Ex

1.4K 120 3
                                    

Genre; Romance, Semi-baku

.
.
.


Minggu, 14 Februari 2021

Jisoo minggu siang seperti biasa—sibuk dengan ponsel genggamnya. Scrool media sosial sana-sini, sampai mata penat bikin bosan.

Jisoo terus tekuni kegiatannya itu, lalu interupsi datang sebab panggilan telpon dari nomor tak dikenal.


Nomor tidak dikenal

+62-877-7792-7***
 

                     
                        Is Calling You

Accept                    Reject

Sebelah kanan alis Jisoo naikkan, menimbang kiranya, Angkat tidak ya?

Hampir saja Jisoo pencet tombol hijau, terbesit dalam benaknya. Bagaimana jika yang menelpon adalah guru sekolahnya? Haduh, pasti nagih tugas lagi.

Hell no.

Hari minggu jelas Jisoo tidak mau dipusingkan dengan deadline tugas. Sudah bagus Jisoo matikan data seluler khusus Whatsapp, supaya tidak ada yang bisa menghubungi dia lewat sana. Duh, masa sampai telpon via pulsa sih? Lagian, kartu yang ditelponkan belum pernah Jisoo pakai?!! Jelas, teman sekolah dan gurunya tidak akan tahu jika nomor yang bisa ditelpon lewat pulsa adalah nomor Jisoo yang ini. Jadi, siapa? Mama-Papanya pun tak tahu-menahu dengan nomor Jisoo yang ini, jelas juga bukan dari pihak keluarganya.

Oke, baru saja Jisoo ingin pencet tombol hijau. Dering ponselnya sudah mati. Jisoo keryitkan dahi apatis, lalu amati nomor si penelepon.

Siapa... Ya kira-kira?

Astaga! Anu. Belum lama ini Jisoo pernah kirim sms ke nomor wa tidak aktif 'mantannya'. Fuck, bisa jadi itu si dia. Soalnya dulu, awalan nomornya juga 77.

Tamatlah riwayatnya.

"Yaampun Jisoo, goblok bener lo jadi cewek," batinnya menjerit frustasi.

"Mati gue mati, malu anjir." Kalau yang ini, Jisoo teriak beneran. Sampai si Adek yang lagi asik melototin layar persegi di kamarnya terganggu.

"Berisik—Ah tai, mati kan gue anjing! " teriak si Adek dari kamar sebelah.

"Heh, Jungkyu mulutnya!!! "

Dan terjadilah keributan rumah tangga, hingga sejenak Jisoo lupakan perihal "di telpon si mantan" tadi.

...

Sabtu pertama di bulan Maret menghantarkan Jisoo pada sebuah toko buku, seorang diri. Lagi pengen beli novel baru, katanya.

Jisoo kelilingi rak demi rak mencari buku yang diingini. Selepas dapat, segera Jisoo bawa ke kasir untuk di bayar. Hanya ada satu antrian, seorang lelaki tinggi berkaos putih.

Jisoo mengantri di belakang lelaki itu, menunggu antrian dengan tenang. Namun, sepertinya mimik datar gadis itu hilang ketika lelaki itu lekas berbalik sesudah selesai melakukan transaksi dengan si kasir toko.

Mata cokelat lelaki di depannya memancarkan keterkejutan. Lantas bibir tebal itu berujar, "Jisoo?" terselip nada keraguan dalam ucapannya.

"Permisi masnya sudah selesai bayarkan? Bisa minggir? Saya juga mau bayar." Jisoo hindari mata cokelat lelaki itu.

Taehyung— tercenung. Lantas menyingkir memberi Jisoo space agar bisa bertransaksi dengan si Kasir.

Sesudahnya, tangan Jisoo ditarik menuju keluar toko. Langkah Taehyung membawa mereka berdua di depan sebuah mobil putih.

"Lo apa-apaan sih? Lepas gak?!" Jisoo jelas kesal, tangannya main ditarik seenaknya. Sakit woi.

"Masuk." Taehyung bukakan pintu mobil putih itu.

"Ngapain?" Jisoo heran. Ini—si mantan mau apa sebenarnya.

"Masuk." Perintah Taehyung penuh penekanan.

Jisoo masuk duduk di mobil itu. Pasrah, setahu Jisoo dahulu. Si mantan kalau sudah mode begini, bikin seram. Jadi, mending cari aman saja agar tidak ada adegan tak diinginkan.

Taehyung masuk, mengunci pintu mobilnya. Beberapa menit terjadi keheningan diantara mereka berdua.

Jisoo mulai bingung, melihat dari gelagat si Taehyung. Agaknya tak ada niat untuk melajukan si roda empat.

"Taehyung, Lo—ada perlu apa? " Tanya Jisoo ragu ketika mulai jengah dengan suasana tidak nyaman yang menganggu.

Taehyung menengok pada presensi gadis di depannya. Terdiam lama menatap manik mata gadis itu yang sepertinya bergerak tidak nyaman, sebab dipandangi begitu intens olehnya.

Taehyung hela napasnya, lalu dengan sekonyong-konyongnya berujar, "Jis, gue juga kangen. Balikan yuk?"

Jisoo melongo, butuh beberapa detik untuk memproses ucapan Taehyung. Lambat merespon—

"Hah????!"

...

Flashback, Jumat 12 Februari 2021.

Malam Sabtu Jisoo malah jadi sadgirl. Tiba-tiba saja dia sudah seperti itu, ah mungkin karena tamu bulanannya.

Putar playlist galau, lagu Resah Jadi Luka dari Daun Jatuh teralun pelan dari ponsel miliknya. Jisoo melamun, memikirkan apa saja yang bisa dipikir kan. Hingga lupa waktu, ternyata sudah jam dua belas malam dan Jisoo masih betah melek.

Entah kenapa Jisoo jadi berpikiran ini-itu. Tengah malam dan segala keoverthingkingannya. Jisoo benci.

Demi kerang ajaib, tiba-tiba dia juga jadi ingat mantan. Aish, sebalnya. Kalau begini terus, dia bisa terlihat jadi orang baru putus yang gamon.

Tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Tapi semakin Jisoo ingin pikirkan hal lain, perasaan kangen malah muncul dibenaknya, untuk si mantan.

Jadilah, tangan si mungil ketikan sebuah nama di pencarian kontak whatsapp. Ditengok profilnya, yah—sayang sekali sudah tidak aktif sejak dua bulan yang lalu.

Ide aneh terlintas di otak encernya itu, Jisoo cepat-cepat beralih ke aplikasi pesan.

Mengetikkan sebuah text ke nomor yang sama.

Him
+62-877-1298-4***   Indonesia

13 Februari 2021 01.03 SIM 2

Saya kangen.






End

OneShoot || Jisoo Ft TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang