I am the light and the darkness
Lies or truth I can be both
Whatever I choose, so it'll be Joy or sorrow
All this will be me
"Jadi kau mengakui bahwa kau masih menyukai Suga hyung?"
"Aku pikir kau menyukai Mingyu karena kalian tampak akrab"
"Selanjutnya bagaimana?"
Pertanyaan Jimin tidak ada hentinya. Saat ini aku hanya bisa merasakan dinginnya gelas yang saat ini ku genggam di tangan kiriku. Membeku, seperti perasaanku.
Jangan tanya kemana mataku terarah, tentu saja keluar jendela. Jika saat ini Jimin menangkap tatapanku, maka selesai sudah karakter dinginku.
Ayolah, aku hanya mau menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk menjadi siswi yang baik.
"Umji-ya, aku pikir aku bicara dengan manusia" Umpat Jimin sembari melempar kertas ke arahku.
Ya, mungkin aku sedang tidak enak hati untuk bicara tetapi aku juga harus punya hati untuk tidak mengabaikan teman baikku. Park Jimin.
"Aku yakin telingamu baik-baik saja" Imbuhnya dengan wajah kesal.
"Iya aku mengaku bahwa aku masih menyukainya, tapi hanya itu. Bukankah kau tahu bahwa aku memang masih" Kataku.
Jimin menaikan satu alisnya, "Masih apa? Masih perawan?"
"YAA!! sakit!" Jimin mengusap cepat dahinya setelah ku daratkan jariku disana. "Maaf, iya, aku tahu."
"...Tapi Umji, apa kau menyukai Mingyu?"
"Kau gila? tidak"
Jimin menggeser bangkunya lebih dekat denganku, "Lalu, apa Mingyu menyukaimu?"
"Park Jimin, kurasa kau butuh dokter jiwa. Itu lebih gila lagi. Tentu saja tidak!" Kataku menahan emosi untuk tidak mendaratkan tanganku di kepalanya.
"Jadi, apa kau akan ikut keluargamu setelah lulus?"
Aku terdiam sejenak.
"Aku tidak punya keluarga"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] I LIKE U (TOO MUCH)
RomanceStop asking too much! Because, I just like you too much.