-Darpa posesif -able

2.6K 161 3
                                    

Vote🌟+komen💬
Happy reading!!

Pagi telah berganti sore, sampai saat ini Aluna belum juga membuka matanya.

Mereka masih menunggu Aluna sadar walaupun berkali kali bunda menyuruh untuk pulang, dan berkali kali juga mereka menolak dengan keras.

Ponsel Risa berdering menandakan ada yang menelpon Risa mengangkatnya, tertera nama mas Rizal di sana

"Hallo Risa tadi mas ke kantor mu, kamu tidak ada disana kamu kemana? Terus sekarang aku lagi di rumah kamu, kamu dan lili juga gak ada, kata maid kamu pergi kerja tadi pagi dan lili juga pergi sekolah, tapi kenapa tadi di kantor kamu gak ada dan lili juga belom pulang, jangan bikin mas khawatir Risa"ucap Rizal berturut-turut membuat Risa terkekeh pelan

"Risa mas lagi khawatir loh, kamu malah ketawa gimana si"Rizal di sana mencak mencak gak jelas mendengarnya

"Iya ya maaf mas, aku lagi di rumah sakit tadi pagi lili kecelakaan"ucap Risa

Rizal mematung di tempat "apa bagaimana bisa Risa, kenapa kamu gak ngabarin aku padahal udah lama loh kamu di rumah sakit, gak sepenting itu emang kabar kamu dan lili buat aku"cerca Rizal

"Bukan gituh mas, aku gak kepikiran kesana saking paniknya, disini juga ada teman temannya lili sama darpa juga"jelas Risa

"Yasudah mas kesana RS manah sa?"

"Rs milik keluarga mas yang di jalan *****"

"Yaudah mas kesana, mas tutup telpon nya asslamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Kalian gak pulang udah lama loh kalian disini, istirahat dulu nanti boleh kesini lagi kok"ntah lah sudah berapa kalia ia menyuruh mereka pulang, bukan maksud mengusir tapi Risa cukup tau, badan mereka sudah lelah

"Gak bunda"jawab javas mewakili, kalian tanya?dimana posisi javas masih sama menempel dengan Risa bahkan saat ini ia menyuruh Risa mengusap usap rambutnya, Risa juga merasa kalo javas rindu perlakuan seperti ini dari seorang ibu, ntah lah ada permasalahan apa javas dengan orang tua nya, ia juga tak masalah dengan perlakukan manja javas seperti ini.

"Kalian juga butuh istirahat, apa lagi dari tadi cuma duduk Duduk aja pasti pada sakit badannya"kata bunda.  "iyaudah Bun nanti kita lari di taman jalan jalan ngelilingin rumah sakit, biar gak pegel duduk duduk aja"celetuk Jasmin dengan polosnya, Retta dan ryca menoyor jidat Jasmin yang otak nya kelewat polos melebihi bego, Risa tertawa mendengarnya

"Gila lo, punya dendam apa si sama gua"kesel Jasmin

"Banyak"Jasmin mendengus mendengar nya.

Toktoktok

Rizal memasuki ruang rawat Aluna dengan wajah datar dan mata elang nya seperti mengintimidasi seseorang.
Retta dkk merasakan nafasnya tercekat melihat ke hadiran Rizal keluarga yang terkenal wajah datar nan dingin, dan termasuk orang terkaya Se Asia bukan lebih tepatnya semua negara ntah itu dari adik ipar, Kaka ipar, Kaka kandung, adik kandung cucu dan anak anaknya seluruh dunia juga mengetahuinya keluarga yang paling tidak mengenal ampun jika ada yang mengusik keluarganya, kini tiba di hadapan mereka.

Javas dkk yang memang sudah sering bertemu dengan dady nya darpa a.k.a Rizal juga masih canggung bila bertemu pasalnya tatapan nya membuat orang mati kutu di depannya, sebenarnya mereka tak percaya dari cerita darpa kalo dady nya adalah dady yang hangat, jelas tidak percaya jika mereka saja melihat wajah Rizal sangat sangat datar.

"Om apa kabar"tanya javas dingin

"Baik"singkat, padat dan jelas

Rizal menghampiri Risa lalu mencium kening Risa dan mengusap pelan puncak kepala Risa, lalu beralih ke Aluna ia berjalan mendekati Aluna dan melakukan hal yang sama mencium kening aluna, ia menduduki dirinya di bangku sebelah brankar  aluna

"Hai sayang, tidur nya gak puas hem? Kok gak bangun bangun"ucap Rizal lembut, yang lain menganga mendengarnya, Risa dan darpa yang sudah biasa mendengar nya hanya biasa saja.

