07

179 35 8
                                    

please listening song/music on media player ya 😆


Aku kira, hanya dengan melihatnya setiap hari sudah cukup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kira, hanya dengan melihatnya setiap hari sudah cukup. Saat itu berkutat dengan kesukaannya, rasa sukaku padanya pun meningkat.

Apa kau pernah menyukai seseorang karena ia terlihat nyaman dan menyukai sesuatu hal? Aku di titik itu selama dua tahun.

Sudah empat bulan Yoongi Oppa lulus dari sini dan sudah selama itu juga makan siangku selalu berada di atap sekolah seperti sekarang ini.

"Aku hanya mau sendiri"

setelah ratusan ucapanku pada Jimin, akhirnya ia mengizinkanku disini sendirian.

Aku menyukai Yoongi, sangat sangat menyukainya. Bahkan setelah selama ini tidak melihatnya dan tahu kabarnya, aku tetap menyukainya.

"Mana mungkin aku mengikutinya"

"Aneh."

"Haruskan buat akun palsu?"

"Ah tidak mau!"

Yah, aku rasa setiap hari aku selalu mengucapkan kalimat itu kepada layar ponselku saat aku membuka aplikasi instagram dan profile seorang Min Yoongi.

Dadaku sering terasa sesak saat mengingat Yoongi di hari terakhir itu. Aku tidak mengerti, sudah beberapa macam obat ku telan, dan berakhir dengan pelototan atau pukulan ringan Jimin.

IYA AKU TAHU, OBAT TIDAK AKAN MEMBUAT SEMUA SEHAT TAPI KAN TETAP ADA KEMUNGKINAN.

atau malah tidak.

"Jangan sampai aku jadi ikut gila karena melihatmu selalu begitu, noona"

"Aku jadi takut mau menyapamu"

ku alihkan pandanganku dari ponsel dan mencari asal suara itu.

Pria dengan tinggi menjulang, dan membuatku berpikir "makan apa manusia ini?"

"halo" katanya saat ia berjalan mendekatiku. Ia tersenyum dan duduk tepat di depanku.

Aku tidak mengerti, apa yang ia lakukan disini "Kau baik-baik saja?" Imbuhnya dan sukses membuatku menaikan alisku.

Apa wajahku kurang jelas menyatakan bahwa aku ingin ia pergi dari hadapanku?

"Aku tidak mau pergi." Ia semakin menyamankan posisi duduknya dan membuatku terkejut. seakan-akan ia bisa membaca pikiranku.

Ku alihkan pandanganku darinya, "Aku tidak membaca pikiranmu, noona" ia tersenyum begitu lebar dan membuatku merinding. "dari cara kau menatapku, sudah jelas kau tidak mau aku disini. tapi sudah dua bulan aku sekolah disini, kau selalu terlihat kebingungan dan sedih bersamaan"

"Min Yoongi sunbae?"

aku membelalakan mataku, "Tidak sopan melihat ponsel orang"

"Aku tidak melihat ponselmu, hanya layarmu terlalu terang"

"Kau mengenalnya?" Tanyaku spontan dan ia tertawa. Oke aku salah mengajukan pertanyaan ke orang ini.

"Tunggu dulu," ia menahanku saat aku hendak berdiri. ia kembali tersenyum. "aku tidak mengenalnya, tapi orang di klub basket selalu membicarakannya"

"oh"

ia mengangguk "mantan kapiten"

"KAPTEN!!" aku terkejut dengan suara teriakanku sendiri.

"Noona... Kim Yewon noona. senang mengenalmu"

"He?"

"Sudah dua bulan aku disini dan melihatmu tertawa, tersenyum, terdiam, dan menangis disini. Kau tidak pernah merasa ada orang lain disini ya?"

"Tidak. Penting ya?" ucapanku membuatnya tertawa terbahak-bahak. tapi.. "Kau!! Tahu dari mana namaku??"

"Mudah saja, tinggal pura-pura mengikutimu, banyak yg memanggilmu hahaha kau ini populer di klub basket"

aku mengangguk "kau tahu ceritaku juga?"

"Menurut mereka, kau dan Yoongi sunbae adalah legenda sekolah"

"Aku masih disini.. Kau ini!!" umpatku kesal.

Ia masih saja tertawa, seperti mudah saja ya tertawa dan tersenyum dengan orang asing.

Setelah ku pikir-pikir, apa ia anak baru? Sejak kapan? Aku tidak tahu.

"Ini bulan ke tiga ku sekolah disini, aku kelas 2. Caramu memandangku, sudah cukup jelas apa yang menjadi pertanyaanmu noona"

tanpa sadar aku tersenyum.

kenapa aku bisa dengan mudah berbicara dengan mahluk asinh seperti dia ini?

bagaimana kau bisa membuatku tersenyum?

boleh beri tahu aku formulanya? aku butuh melipatgandakannya. terkadang hidupku terlalu biasa untuk membuatku tersenyum.

"Siapa namamu, hoobae?"

ia tersenyum.

"Jika aku beritahu, apa kau mau menjadi temanku, noona?"

"Tidak cukup kah hanya melihat dan mengobrol disini?"

Ia menggeleng, "aku mengenalmu. aku menyukaimu. jadi aku mau jadi temanmu"

kalimatnya membuatku terdiam.

'kau menyukai Yoongi, apa kau tidak mau bersamanya?'

'Umji-ya, kau tidak mau mendampingi Yoongi?'

'Apa kau benar-benar menyayangi Yoongi??'

Ratusan klise terlintas.

Jika aku menyayangi seseorang, aku harus berjuang, dan bersama orang itu.

Benarkah??


- TO BE CONTINUE -

semacam habis keluar dari goa.

been a while since my last updated :')

semoga semua sehat sehat ya!

huhuhu masih banyak aja yang baca. terhura aku. makasih!!! 😢😢😢

Hannara
03.12.20

[ON HOLD] I LIKE U (TOO MUCH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang