami —Eomma begitu menyukai Jimin.
Acaranya sebenarnya begitu biasa, hanya potong kue, lalu bercerita dan bermain bersama. Kami tidak mengundang siapa-siapa sebenarnya, tetapi, beberapa pengunjung tetap toko bungaku, mengetahui bahwa aku berulang tahun, jadi ya, mereka memawarkan untuk ikut.
"Jadi, mau nonton film apa?" Tanya Eomma, ke padaku.
"Mmh, apa yaaa? Jim, menurutmu apa?"
"Film horor saja."
"Ck, jangan ih." Ujarku.
"Film disney saja bagaimana?" Tanyaku pada mereka. Kulihat wajah Jimin langsung merengut. Oke, sepertinya bukan ide yang bagus.
"Baiklah, horor saja kalau begitu."
"Yey!"
"Tapi, mau nonton apa?"
Pada akhirnya, kami menonton film The Exorcist. Jujur filmnya tidak seseram itu. Ya, aku bukanlah tipe orang yang ketakutan menonton film horor. Aku sebenarnya suka film horor.
"Eomma, aku pergi sebentar ya, ingin ke toilet." Ujarku pada keduanya. Mereka hanya mengangguk. Sibuk menonton layar besar di depannya.
Eomma menggeser tubuhnya mendekat, menyenggol bahu kanan Jimin. "Jiminnie, terimakasih ya."
"Hah? Maksudnya apa? Terimakasih untuk apa?" Jimin bertanya kebingungan pada Eomma.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [KOOKV/KOOKTAE][END]
Fiksi Penggemar[Selesai] Hari itu semenjak aku datang ke sana, setiap malam aku selalu bermimpi tentang seorang pria. Tampan dan gagah. Aku suka senyumnya. Dia selalu datang ke mimpi ku dan mengucapkan kata-kata romantis ke pada diriku. Kupikir aku sudah gila, kar...