"Bangun yu, lili gak sedih liat bunda nangis terus melihat ke adaan lili, disini banyak yang sayang lili, ngapain si tidur terus ada apa emangnya di sana Hem?"Rizal mendongakkan kepala nya ke atas menghalangi air mata untuk keluar "sakit banget ya pasti kalo kamu bangun, kamu gak bangun dengan alasan gak mau ngerasain sakitnya  kepala kamu, sakitnya kaki kamu jadi kamu gak mau bangun gitu Li? Kamu tenang aja ada dady di sini yang bakalan siaga bantu kamu nemenin kamu waktu kamu ngerasain sakit"ucap Rizal, Risa dan yang lain nya tersenyum mendengarnya

"Dady membuktikan bahwa dady memang sayang sama tata, walaupun dady, orang tua darpa jika dady menyakiti tata darpa akan membenci dady, karena tata sudah darpa anggap sebagai pengganti momy yang menemani darpa dalam keadaan apapun artinya ia benar benar perempuan yang darpa jaga"batin darpa

"Coba deh kalo Abang Abang yang lainnya tau kalo calon adik nya terbaring lemah disini pasti bakalan sedih atau gak dia mogok makan, emang lili mau Abang Abang lili ikutan sakit"Rizal mengusap pelan jari jari tangan aluna ajaib nya tangan Aluna bergerak pelan, Risa ,Retta dkk dan darpa dkk menatap Rizal dengan takjub.

Javas yang paling Deket dengan tombol darurat memencet tombol itu datang lah dokter dan suster memeriksa aluna

"Alhamdulilah nona Aluna telah melewati masa kritisnya"ucap dokter tersenyum

"Alhamdulillah"

"Tunggu saja kemungkinan besar nona Aluna akan sadar sebentar lagi, kami permisi"

"Terimakasih dok"

"Sama sama tuan nyonya"

"Darpa kamu durhaka sekali tidak mengabari dady dengan hal sepenting ini"Rizal menjewer telinga darpa membuat yang lain menahan tawa.

"Aduh dady maaf, lepas dad sakit darpa lupa"ujar nya "mas lepasin kasian merah tuh kupingnya"kata Risa, Rizal melepaskan jeweran nya.

Darpa menjauhkan dirinya dari Rizal dan mengumpat di belakang Risa "tepat nya pura pura lupa si dad"kata darpa Rizal ingin menghampiri darpa tapi badan Risa di dorong pelan mengikuti arah jalan Rizal "habisnya kalo kalian tau nanti kalian ambil tata dari darpa, darpa gak mau"Sinis nya

"Posesif"Retta dkk dan javas dkk berbarengan.

"Kamu yang salah beranggapan darpa, kalo kamu emang sengaja gak ngasih tau orang rumah gimana kita bisa tau ke adaan lili darpa, apa lagi opa dan Oma termasuk yang lain, mau kamu di terkam mereka"kata Rizal darpa menggeleng polos "gak gak mau"Rizal tersenyum jahil.  "Tapi ya tetep aja mereka tuh suka ambil ambil tata dari darpa"lanjutnya membuat Rizal mendengus anak nya yang satu ini memang kalo sudah menyayangi barang ataupun seseorang gak bakalan ia lepas.

"Seterah kamu, dady mau ngabarin mereka dulu siap siap aja kamu di serbu"

"Assalamualaikum dad, ada apa?"

"Waalaikumsalam kamu ke RS **** cepetan lili di rawat disini"

"Apa dari kapan dad?"

"Tadi pagi"

"Ha kok gak ngabarin dari tadi, dady gimana si ini lupa ngabarin anaknya"celetuk Arkan

"Dady mau ngambil kesempatan ya biar berduaan sama lili, ngaku kamu dad"celetuk Angga

"Mengoceh terus bisa nya kalian, dady tunggu cepetan"Rizal memutus sambungan sepihak

Arkan dan yang lain yang sedang berkumpul di ruang tv terkejut mendengar ucapan Rizal lalu bersiap siap menuju rumah sakit.

Hai gimana tambah seru atau ngebosenin?
Komen aja gakpapa aku butuh banget Lo kritikan dan saran kalian.
Boleh banget nyaranin part selanjutnya harus apa dan gimana.
Biar kalian juga suka bacanya.
Yaudah sampai sini aja seeyou❣️

Vote🌟+komen💬 dulu sayang.

Salam sayang
Rachel❣️

POSESIF BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang