"Berbohong tidak apa-apa kan ya?" - Park Jimin
"Apa kau menyukai Yewon?"
"Tidak"
Chanyeol dan Yoongi beradu pandang. Sebenarnya Chanyeol tidak terkejut dengan apa yang Yoongi katakan karena ia selalu mengucapkan kata yang sama. Hanya saja, biasanya ia akan berpikir beberapa menit, kemudian menjawab dan memberikan alasannya. Namun kali ini tidak.
"Tidak sopan membicarakan orang lain"
Yoongi menatap seseorang di belakang Chanyeol, dan Chanyeol memutar tubuhnya.
"WOAAAAAH!!! YEWON-AH!"
Alis Yewon terangkat dan menatap dua orang ini dengan tajam. Jimin terkekeh dengan sikap Chanyeol yang benar-benar terkejut.
"Silahkan bicara dihadapanku" Kata Yewon sembari menatap Chanyeol dan Yoongi bergantian.
"Yewon-ah, sudah." Jimin mengusap lengan Yewon karena Yewon terlihat sekali aura kesalnya. "Ayo kembali"
"Kalian senior, lelaki pula. Jika membicarakan seseorang, silahkan di depannya. Dan kau Yoongi Oppa, aku tidak peduli kau menyukaiku atau tidak"
Yoongi tersulut, "Kalau begitu kau tidak usah menyukaiku, Yewon-ssi"
"Yoongi-ya" Chanyeol menyikut lengan Yoongi.
Yewon melepas tangan Jimin di lengannya, "Aku menyukaimu atau tidak, bukan urusanmu. Ini hidup, bukan hidupmu."
"Yewon, tapi kau menyukai Yoongi kan?" Pertanyaan Jimin yang tiba-tiba membuatnya terkejut.
Seharusnya Jimin tetap diam. Tapi kali ini ia bersuara.
"Iya aku sangat menyukai Yoongi Oppa" Kata Yewon. Ia menghela napas dan berjalan melewati Chanyeol dan Yoongi. Kemudian tiba-tiba Yewon berhenti, "Tapi bukan berati aku ingin dekat dengannya. Aku hanya sangat menyukainya. Jadi jangan banyak pertanyaan padaku"
Jimin segera menyamakan langkahnya dengan Yewon.
"Lihat!! Kau tidak pernasaran pada Yewon yang—"
"Tidak," Yoongi mendahului Chanyeol dan berhasil membuat Chanyeol kesal.
"Yoongi dan Soojung dilahirkan saat musim dingin dan tertimpa salju mungkin ya"
"Hyung...."
"AAAAAKKKK"
"AAAAAKK!!! ADA APA?" Jimin terkejut karena teriakan Chanyeol, "Kau kenapa Hyung!!"
"Kau yang kenapa tiba-tiba menepukku sekencang itu!"
Chanyeol dan Jimin sama-sama terkejut dengan ulah mereka sendiri.
"Chanyeol hyung, apa benar Yoongi hyung tidak suka Yewon?"
"Aku tidak tahu," Ujar Chanyeol sembari mengusap tengkuk lehernya, "Ah kau siapa??"
Jimin memutar bola matanya, "Jimin. Park Jimin"
"Wah marga kita sama. Aku Park Chanyeol..," Kemudian Chanyeol menatap Jimin, "Kenapa Yewon bertahan menyukai Yoongi? Ia tidak terlihat berusaha mendekati Yoongi seperti yang lain"
"Menurut Yewon, suka berarti tidak harus dekat atau yaa begitulah. Aku tidak tahu. Tapi Yewon benar-benar sangat menyukai Yoongi hyung"
"Kenapa temanmu aneh sekali sih?"
Hanya bisa mengendikkan bahu, itu yang Jimin lakukan. "Soojung itu siapa ya hyung?"
"Nee? Tahu dari siapa tentang Soojung?"
"Hmm.."
Chanyeol duduk dan tersenyum, "Soojung adalah perempuan yang sangat berharga bagi Yoongi"
"Oke."
Jimin segera pergi dari sana dan membuat Chanyeol terus-terusan menggerutu karena semua orang seenaknya pergi meninggalkannya.
🌸
Dari jauh Jimin menatap Yewon yang sibuk dengan kucing dan kelinci peliharaan sekolah.
"Jadi Soojung yang kau maksud itu memang orang yang penting bagi orang yang kau sayang."
"Jimin..., membicaranku di belakang juga kah??"
Jimin terkekeh saat Yewon menemukannya bersembunyi di balok tembok. Ia berjalan perlahan, takut tiba-tiba Yewon mengamuk. Rasa penasaran tak terbendung. Ia duduk di samping Yewon dan tersenyum, "Soojung yang dulu sekali pernah kau bahas itu, ternyata—"
"Oh kau sudah tahu. Baguslah"
"Soojung itu sebenarnya siapanya Yoongi hyung?"
"Orang yang sangat disayang dan dijaga oleh Yoongi Oppa. Jadi sekarang kau paham, alasanku menjadi tidak peduli akan perasaan Yoongi Oppa padaku kan?"
"Jika begitu kenapa tidak kau lupakan dan mungkin mencari yang lain?"
"Sudah mencoba. Mungkin karena selalu melihatnya, jadi sulit. Ku rasa kau juga pernah merasakan sulitnya melupakan orang yang kau sayang"
"Setidaknya kan aku jujur Yewon"
Yewon tertawa.
"Jujur atau tidak, nyatanya Yoongi Oppa sudah tahu perasaanku. Untuk apa lagi"
"Nee?"
"Ia sudah tahu karena hampir seluruh orang di sekolah mengatakannya."
"Kau tidak malu kah??"
Pertanyaan Jimin membuat Yewon kembali tersenyum, "Aku tidak pernah malu saat menyukai seseorang. Kan ini perasaanku sendiri"
Jantung Jimin berdetak begitu cepat. Senyuman Yewon kali ini adalah yang terbaik selama hampir dua tahun mereka berteman.
Semilir angin sore menerbangkan helai rambut Yewon. Wangi parfum Yewon yang selama ini ia cium, mendadak begitu menusuk.
"Yewon-ah..."
"Hm?"
"Let's lost in love together," Jimin memandang wajah Yewon, "With me"
"Park Jimin, tadi kau terbentur tembok??"
Raut wajah serius Jimin berubah, kemudian ia tertawa ciri khas seorang Jimin, "Ayo lah aku bercanda. Jangan terlalu pusing, Yewon"
"KAU BENAR-BENAR!"
Yewon melempar Jimin menggunakan pakan kelinci dengan brutal.
Mereka kembali tertawa.
Let's lost in love, Kim Yewon.
I Like U (Too Much)
Chapter 04
June 2, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] I LIKE U (TOO MUCH)
RomanceStop asking too much! Because, I just like you too much.